Thursday, May 6, 2021

BERGURU MENULIS PADA ZAKIAH DARAJAT

Sutejo
Ponorogo Pos
 
AL-Jahizh pernah berkata, “Barangsiapa yang ketika membeli buku tidak merasa lebih nikmat daripada saat membelanjakan hartanya untuk membeli hal-hal yang diinginkan; atau tidak melebihi ambisi para hartawan untuk membangun bangunan, maka sesungguhnya ia belum mencintai ilmu. Pembelajaannya tak akan bermanfaat hingga ia lebih mengutamakan membeli buku, seperti seorang Arab Badui yang lebih mengutamakan susu untuk kudanya daripada keluarganya. Hingga ia sangat berharap untuk memperoleh ilmu seperti halnya orang Arab tadi sangat mengharapkan kudanya.”
 
Maka dalam pernik lain kehidupan berbuku dan “berbaca ria”, Prof. Dr. Zakiah Darajat punya pendapat berbeda. Dia sering terdorong syahwatnya (penasaran) terhadap buku yang disembuyikan. “Pasti punya makna khusus,” katanya (Kompas, 23/10/2004, hal. 44). Kalau buku itu dibiarkan tergeletak, katanya, itu hal biasa. Kedua, pengalaman dia dalam membaca bersentuh dengan cerita remaja, ketika ia masih remaja, berkat buku yang disembunyikan tantenya. “Ada sesuatu yang mengendap dalam dirinya.” Ketiga, dalam pengalaman studinya di Cairo, Profesor ini lebih banyak bergumul dengan psikologi remaja (dan “hanya bidang ini yang beliau tekuni”) sampai kemudian dia membuka konsultasi psikologi remaja yang hingga kini sudah 30 judul buku yang lahir dari tangannya.
 
Apa yang menarik dapat dipetik dari pengalaman Zakiyah? Sebagaimana layaknya informasi lain, sesuatu yang disembunyikan justru makin memancing penasaran orang. Inilah, hikmah pertama-tama yang dapat dipetik. Hanya, masalahnya bagaimanakah menumbuhkan rasa penasaran ini pada kita? Remaja kita, misalnya. Analog dengan penasaran remaja ketika memasuki masa berpacaran, tentu, dapatlah dimaknai munculnya “kehausan” ingin tahu. Kalau terhadap cinta begitu haus, masalahnya kita seringkali tidak haus terhadap buku. Bukankah buku adalah makanan ruhani yang akan menyehatkan? Seperti halnya kita makan untuk kesehatan fisik.
 
Karena itu, pertama-tama yang menarik kita ambil adalah pentingnya kita menumbuhkan kehausan membaca. Saya sendiri, setiap hari –khususnya di waktu pagi sebelum berangkat kerja dan di jelang tidur telah terjangkiti penyakit haus ini selama berpuluh tahun–. Hasilnya, memang dalam teori hipnosis yang saya pelajari kemudian hal itu menguntungkan karena masuk wilayah gelombang alfa dan teta. Sebuah gelombang bawah sadar yang akan mewarnai 88% pengalaman hidup seseorang. Untuk ini, maka yang terpenting adalah bagaimana kita perlu menumbuhkan kehausan membaca dalam kehidupan kita sehingga berujung pada kehausan untuk berbagi. Berbagi dalam tradisi ilmu pengetahuan, satu diantaranya dengan menuliskannya. Dan inilah, ternyata, yang dilakukan ulama-ulama besar Islam dalam tradisi sejarah peradaban keilmuan –yang kini banyak ditinggalkan para ulama mutakhir–. Sebuah kerugian besar tentunya.
 
Pengalaman lain adalah bagaimana mengaitkannya dengan praktik kehidupan dan profesi. Pengalaman Zakiah ini, mengingatkan kita akan pentingnya menyatukan antara profesi dengan pembacaan. Konsultasi, bidang yang ditekuni, tentunya akan semakin bermakna ketika dihadapkan para persoalan praksis kehidupan psikologis problematis remaja kita. Dan inilah yang beliau lakukan. Hingga berujung lahirnya 30 judul buku –yang semuanya berkaitan dengan psikologi—ini mengingatkan amanah penting akan pentingnya refleksi tulis dalam penekunan profesi kita.
 
Andaikan guru-guru kita, agamawan kita, pejabat kita, usahawan kita, dll; melakukan hal yang sama tentu sebuah mimpi besar akan munculnya tradisi membaca dan menulis dalam kebudayaan Indonesia akan dekat dengan kenyataan. Mimpi, yang sampai sekarang seperti langit kehidupan yang baru diimpikan, dipandang, tetapi tidak tersentuh oleh tangan kehidupan kita. Permasalahannya, maukah kita berubah untuk berbenah dengan menjadikan pengalaman empirik Zakiah ini sebagai kritik kehidupan profesi kita?
 
Sebuah mimpi perubahan peradaban ke depan. Sebab, sebagaimana pesan Imam Abu Muhammad bin Hazim yang telah mengingatkan bahwa cara menegakkan pilar-pilar keilmuan diantaranya adalah memperbanyak koleksi buku. Setiap buku pasti memiliki manfaat, ia akan mendapatkan tambahan ilmu dari buku tersebut kapan pun diperlukan.
 
