Saturday, June 5, 2021

Agus R. Subagyo dan Salman S Yoga

: Inspirasi Menulis Dua Petani Pengarang
 
Much. Khoiri *
 
SIAPA bilang petani tidak bisa menulis? Siapa bilang petani hanya masyarakat pinggiran yang telah lama dipinggirkan dan yang kehilangan suara ekspresinya? Tak sedikit orang yang mematahkan stigma semacam itu—bahkan menguatkan temuan bahwa menulis itu bukan urusan profesi (alias lintas batas profesi). Berikut ini saya hadirkan dua dari para petani pengarang di negeri ini, yakni Agus R. Subagyo dan Salman S Yoga.
 
Agus R. Subagyo
 
Agus Subagyo—dengan nama pena A. Rego S. Ilalang, ARS Ilalang, Agus R. Subagyo—lahir di Nganjuk, 7 Oktober 1973. Petani lajang ini pernah mengenyam pendidikan di Fakultas Peternakan Universitas Brawijaya Malang (1992-1996) dengan status DO alias tidak kelar kuliah.
 
Semasa kuliah dia pernah nimbrung belajar dan beraktivitas di Kavling 10 UAPKM-UB, dan Teater Cowboy FPt-UB. Dialah penggagas berdirinya Teater Kaliptra FP-UB, Rumah Ilalang-Komunitas Seni/Sastra Ilalang Indonesia (KSII), Teater Lempung FTP-UB, Komunitas Teater Universitas Brawijaya (KUTUB), Teater Gothick Alied, Laboratorium Pilar, Forum Penyair Muda Malang (FPMM) dan Teater Trotoar Anak Jalanan Malang. Dia pembina Teater Sekar Langit MI-MTs YPI El Faraby Prambon Nganjuk (2009-sekarang), serta pendiri dan pembina Teater Cakra Nagari MIN Kedungombo Nganjuk (2012-Sekarang).
 
Agus juga pernah bekerja sebagai sopir bis dan truk gandeng. Pernah juga dia sebagai pendamping anak jalanan pada Yayasan Anak Alam Malang (1994-2004) dan sebagai Penanggung Jawab Area Pendampingan Masyarakat Pedesaan – Forum Do’a Bersama di Desa Ngadireso, Ponco Kusumo, Malang (1998-2001). Dia juga pernah jadi Guru Bantu di SMP PGRI 2 Ponco Kusumo Bidang Studi Matematika, IPA dan Kesenian (1999-2001), konsultan LBB Professor Kediri (Oktober 2009-2013), dan tentor Kimia SMA LBB Professor Kediri (2010-2012).
 
Agus juga kerap menjadi juri, misalnya juri Penulisan Karya Sastra dan Baca Puisi PEKSIMINAL seleksi UNIBRAW (2002&2004), juri Lomba Baca Puisi Pelajar se-Jawa Timur di Teater Cengkir Universitas Wijaya Putra (2006), juri Festival Teater Pelajar Se-Blitar Raya (2009), juri Lomba Fotografi, Poster, MC, ILM (SHOCC II) se-Jawa Timur di SMAN 8 Malang (2011). Juri Lomba Dongeng-Semar Jatim, Teater Cepak SMAN 1 Gresik (2014).
 
Di sela kesibukan bertani dan menggarap sawah Agus aktif membacakan puisi-puisinya di berbagai kota di Indonesia. Selain itu, dia juga aktif memberikan workshop teater dan kepenulisan di kampus, pondok pesantren, dan sekolah-sekolah di Indonesia. Sebuah kegiatan kesenian yang patut diapresiasi.
 
Puisi-puisinya terangkum dalam delapan antologi puisi, yang pertama Cermin Retak (Ego, 1993) dan yang terbaru Memo Untuk Presiden (Forum Sastra Surakarta, 2014). Sedangkan kumpulan puisi tunggalnya ada enam buku, yang pertama Jangan Menangis Kekasihku (KSII, 2005) dan yang terbaru Memorabilia dan Dialog Hati 3-Cerita Cinta dari Hujan (Gelaran Ibuku, 2013). Buku puisi yang merajut alam pertanian berjudul Balada Lelaki Tua Di Pematang Sawah (Gelaran Ibuku, 2012).
 
