Bermain terka, timbang menimang remang petang. Matanya membidik lubang pusaran langit warna ekor merak. Cakrawala yang hamil tua berpusing merekam warna-warni nasib.
Pusaka cemeti berbalut kafan jatuh di altar pasujudan. Sedang Mata-mata penyaksi asyik bermain celoteh dan cemooh. Langit mendendang tasbih juga tarian malam bertuah. Nasibnya acuh dilempar di lubang sumur pengap. dibuai mimpi lolong cemas. Ia raih cemeti diri yang papa.
Cemeti pembelah lahar, penangkal malapetaka, dilecutkan, gelegar suara halilintar mendebar jantung kepicikan. Pengobar tali temali "cancut tali wondo". Ia terbangun haturkan maaf. Benar ataupun salah tetap diarifkan.
Cemeti melesat ujungnya. Menembus jantung pekat malam kalbu. Ia apungkan mantra-mantra melewati lapislapis batas penglihatan. Ditemui kedip gemintang, senyum purnama haturkan mulia di jantung waktu.
Jika terka ini diaminkan, lajulah sampai persinggahan. Menemui hikayat purba, riwayat ayat-ayat yang lekas kau gendong. Buah perjalanan hijrahmu disambut senyum-tangis kebodohan yang sempat disematkan.
Dukun, 12 September 2012
*) Rakai Lukman ialah nama pena Lukmanul Hakim, kelahiran Gresik 1983. Ikut berkecimpung di dunia kesenian semenjak SMA, berlanjut di Yogyakarta, lantas pulang ke kampung halaman. Di tanah kelahiran, masih ikut nimbrung di perhelatan alam estetika. Sempat nongkrong di Sanggar Jepit, Teater Eska, Roemah Poetika, Teater Havara, KOTASEGER (Komunitas Teater Sekolah Gresik), Gresik Teater, DKG (Dewan Kesenian Gresik), Lesbumi PCNU Gresik, dan Sanggar Pasir. Menjadi Guru SB di SMK Ihyaul Ulum, dan Guru BI di SMK al-Ihlas. Antalogi tunggal “Banjir Bantaran Bengawan.” Antalogi bersama, Kitab Puisi I Sanggar Jepit (2007), Burung Gagak dan Kupu-kupu (2012), dan Seratus Penyair Nusantara, Festival Puisi Bangkalan II, 2017. Juga terlibat riset dalam program pendampingan teater DKJT 2018, dan pengkajian sejarah lokal Desa Canga’an, Ujung Pangkah, Gresik 2019. Kini sedang mempersiapkan antalogi kedua, “Curhatan Bengawan” 2020.
http://sastra-indonesia.com/2020/11/cemeti-langit-warna-merak/
No comments:
Post a Comment