Saturday, July 10, 2021

Riau Pos dan Generasi Baru Penyair Riau

Marhalim Zaini
Riau Pos, 1 Juni 2014
 
Di awal tahun 2008, saya pernah menulis esai cukup panjang di media ini, berjudul “Ihwal Regenerasi Sastra Riau.” Esai ini, kemudian direspon oleh seorang sastrawan dari Sumatera Barat, Zelfeni Wimra, dengan judul, “Setelah Regenerasi Sastra, Apa Lagi?” Karena saya anggap perlu merespon balik esai itu, lalu saya menulis lagi dengan judul yang agak provokatif, “Ayo, Lupakan Saja Indonesia!” Fokus dari tulisan saya itu sebetulnya lebih bersifat catatan dokumentatif ihwal bagaimana dinamika pergerakan sastra Riau (modern) sejak awal kelahirannya. Namun, menjadi agak meluas ke wilayah “ideologi sastra” setelah direspon Zelfeni.
 
Esai serupa itu (bersifat dokumentatif), pun kerap saya tulis sebelumnya, di koran ini juga, berjudul “Catatan Sastra Riau 2005,“ “Catatan Sastra Riau 2007,” dan “Catatan Sastra Riau 2008.” Ketiga esai cukup panjang tersebut, berisi bagaimana dinamika perkembangan sastra Riau selama setahun. Terutama dengan mencermati kemunculan karya-karya sastra yang ditulis oleh penulis Riau di media massa, lokal maupun nasional. Selain dapat menjadi data dokumentasi sastra Riau, kerja-kerja sunyi dan intensif semacam ini, dapat turut mengisi ruang-ruang kosong kerja kesusastraan kita; yang tak semata kerja mencipta, tapi juga membaca, mendokumentasikannya, mendistribusikannya, serta mengkajinya.
 
Riau Pos, saya kira, tanpa disadari (dan harus diakui), sampai hari ini, adalah media yang tidak kecil jasanya bagi perkembangan kesusastraan (di) Riau. Menjadi bertambah penting perannya, karena tak banyak (untuk tidak mengatakan tidak ada) media lain yang sebesar perhatian Riau Pos dalam memberi ruang pada sastra. Pun, menjadi penting dan fenomenal kemudian, ketika di banyak media cetak (koran) di Indonesia cenderung tak memberi tempat leluasa bagi puisi, tapi Riau Pos justru menyediakan satu halaman penuh untuk puisi. Dan, hemat saya, tak pula dapat diabaikan bagaimana kemudian ruang “puisi” ini, turut melahirkan generasi baru penyair Riau.
 
Dalam pengamatan saya, generasi baru itu, adalah para penulis (berusia) muda, yang masih tengah berada dalam gairah penciptaan. Puisi-puisi yang mereka ciptakan, meski dengan “kekuatan” yang beragam, dengan intensitas produktivitas yang naik-turun, bolehlah kita menaruh harapan bahwa masa depan kepenyairan (Riau) berwajah gemilang. Nama-nama seperti May Moon Nasution, Cikie Wahab, Riki Utomi, Ahmad Ijazi H, Anju Zasdar, Muhammad Asqalani Eneste, Jumadi Zanu Rois, Fatih El Mumtaz, Cahaya Buah Hati, Jasman Bandul, Alvi Puspita, dan Boy Riza Utama (yang puisinya saya muat minggu ini), adalah para penyair yang kerap mengisi halaman puisi di Riau Pos, adalah juga para penyair masa depan kita.
 
Tentu, terus akan diuji oleh waktu, apakah mereka tetap konsisten berkarya, dan terus-menerus menggapai capaian-capaian estetika dalam puisi-puisi mereka. Terus-menerus gelisah, sampai mereka menemukan “diri” mereka sendiri, menemukan bahasa “soliloqui” mereka sendiri dalam puisi. Atau, mereka akan berhenti di tengah jalan. Berhenti mencari, dan stagnan, oleh godaan-godaan lain di dalam diri mereka. Berhenti, karena mengira bahwa sekali-dua muncul namanya di media massa, adalah legitimasi yang tak mudah terhapus dalam memori publik. Berhenti, karena merasa telah menjadi “penyair.” Berhenti, karena memang tujuannya menulis puisi, hanya iseng, tidak hendak menjadi “penyair.” Atau, berhenti karena memang (sejak lama), puisi “tak mampu” memberi “makan” bagi para penyairnya.
 