Selain puisi, Agus juga menulis 14 buah naskah drama sejak tahun 1994. Naskah drama pertamanya Awang-Uwung (1994), kemudian dalam 1998 ada dua naskahnya: Tayuh dan Tong. Setahun dua naskah juga terjadi lagi tahun 2002, 2011, dan 2014. Untuk 2014 naskah drama berjudul Warisan Anak Nagari dan Tiga Rendheng-Mangsa Paceklik. Bukan itu saja, Agus juga sering menjadi sutradara dan sekaligus bermain dalam pentas teater.
 
Salman S. Yoga
 
Salman S. Yoga lahir di Gayo Aceh Tengah. Dalam kesehariannya dia seorang petani kopi di Takengon Kabupaten Aceh Tengah, serta menjadi tenaga pengajar di UIN Ar-Raniry Banda Aceh. Dia juga aktif di berbagai organisasi sosial, profesi, seni dan gerakan kebudayaan. Kecintaannya pada kebudayaan sangat mendalam.
 
Penerima Anugrah Satya Lencana Budaya “Sara Kata” tahun 2007 ini pernah mengikuti sejumlah even dan pementasan di sejumlah negara dan kota, pertemuan penyair-sastrawan nasional serta kegiatan ilmiah lainnya. Tak diragukan lagi, kiprahnya dalam pergaulan kebudayaan cukup diperhitungkan.
 
Ia menulis semua jenis karya sastra dan jurnalistik, dan tergolong penulis yang produktif. Karyanya terangkum lebih dari 60 judul buku antologi, bunga rampai, ensklopedia dan jurnal. Sebuah angka yang fantastis. Sejumlah karyanya diterjemahkan ke dalam bahasa Inggris dan Jerman, serta beberapa bahasa Nusantara. Novelnya berjudul Tungku menjadi pemenang pertama lomba penulisan novel perdamaian Aceh.
 
Refleksi
 
Pekerjaan sebagai petani tidak menyebabkan dua sastrawan ini berhenti dari menghasilkan karya-karyanya. Bahkan, kendati mungkin pekerjaan ini berat di mata sebagian orang, dua sastrawan ini tidak menganggapnya sebagai kendala. Sebaliknya, sebagaimana yang dibenarkan oleh Agus R. Subagyo, menjadi petani itu menyatukan diri dengan bumi dan alam, tempat di mana puisi-puisi secara melimpah bersumber dan berkembang.
 
Misalnya, di status fesbuknya Agus menulis: “Saatnya menikmati siang dari segelas kopi pahit. Sebentar lagi berangkat mencari rumput (ngarit) dan menanam rumput gajah sembari punguti aksara dari hamparan padi menghijau sepandangan.” (#wayahengopi, Ri, 08-01-2015/12:25). Ketika saya tanggapi, dia menjawab: “Mantap Pak Much Khoiri, dan aku sampai kala kini masih tetap ngarit, macul, dan nandur. walau kadang puisi tak tercatat dalam kertas atau buku, tapi menjadi larikan jagung dan padi. yang selalu saja aku tergagap untuk melafalkannya.” Kemudian, saya pun menjawabnya: “Puisi itu kembang dan buah alam. Menyatu dengan alam berarti memeluk kembang dan buahnya setiap waktu.” Katanya, itu leres sanget (sangat betul).
 
Bagi sahabat-sahabat saya yang petani, ada baiknya menimba ilmu kepada mereka, bukan hanya bagaimana bertani yang baik, melainkan juga bersastra yang sukses. Mumpung masih ada kesempatan terbuka lebar. Selalu ada jalan asalkan ada niat dan kemauan yang baik.
***
 
*) Penulis dan Dosen Sastra (Inggris), Creative Writing, Kajian Budaya dari Universitas Negeri Surabaya (Unesa). Trainer dan Perintis ‘Jaringan Literasi Indonesia’ (Jalindo). Alumnus International Writing Program di University of Iowa (USA, 1993); dan Summer Institute in American.
https://www.kompasiana.com/much-khoiri/55293afdf17e6171508b45c0/inspirasi-menulis-dua-petani-pengarang

https://sastra-indonesia.com/2019/08/inspirasi-menulis-dua-petani-pengarang/

No comments:

Post a Comment

A. Anzieb A. Muttaqin A. Qorib Hidayatullah A. Rifqi Hidayat A. Rodhi Murtadho A. Syauqi Sumbawi A.J. Susmana A.S. Laksana A'yat Khalili Abdul Hadi WM Abdul Hopid Abdul Kirno Tanda Abdul Wachid B.S. Acep Zamzam Noor Afrizal Malna Aguk Irawan MN Agus B. Harianto Agus Dermawan T. Agus Noor Agus R. Sarjono Agus R. Subagyo Agus Sri Danardana Agus Sunyoto Agus Wibowo Agusri Junaidi Ahda Imran Ahid Hidayat Ahmad Muchlish Amrin Ahmadun Yosi Herfanda Ajip Rosidi Akhmad Sekhu Akhudiat Ali Audah Alim Bakhtiar Alunk Estohank Amien Kamil Amien Wangsitalaja Aming Aminoedhin Amir Hamzah Ana Mustamin Andhika Mappasomba Andi Achdian Andrenaline Katarsis Anjrah Lelono Broto Anton Wahyudi Anwar Holid Aprinus Salam Arafat Nur Ardy Kresna Crenata Arie MP Tamba Arief Budiman Ariel Heryanto Arif Wibowo Arman A.Z. Arsyad Indradi Aryadi Mellas Aryo Bhawono Asap Studio Asarpin Asep Rahmat Hidayat Asep Sambodja Aulia A Muhammad Awalludin GD Mualif B Kunto Wibisono Badaruddin Amir Balada Bambang Kempling Bambang Soebendo Banjir Bandang Beni Setia Benny Arnas Benny Benke Berita Berita Duka Bernando J. Sujibto Binhad Nurrohmat Boy Mihaballo Budaya Budi Darma Budi P. Hatees Bustan Basir Maras Catatan Cerbung Cerpen Chairil Gibran Ramadhan D. Zawawi Imron D.N. Aidit Daisy Priyanti Dandy Bayu Bramasta Daniel Dhakidae Dareen Tatour Dea Anugrah Dedy Sufriadi Dedy Tri Riyadi Deni Ahmad Fajar Deni Jazuli Denny JA Denny Mizhar Desti Fatin Fauziyyah Dewi Sartika Dhanu Priyo Prabowo Dharmadi Diah Budiana Dian Hartati Didin Tulus Djoko Pitono Djoko Saryono Donny Anggoro Dwi Pranoto Echa Panrita Lopi Eddi Koben Edy A Effendi Edy Firmansyah Eka Budianta Eka Kurniawan Eko Darmoko Eko Faizin Emha Ainun Nadjib Enda Menzies Erlina P. Lestari Erwin Dariyanto Esai Esti Ambirati Evi Idawati Evi Sefiani F. Daus AR F. Rahardi Fahrudin Nasrulloh Faisal Kamandobat Fajar Alayubi Fakhrunnas MA Jabbar Fandy Hutari Farah Noersativa Fatah Anshori Fatah Yasin Noor Faza Bina Al-Alim Felix K. Nesi Ferdian Ananda Majni Fian Firatmaja Gampang Prawoto Gema Erika Nugroho Goenawan Mohamad Gola Gong Gombloh Grathia Pitaloka Gunawan Budi Susanto Gunawan Maryanto Gus Noy H.B. Jassin Hairus Salim Hamka Hamsad Rangkuti Hari Murti Haris Firdaus Harry Aveling Hasan Aspahani Hasif Amini HE. Benyamine Hendri Yetus Siswono Herman Syahara Hermien Y. Kleden Holy Adib Huda S Noor Hudan Hidayat Hudan Nur Humam S Chudori Husni Hamisi I G.G. Maha Adi Iberamsyah Barbary Ida Fitri Idealisa Masyrafina Idrus Ignas Kleden Ikarisma Kusmalina Ike Ayuwandari Ilham Ilham Khoiri Imam Cahyono Imam Muhayat Imam Nawawi Imamuddin SA Iman Budhi Santosa Imron Tohari Indria Pamuhapsari Indrian Koto Irfan Sholeh Fauzi Isbedy Stiawan Z.S. J.J. Kusni Jadid Al Farisy Jajang R Kawentar Jakob Oetama Jalaluddin Rakhmat Jansen H. Sinamo Joni Ariadinata K.H. Bisri Syansuri K.H. M. Najib Muhammad Kahfi Ananda Giatama Kahfie Nazaruddin Kho Ping Hoo Kika Dhersy Putri Kitab Para Malaikat Kritik Sastra Kucing Oren Kunni Masrohanti Kuswinarto L.K. Ara Lagu Laksmi Shitaresmi Lan Fang Latief S. Nugraha Leila S. Chudori Leo Tolstoy Leon