Monday, November 16, 2020

Daring-isasi Forum Ilmiah


Djoko Saryono *
 
Pandemi korona, revolusi digital, dan disrupsi teknologi infokom secara komplementer dan sinergis telah mempertegas dan mempercepat kehadiran jagat digital dalam kehidupan dan kebudayaan kita. Kita mendadak memasuki dan masuk -- suka atau tidak suka, terpaksa atau suka ria -- kosmologi digital dan jagat digital ketika "kosmologi alamiah-konvensional dan jagat alamiah-konvensional" koyak-moyak dilabrak pandemi korona. Galaksi Guttenberg tiba-tiba tak aman lagi, dan kita harus pergi ke galaksi Gates-Zuckerberg. Tak ayal, aktivitas sehari-hari dan/atau profesional kita banyak berlangsung di ruang domestik-privat (rumah yang mengalami 'publik-isasi') dan ruang virtual-digital, banyak meninggalkan ruang publik konvensional (karena dianggap tak aman, berbahaya, dan diduduki virus korona baru).
 
Banyak aktivitas profesional atau umum lalu berlangsung di jagat digital dan ruang virtual -- antara lain aktivitas keagamaan, ekonomi dan bisnis, sosial, finansial, administrasi, dan pendidikan. Khusus aktivitas pendidikan nyaris seratus persen beralih-pindah ke ruang rumah dan ruang virtual, malah jagat digital. Aktivitas belajar dan pembelajaran, kerja administrasi dan manajemen pendidikan, dan forum-forum akademis atau ilmiah sebagian besar bergeser ke jagat digital atau ruang virtual. Pertemuan ilmiah atau akademis bernama konferensi, seminar, dan sebagainya seperti boyongan ke jagat digital, dunia daring, dan ruang virtual dari dunia jagat alamiah, dunia luring, dan ruang kasat mata. Di sinilah tiba-tiba populer dan melejit apa yang dinamakan seminar daring (webinar) dan konferensi daring, yang nyaris berlangsung total melalui platform digital dan aplikasi zoom (makanya dikenal zoominar) dan google meet (makanya ada istilah jumit atau jum-jum-an). Boleh dikatakan, seminar dan konforensi daring menjadi aktivitas baru para insan pendidikan.
 
Pertemuan ilmiah/akademis daring (antara lain seminar dan konferensi daring) serta-merta menjadi 'ruang dan aktivitas wajib' yang perlu diikuti oleh pendidik dan akademikus, bahkan kalangan masyarakat mana pun. Saya pun tak mampu berkelit, terbukti gagal mengelak dari ruang dan aktivitas tersebut. Meski tak sering, saya terperosok juga dalam pusaran seminar atau konferensi daring, tak sanggup mengelak dan menolak sama sekali. Begitulah, hari Sabtu tadi (14/11/2020) saya harus menjadi bagian seminar daring yang dilaksanakan oleh Fakultas Bahasa dan Seni, Pascasarjana, Universitas Negeri Padang. Seminar itu bertajuk Seminar Nasional Daring Bahasa, Sastra, dan Pembelajarannya.
 
Dalam seminar daring tersebut saya ditugasi membeberkan persoalan kreativitas dalam penelitian sastra dan pembelajarannya. Maka saya pun membawakan topik tentang kajian bahasa dan sastra yang sedang bergerak dari perspektif monodisipliner ke "beyond" disipliner. Dari sebuah kamar hotel di kota Batu (karena ada kegiatan kampus di tempat tersebut) saya mempresentasikan salindia (PPT) berjudul Kajian Bahasa dan Sastra: Dari Disipliner ke 'Beyond' Disipliner.
 