Bagi Riau, yang memiliki sejarah tradisi kepenulisan (puisi) yang panjang, tentu menjadi penting bicara ihwal regenerasi. Tak berhenti, dan putus, pada nama-nama lama saja, pada priode waktu tertentu saja. Tak bernostalgia semata pada kehebatan masa lampau. Sebab, zaman ke zaman, yang terus berevolusi ini, menghendaki “puisi-puisi yang baru.” Puisi-puisi yang lahir dari rahim zamannya sendiri. Puisi-puisi yang tak kalah hebat dengan puisi-puisi para pendahulunya.
***

http://sastra-indonesia.com/2020/04/riau-pos-dan-generasi-baru-penyair-riau/

No comments:

Post a Comment

A. Anzieb A. Muttaqin A. Qorib Hidayatullah A. Rifqi Hidayat A. Rodhi Murtadho A. Syauqi Sumbawi A.J. Susmana A.S. Laksana A'yat Khalili Abdul Hadi WM Abdul Hopid Abdul Kirno Tanda Abdul Wachid B.S. Acep Zamzam Noor Afrizal Malna Aguk Irawan MN Agus B. Harianto Agus Dermawan T. Agus Noor Agus R. Sarjono Agus R. Subagyo Agus Sri Danardana Agus Sunyoto Agus Wibowo Agusri Junaidi Ahda Imran Ahid Hidayat Ahmad Muchlish Amrin Ahmadun Yosi Herfanda Ajip Rosidi Akhmad Sekhu Akhudiat Ali Audah Alim Bakhtiar Alunk Estohank Amien Kamil Amien Wangsitalaja Aming Aminoedhin Amir Hamzah Ana Mustamin Andhika Mappasomba Andi Achdian Andrenaline Katarsis Anjrah Lelono Broto Anton Wahyudi Anwar Holid Aprinus Salam Arafat Nur Ardy Kresna Crenata Arie MP Tamba Arief Budiman Ariel Heryanto Arif Wibowo Arman A.Z. Arsyad Indradi Aryadi Mellas Aryo Bhawono Asap Studio Asarpin Asep Rahmat Hidayat Asep Sambodja Aulia A Muhammad Awalludin GD Mualif B Kunto Wibisono Badaruddin Amir Balada Bambang Kempling Bambang Soebendo Banjir Bandang Beni Setia Benny Arnas Benny Benke Berita Berita Duka Bernando J. Sujibto Binhad Nurrohmat Boy Mihaballo Budaya Budi Darma Budi P. Hatees Bustan Basir Maras Catatan Cerbung Cerpen Chairil Gibran Ramadhan D. Zawawi Imron D.N. Aidit Daisy Priyanti Dandy Bayu Bramasta Daniel Dhakidae Dareen Tatour Dea Anugrah Dedy Sufriadi Dedy Tri Riyadi Deni Ahmad Fajar Deni Jazuli Denny JA Denny Mizhar Desti Fatin Fauziyyah Dewi Sartika Dhanu Priyo Prabowo Dharmadi Diah Budiana Dian Hartati Didin Tulus Djoko Pitono Djoko Saryono Donny Anggoro Dwi Pranoto Echa Panrita Lopi Eddi Koben Edy A Effendi Edy Firmansyah Eka Budianta Eka Kurniawan Eko Darmoko Eko Faizin Emha Ainun Nadjib Enda Menzies Erlina P. Lestari Erwin Dariyanto Esai Esti Ambirati Evi Idawati Evi Sefiani F. Daus AR F. Rahardi Fahrudin Nasrulloh Faisal Kamandobat Fajar Alayubi Fakhrunnas MA Jabbar Fandy Hutari Farah Noersativa Fatah Anshori Fatah Yasin Noor Faza Bina Al-Alim Felix K. Nesi Ferdian Ananda Majni Fian Firatmaja Gampang Prawoto Gema Erika Nugroho Goenawan Mohamad Gola Gong Gombloh Grathia Pitaloka Gunawan Budi Susanto Gunawan Maryanto Gus Noy H.B. Jassin Hairus Salim Hamka Hamsad Rangkuti Hari Murti Haris Firdaus Harry Aveling Hasan Aspahani Hasif Amini HE. Benyamine Hendri Yetus Siswono Herman Syahara Hermien Y. Kleden Holy Adib Huda S Noor Hudan Hidayat