Agusta Lesbumi Yogyakarta Lily Yulianti Farid Linda Christanty Linda Sarmili Lukisan Lutfi Mardiansyah Luwu Utara M. Aan Mansyur M. Faizi M. Raudah Jambak M. Shoim Anwar M.D. Atmaja M’Shoe Mahmud Jauhari Ali Mahwi Air Tawar Majene Malkan Junaidi Maman S. Mahayana Mamasa Mamuju Mardi Luhung Marhalim Zaini Maroeli Simbolon Martin Aleida Masamba Mashuri Media KAMA_PO Melani Budianta Mihar Harahap Misbahus Surur Mochtar Lubis Moh. Jauhar al-Hakimi Mohammad Afifi Mohammad Yamin Much. Khoiri Muhammad Fauzi Muhammad Muhibbuddin Muhammad Ridwan Muhammad Subarkah Muhammad Walidin Muhammad Yasir Muhyiddin Mukhsin Amar Munawir Aziz Musa Ismail Mustamin Almandary N Teguh Prasetyo Nadine Gordimer Nara Ahirullah Nelson Alwi Nikita Mirzani Nirwan Ahmad Arsuka Nizar Qabbani Nugroho Sukmanto Nurani Soyomukti Nurel Javissyarqi Nuruddin Asyhadie Nurul Komariyah Ocehan Onghokham Otto Sukatno CR Pamela Allen Pameran Parakitri T. Simbolon Pelukis Pendidikan Penggalangan Dana Peta Provinsi Sulawesi Barat Polewali Pondok Pesantren Al-Madienah Pondok Pesantren Salafiyah Karossa Pramoedya Ananta Toer Pramuka Prasetyo Agung Pringadi AS Pringgo HR Priska Prosa Pudyo Saptono Puisi Puput Amiranti N Pustaka Ilalang PUstaka puJAngga Putu Fajar Arcana Putu Setia Putu Wijaya R Sutandya Yudha Khaidar R. Timur Budi Raja Radhar Panca Dahana Raedu Basha Ragdi F. Daye Rahmadi Usman Rahmat Sudirman Rahmat Sutandya Yudhanto Rakai Lukman Rakhmat Giryadi Rama Prabu Ratnani Latifah Raudal Tanjung Banua Reiny Dwinanda Remy Sylado Resensi Riadi Ngasiran Rian Harahap Ribut Wijoto Rida K Liamsi Riki Fernando Rofiqi Hasan Ronny Agustinus Rozi Kembara Rusydi Zamzami Rx King Motor S Yoga S. Jai Sabrank Suparno Safar Nurhan Saini K.M. Sajak Salman Rusydie Anwar Salman S Yoga Samsul Anam Sapardi Djoko Damono Sapto Hoedojo Sasti Gotama Sastra Satmoko Budi Santoso Saut Situmorang Sejarah Seni Rupa Sigit Susanto Sihar Ramses Simatupang Sirajudin Siswoyo Sitok Srengenge Sofyan RH. Zaid Soni Farid Maulana Sonia Sosiawan Leak Sukitman Sulawesi Selatan Sunaryono Basuki Ks Sunlie Thomas Alexander Sunu Wasono Suriali Andi Kustomo Suryanto Sastroatmodjo Susi Ivvaty Susianna Sutan Takdir Alisjahbana Sutardji Calzoum Bachri Sutejo Syaifuddin Gani Syamsudin Noer Moenadi Syihabuddin Qalyubi Syu’bah Asa Tari Bamba Manurung Tari Bulu Londong Tari Ma’Bundu Tari Mappande Banua Tari Patuddu Tari Salabose Daeng Poralle Tari Sayyang Pattuqduq Tari Toerang Batu Tata Chacha Tatan Daniel Taufik Ikram Jamil Taufiq Ismail Taufiq Wr. Hidayat Teater Teddi Muhtadin Teguh Setiawan Pinang Teguh Winarsho AS Tenas Effendy Tengsoe Tjahjono Tenni Purwanti Tito Sianipar Tjahjono Widijanto Toeti Heraty Tosiani Tri Wahono Udin Badruddin Udo Z. Karzi Umar Fauzi Ballah Umar Kayam Umbu Landu Paranggi Usman Arrumy UU Hamidy Uwell's King Shop Uwell's Setiawan W.S. Rendra Wahib Muthalib Wahyudi Akmaliah Muhammad Wan Anwar Wawancara Wayan Sunarta Welly Kuswanto Wicaksono Wicaksono Adi Wilson Nadeak Wisata Yohanes Sehandi Yonatan Raharjo Yopie Setia Umbara Yosephine Maryati Yudhis M. Burhanudin Yukio Mishima Yurnaldi Zamakhsyari Abrar