Dalam presentasi topik atau judul tersebut saya mencoba-uraikan gerakan pembongkaran monodisiplinaritas pengetahuan/keilmuan. Saya kemukakan gejala pe-nir-disiplin-an pengetahuan atau keilmuan sekaligus gejala pergeseran paradigmatis pengetahuan atau keilmuan, dari divergensi dan dis-integrasi ke konvergensi dan integrasi baru. Di sinilah kajian bahasa dan sastra perlu beradaptasi, perlu bergeser agar memiliki lensa mata baru untuk mengaji persoalan bahasa dan sastra. Persoalan bahasa dan sastra perlu disikapi secara berbeda dengan paradigma teoretis berbeda sehingga ditemukan 'masalah baru kajian bahasa dan sastra'.
 
Saya tunjukkan (eh contohkan) berbagai perspektif teoretis lumayan baru yang dapat menjadi lensa mata baru kajian bahasa dan sastra. Tentu saja contohnya bukan kritik sastra baru, formalisme, strukturalisme, bahkan dekonstruksi. Kata Denny Mizhar, itu semua perspektif teoretis yang sudah lama. Secara sekelebat-sekelebat, dalam forum daring yang ditaja Program Magister Pendidikan Bahasa FBS UNP tersebut, saya tampilkan berbagai perspektif teoretis (yang terbebas dari rundungan formalisme dan strukturalisme): kajian memori dalam sastra, biosemiotika bahasa dan sastra, kajian sastra digital, geokritisisme bahasa dan sastra, kajian keruangan bahasa dan sastra, kajian sastra gastronomis, kajian sastra pandemik, dan kajian sastra pariwisata. "Hewan" apakah itu semua? Mbuhkah...jangan dipikir begitu serius... kapan-kapan saja kita bahas bersama -- itu pun kalau Anda perlukan. Yang akan membahas Thobroni Kaltara, Inung Setyami, Yeni Mada, Oktavia Erwantoro, Mashuri Alhamdulillah, dan Aziz Drummerline.
***
 
______________
*) Prof. Dr. Djoko Saryono, M.Pd adalah Guru Besar Jurusan Sastra Indonesia di Fakultas Sastra pada kampus UNM (Universitas Negeri Malang). Telah banyak menghasilkan buku, artikel apresiasi sastra, serta budaya. Dan aktif menjadi pembicara utama di berbagai forum ilmiah kesusatraan tingkat Nasional juga Internasional.

http://sastra-indonesia.com/2020/11/daring-isasi-forum-ilmiah/

No comments:

Post a Comment

A. Anzieb A. Muttaqin A. Qorib Hidayatullah A. Rifqi Hidayat A. Rodhi Murtadho A. Syauqi Sumbawi A.J. Susmana A.S. Laksana A'yat Khalili Abdul Hadi WM Abdul Hopid Abdul Kirno Tanda Abdul Wachid B.S. Acep Zamzam Noor Afrizal Malna Aguk Irawan MN Agus B. Harianto Agus Dermawan T. Agus Noor Agus R. Sarjono Agus R. Subagyo Agus Sri Danardana Agus Sunyoto Agus Wibowo Agusri Junaidi Ahda Imran Ahid Hidayat Ahmad Muchlish Amrin Ahmadun Yosi Herfanda Ajip Rosidi Akhmad Sekhu Akhudiat Ali Audah Alim Bakhtiar Alunk Estohank Amien Kamil Amien Wangsitalaja Aming Aminoedhin Amir Hamzah Ana Mustamin Andhika Mappasomba Andi Achdian Andrenaline Katarsis Anjrah Lelono Broto Anton Wahyudi Anwar Holid Aprinus Salam Arafat Nur Ardy Kresna Crenata Arie MP Tamba Arief Budiman Ariel Heryanto Arif Wibowo Arman A.Z. Arsyad Indradi Aryadi Mellas Aryo Bhawono Asap Studio Asarpin Asep Rahmat Hidayat Asep Sambodja Aulia A Muhammad Awalludin GD Mualif B Kunto Wibisono Badaruddin Amir Balada Bambang Kempling Bambang Soebendo Banjir Bandang Beni Setia Benny Arnas Benny Benke Berita Berita Duka Bernando J. Sujibto Binhad Nurrohmat Boy Mihaballo Budaya Budi Darma Budi P. Hatees Bustan Basir Maras Catatan Cerbung Cerpen Chairil Gibran Ramadhan D. Zawawi Imron D.N. Aidit Daisy Priyanti Dandy Bayu Bramasta Daniel Dhakidae Dareen Tatour Dea Anugrah Dedy Sufriadi Dedy Tri Riyadi Deni Ahmad Fajar Deni Jazuli Denny JA Denny Mizhar Desti Fatin Fauziyyah Dewi Sartika Dhanu Priyo Prabowo Dharmadi Diah Budiana Dian Hartati Didin Tulus Djoko Pitono Djoko Saryono Donny Anggoro Dwi Pranoto Echa Panrita Lopi Eddi Koben Edy A Effendi Edy Firmansyah Eka Budianta Eka Kurniawan Eko Darmoko Eko Faizin Emha Ainun Nadjib Enda Menzies Erlina P. Lestari Erwin Dariyanto Esai Esti Ambirati Evi Idawati Evi Sefiani F. Daus AR F. Rahardi Fahrudin Nasrulloh Faisal Kamandobat Fajar Alayubi Fakhrunnas MA Jabbar Fandy Hutari Farah Noersativa Fatah Anshori Fatah Yasin Noor Faza Bina Al-Alim Felix K. Nesi Ferdian Ananda Majni Fian Firatmaja Gampang Prawoto Gema Erika Nugroho Goenawan Mohamad Gola Gong Gombloh Grathia Pitaloka Gunawan Budi Susanto Gunawan Maryanto Gus Noy H.B. Jassin Hairus Salim Hamka Hamsad Rangkuti Hari Murti Haris Firdaus Harry Aveling Hasan Aspahani Hasif Amini HE. Benyamine Hendri Yetus Siswono Herman Syahara Hermien Y. Kleden Holy Adib Huda S Noor Hudan Hidayat Hudan Nur Humam S Chudori Husni Hamisi I G.G. Maha Adi Iberamsyah Barbary Ida Fitri Idealisa Masyrafina Idrus Ignas Kleden Ikarisma Kusmalina Ike Ayuwandari Ilham Ilham Khoiri Imam Cahyono Imam Muhayat Imam Nawawi Imamuddin SA Iman Budhi Santosa Imron Tohari Indria Pamuhapsari Indrian Koto Irfan Sholeh Fauzi Isbedy Stiawan Z.S. J.J. Kusni Jadid Al Farisy Jajang R Kawentar Jakob Oetama Jalaluddin Rakhmat Jansen H. Sinamo Joni Ariadinata K.H. Bisri Syansuri K.H. M. Najib Muhammad Kahfi Ananda Giatama Kahfie Nazaruddin Kho Ping Hoo Kika Dhersy Putri Kitab Para Malaikat Kritik Sastra Kucing Oren Kunni Masrohanti Kuswinarto L.K. Ara Lagu Laksmi Shitaresmi Lan Fang Latief S. Nugraha Leila S. Chudori Leo Tolstoy Leon