Mari kita bangun penasaran dan haus keilmuan dengan memperbanyak buku. Abu Muhammad melantunkan syair sebagai berikut. //Seorang mencela, engkau belanjakan untuk buku/ Semua harta yang kaumiliki/ Aku katakan biarkan aku/ Semoga dalam buku-buku itu aku dapatkan sebuah/ Buku uyang menunjukkiku/ Untuk mendapatkan buku dengan tanganku secara/ aman (tanpa celaan)//.
Buku, karena itu, seperti (akan akan senantiasa menjadi) kompas kehidupan.
***
http://sastra-indonesia.com/2009/08/berguru-menulis-pada-zakiah-darajat/

No comments:

Post a Comment

A. Anzieb A. Muttaqin A. Qorib Hidayatullah A. Rifqi Hidayat A. Rodhi Murtadho A. Syauqi Sumbawi A.J. Susmana A.S. Laksana A'yat Khalili Abdul Hadi WM Abdul Hopid Abdul Kirno Tanda Abdul Wachid B.S. Acep Zamzam Noor Afrizal Malna Aguk Irawan MN Agus B. Harianto Agus Dermawan T. Agus Noor Agus R. Sarjono Agus R. Subagyo Agus Sri Danardana Agus Sunyoto Agus Wibowo Agusri Junaidi Ahda Imran Ahid Hidayat Ahmad Muchlish Amrin Ahmadun Yosi Herfanda Ajip Rosidi Akhmad Sekhu Akhudiat Ali Audah Alim Bakhtiar Alunk Estohank Amien Kamil Amien Wangsitalaja Aming Aminoedhin Amir Hamzah Ana Mustamin Andhika Mappasomba Andi Achdian Andrenaline Katarsis Anjrah Lelono Broto Anton Wahyudi Anwar Holid Aprinus Salam Arafat Nur Ardy Kresna Crenata Arie MP Tamba Arief Budiman Ariel Heryanto Arif Wibowo Arman A.Z. Arsyad Indradi Aryadi Mellas Aryo Bhawono Asap Studio Asarpin Asep Rahmat Hidayat Asep Sambodja Aulia A Muhammad Awalludin GD Mualif B Kunto Wibisono Badaruddin Amir Balada Bambang Kempling Bambang Soebendo Banjir Bandang Beni Setia Benny Arnas Benny Benke Berita Berita Duka Bernando J. Sujibto Binhad Nurrohmat Boy Mihaballo Budaya Budi Darma Budi P. Hatees Bustan Basir Maras Catatan Cerbung Cerpen Chairil Gibran Ramadhan D. Zawawi Imron D.N. Aidit Daisy Priyanti Dandy Bayu Bramasta Daniel Dhakidae Dareen Tatour Dea Anugrah Dedy Sufriadi Dedy Tri Riyadi Deni Ahmad Fajar Deni Jazuli Denny JA Denny Mizhar Desti Fatin Fauziyyah Dewi Sartika Dhanu Priyo Prabowo Dharmadi Diah Budiana Dian Hartati Didin Tulus Djoko Pitono Djoko Saryono Donny Anggoro Dwi Pranoto Echa Panrita Lopi Eddi Koben Edy A Effendi Edy Firmansyah Eka Budianta Eka Kurniawan Eko Darmoko Eko Faizin Emha Ainun Nadjib Enda Menzies Erlina P. Lestari Erwin Dariyanto Esai Esti Ambirati Evi Idawati Evi Sefiani F. Daus AR F. Rahardi Fahrudin Nasrulloh Faisal Kamandobat Fajar Alayubi Fakhrunnas MA Jabbar Fandy Hutari Farah Noersativa Fatah Anshori Fatah Yasin Noor Faza Bina Al-Alim Felix K. Nesi Ferdian Ananda Majni Fian Firatmaja Gampang Prawoto Gema Erika Nugroho Goenawan Mohamad Gola Gong Gombloh Grathia Pitaloka Gunawan Budi Susanto Gunawan Maryanto Gus Noy H.B. Jassin Hairus Salim Hamka Hamsad Rangkuti Hari Murti Haris Firdaus Harry Aveling Hasan Aspahani Hasif Amini HE. Benyamine Hendri Yetus Siswono Herman Syahara Hermien Y. Kleden Holy Adib Huda S Noor Hudan Hidayat Hudan Nur Humam S Chudori Husni Hamisi I G.G. Maha Adi Iberamsyah Barbary Ida Fitri Idealisa Masyrafina Idrus Ignas Kleden Ikarisma Kusmalina Ike Ayuwandari Ilham Ilham Khoiri Imam Cahyono Imam Muhayat Imam Nawawi Imamuddin SA Iman Budhi Santosa Imron Tohari Indria Pamuhapsari Indrian Koto Irfan Sholeh Fauzi Isbedy Stiawan Z.S. J.J. Kusni Jadid Al Farisy Jajang R Kawentar Jakob Oetama Jalaluddin Rakhmat Jansen H. Sinamo Joni Ariadinata K.H. Bisri Syansuri K.H. M. Najib Muhammad Kahfi Ananda Giatama Kahfie Nazaruddin Kho Ping Hoo Kika Dhersy Putri Kitab Para Malaikat Kritik Sastra Kucing Oren Kunni Masrohanti Kuswinarto L.K. Ara Lagu Laksmi Shitaresmi Lan Fang Latief S. Nugraha Leila S. Chudori Leo Tolstoy Leon Agusta Lesbumi Yogyakarta Lily Yulianti Farid Linda Christanty Linda Sarmili Lukisan Lutfi Mardiansyah Luwu Utara M. Aan Mansyur M. Faizi M. Raudah Jambak M. Shoim Anwar M.D. Atmaja M’Shoe Mahmud Jauhari Ali Mahwi Air Tawar Majene Malkan Junaidi Maman S. Mahayana Mamasa Mamuju Mardi Luhung Marhalim Zaini Maroeli Simbolon Martin Aleida Masamba Mashuri Media KAMA_PO Melani Budianta Mihar Harahap Misbahus Surur Mochtar Lubis Moh. Jauhar al-Hakimi Mohammad Afifi Mohammad Yamin Much. Khoiri Muhammad Fauzi Muhammad Muhibbuddin Muhammad Ridwan Muhammad Subarkah Muhammad Walidin Muhammad Yasir Muhyiddin Mukhsin Amar Munawir Aziz Musa Ismail Mustamin Almandary N Teguh Prasetyo Nadine Gordimer Nara Ahirullah Nelson Alwi Nikita Mirzani Nirwan Ahmad Arsuka Nizar Qabbani Nugroho Sukmanto Nurani Soyomukti Nurel Javissyarqi Nuruddin Asyhadie Nurul Komariyah Ocehan Onghokham Otto Sukatno CR Pamela Allen Pameran Parakitri T. Simbolon Pelukis Pendidikan Penggalangan Dana Peta Provinsi Sulawesi Barat Polewali Pondok Pesantren Al-Madienah Pondok Pesantren Salafiyah Karossa Pramoedya Ananta Toer Pramuka Prasetyo Agung Pringadi AS Pringgo HR Priska Prosa Pudyo Saptono Puisi Puput Amiranti N Pustaka Ilalang PUstaka puJAngga Putu Fajar Arcana Putu Setia Putu Wijaya R Sutandya Yudha Khaidar R. Timur Budi Raja Radhar Panca Dahana Raedu Basha Ragdi F. Daye Rahmadi Usman Rahmat Sudirman Rahmat Sutandya Yudhanto Rakai Lukman Rakhmat Giryadi Rama Prabu Ratnani Latifah Raudal Tanjung Banua Reiny Dwinanda Remy Sylado Resensi Riadi Ngasiran Rian Harahap Ribut Wijoto Rida K Liamsi Riki Fernando Rofiqi Hasan Ronny Agustinus Rozi Kembara Rusydi Zamzami Rx King Motor S Yoga S. Jai Sabrank Suparno Safar Nurhan Saini K.M. Sajak Salman Rusydie Anwar Salman S Yoga Samsul Anam Sapardi Djoko Damono Sapto Hoedojo Sasti Gotama Sastra Satmoko Budi Santoso Saut Situmorang Sejarah Seni Rupa Sigit Susanto Sihar Ramses Simatupang Sirajudin Siswoyo Sitok Srengenge Sofyan RH. Zaid Soni Farid Maulana Sonia Sosiawan Leak Sukitman Sulawesi Selatan Sunaryono Basuki Ks Sunlie Thomas Alexander Sunu Wasono Suriali Andi Kustomo Suryanto Sastroatmodjo Susi Ivvaty Susianna Sutan Takdir Alisjahbana Sutardji Calzoum Bachri Sutejo Syaifuddin Gani Syamsudin Noer Moenadi Syihabuddin Qalyubi Syu’bah Asa Tari Bamba Manurung Tari Bulu Londong Tari Ma’Bundu Tari Mappande Banua Tari Patuddu Tari Salabose Daeng Poralle Tari Sayyang Pattuqduq Tari Toerang Batu Tata Chacha Tatan Daniel Taufik Ikram Jamil Taufiq Ismail Taufiq Wr. Hidayat Teater Teddi Muhtadin Teguh Setiawan Pinang Teguh Winarsho AS Tenas Effendy Tengsoe Tjahjono Tenni Purwanti Tito Sianipar Tjahjono Widijanto Toeti Heraty Tosiani Tri Wahono Udin Badruddin Udo Z. Karzi Umar Fauzi Ballah Umar Kayam Umbu Landu Paranggi Usman Arrumy UU Hamidy Uwell's King Shop Uwell's Setiawan W.S. Rendra Wahib Muthalib Wahyudi Akmaliah Muhammad Wan Anwar Wawancara Wayan Sunarta Welly Kuswanto Wicaksono Wicaksono Adi Wilson Nadeak Wisata Yohanes Sehandi Yonatan Raharjo Yopie Setia Umbara Yosephine Maryati Yudhis M. Burhanudin Yukio Mishima Yurnaldi Zamakhsyari Abrar