Agusta Lesbumi Yogyakarta Lily Yulianti Farid Linda Christanty Linda Sarmili Lukisan Lutfi Mardiansyah Luwu Utara M. Aan Mansyur M. Faizi M. Raudah Jambak M. Shoim Anwar M.D. Atmaja M’Shoe Mahmud Jauhari Ali Mahwi Air Tawar Majene Malkan Junaidi Maman S. Mahayana Mamasa Mamuju Mardi Luhung Marhalim Zaini Maroeli Simbolon Martin Aleida Masamba Mashuri Media KAMA_PO Melani Budianta Mihar Harahap Misbahus Surur Mochtar Lubis Moh. Jauhar al-Hakimi Mohammad Afifi Mohammad Yamin Much. Khoiri Muhammad Fauzi Muhammad Muhibbuddin Muhammad Ridwan Muhammad Subarkah Muhammad Walidin Muhammad Yasir Muhyiddin Mukhsin Amar Munawir Aziz Musa Ismail Mustamin Almandary N Teguh Prasetyo Nadine Gordimer Nara Ahirullah Nelson Alwi Nikita Mirzani Nirwan Ahmad Arsuka Nizar Qabbani Nugroho Sukmanto Nurani Soyomukti Nurel Javissyarqi Nuruddin Asyhadie Nurul Komariyah Ocehan Onghokham Otto Sukatno CR Pamela Allen Pameran Parakitri T. Simbolon Pelukis Pendidikan Penggalangan Dana Peta Provinsi Sulawesi Barat Polewali Pondok Pesantren Al-Madienah Pondok Pesantren Salafiyah Karossa Pramoedya Ananta Toer Pramuka Prasetyo Agung Pringadi AS Pringgo HR Priska Prosa Pudyo Saptono Puisi Puput Amiranti N Pustaka Ilalang PUstaka puJAngga Putu Fajar Arcana Putu Setia Putu Wijaya R Sutandya Yudha Khaidar R. Timur Budi Raja Radhar Panca Dahana Raedu Basha Ragdi F. Daye Rahmadi Usman Rahmat Sudirman Rahmat Sutandya Yudhanto Rakai Lukman Rakhmat Giryadi Rama Prabu Ratnani Latifah Raudal Tanjung Banua Reiny Dwinanda Remy Sylado Resensi Riadi Ngasiran Rian Harahap Ribut Wijoto Rida K Liamsi Riki Fernando Rofiqi Hasan Ronny Agustinus Rozi Kembara Rusydi Zamzami Rx King Motor S Yoga S. Jai Sabrank Suparno Safar Nurhan Saini K.M. Sajak Salman Rusydie Anwar Salman S Yoga Samsul Anam Sapardi Djoko Damono Sapto Hoedojo Sasti Gotama Sastra Satmoko Budi Santoso Saut Situmorang Sejarah Seni Rupa Sigit Susanto Sihar Ramses Simatupang Sirajudin Siswoyo Sitok Srengenge Sofyan RH. Zaid Soni Farid Maulana Sonia Sosiawan Leak Sukitman Sulawesi Selatan Sunaryono Basuki Ks Sunlie Thomas Alexander Sunu Wasono Suriali Andi Kustomo Suryanto Sastroatmodjo Susi Ivvaty Susianna Sutan Takdir Alisjahbana Sutardji Calzoum Bachri Sutejo Syaifuddin Gani Syamsudin Noer Moenadi Syihabuddin Qalyubi Syu’bah Asa Tari Bamba Manurung Tari Bulu Londong Tari Ma’Bundu Tari Mappande Banua Tari Patuddu Tari Salabose Daeng Poralle Tari Sayyang Pattuqduq Tari Toerang Batu Tata Chacha Tatan Daniel Taufik Ikram Jamil Taufiq Ismail Taufiq Wr. Hidayat Teater Teddi Muhtadin Teguh Setiawan Pinang Teguh Winarsho AS Tenas Effendy Tengsoe Tjahjono Tenni Purwanti Tito Sianipar Tjahjono Widijanto Toeti Heraty Tosiani Tri Wahono Udin Badruddin Udo Z. Karzi Umar Fauzi Ballah Umar Kayam Umbu Landu Paranggi Usman Arrumy UU Hamidy Uwell's King Shop Uwell's Setiawan W.S. Rendra Wahib Muthalib Wahyudi Akmaliah Muhammad Wan Anwar Wawancara Wayan Sunarta Welly Kuswanto Wicaksono Wicaksono Adi Wilson Nadeak Wisata Yohanes Sehandi Yonatan Raharjo Yopie Setia Umbara Yosephine Maryati Yudhis M. Burhanudin Yukio Mishima Yurnaldi Zamakhsyari Abrar