Hudan Nur Humam S Chudori Husni Hamisi I G.G. Maha Adi Iberamsyah Barbary Ida Fitri Idealisa Masyrafina Idrus Ignas Kleden Ikarisma Kusmalina Ike Ayuwandari Ilham Ilham Khoiri Imam Cahyono Imam Muhayat Imam Nawawi Imamuddin SA Iman Budhi Santosa Imron Tohari Indria Pamuhapsari Indrian Koto Irfan Sholeh Fauzi Isbedy Stiawan Z.S. J.J. Kusni Jadid Al Farisy Jajang R Kawentar Jakob Oetama Jalaluddin Rakhmat Jansen H. Sinamo Joni Ariadinata K.H. Bisri Syansuri K.H. M. Najib Muhammad Kahfi Ananda Giatama Kahfie Nazaruddin Kho Ping Hoo Kika Dhersy Putri Kitab Para Malaikat Kritik Sastra Kucing Oren Kunni Masrohanti Kuswinarto L.K. Ara Lagu Laksmi Shitaresmi Lan Fang Latief S. Nugraha Leila S. Chudori Leo Tolstoy Leon Agusta Lesbumi Yogyakarta Lily Yulianti Farid Linda Christanty Linda Sarmili Lukisan Lutfi Mardiansyah Luwu Utara M. Aan Mansyur M. Faizi M. Raudah Jambak M. Shoim Anwar M.D. Atmaja M’Shoe Mahmud Jauhari Ali Mahwi Air Tawar Majene Malkan Junaidi Maman S. Mahayana Mamasa Mamuju Mardi Luhung Marhalim Zaini Maroeli Simbolon Martin Aleida Masamba Mashuri Media KAMA_PO Melani Budianta Mihar Harahap Misbahus Surur Mochtar Lubis Moh. Jauhar al-Hakimi Mohammad Afifi Mohammad Yamin Much. Khoiri Muhammad Fauzi Muhammad Muhibbuddin Muhammad Ridwan Muhammad Subarkah Muhammad Walidin Muhammad Yasir Muhyiddin Mukhsin Amar Munawir Aziz Musa Ismail Mustamin Almandary N Teguh Prasetyo Nadine Gordimer Nara Ahirullah Nelson Alwi Nikita Mirzani Nirwan Ahmad Arsuka Nizar Qabbani Nugroho Sukmanto Nurani Soyomukti Nurel Javissyarqi Nuruddin Asyhadie Nurul Komariyah Ocehan Onghokham Otto Sukatno CR Pamela Allen Pameran Parakitri T. Simbolon Pelukis Pendidikan Penggalangan Dana Peta Provinsi Sulawesi Barat Polewali Pondok Pesantren Al-Madienah Pondok Pesantren Salafiyah Karossa Pramoedya Ananta Toer Pramuka Prasetyo Agung Pringadi AS Pringgo HR Priska Prosa Pudyo Saptono Puisi Puput Amiranti N Pustaka Ilalang PUstaka puJAngga Putu Fajar Arcana Putu Setia Putu Wijaya R Sutandya Yudha Khaidar R. Timur Budi Raja Radhar Panca Dahana Raedu Basha Ragdi F. Daye Rahmadi Usman Rahmat Sudirman Rahmat Sutandya Yudhanto Rakai Lukman Rakhmat Giryadi Rama Prabu Ratnani Latifah Raudal Tanjung Banua Reiny Dwinanda Remy Sylado Resensi Riadi Ngasiran Rian Harahap Ribut Wijoto Rida K Liamsi Riki Fernando Rofiqi Hasan Ronny Agustinus Rozi Kembara Rusydi Zamzami Rx King Motor S Yoga S. Jai Sabrank Suparno Safar Nurhan Saini K.M. Sajak Salman Rusydie Anwar Salman S Yoga Samsul Anam Sapardi Djoko Damono Sapto Hoedojo Sasti Gotama Sastra Satmoko Budi Santoso Saut Situmorang Sejarah Seni Rupa Sigit Susanto Sihar Ramses Simatupang Sirajudin Siswoyo Sitok Srengenge Sofyan RH. Zaid Soni Farid Maulana Sonia Sosiawan Leak Sukitman Sulawesi Selatan Sunaryono Basuki Ks Sunlie Thomas Alexander Sunu Wasono Suriali Andi Kustomo Suryanto Sastroatmodjo Susi Ivvaty Susianna Sutan Takdir Alisjahbana Sutardji Calzoum Bachri Sutejo Syaifuddin Gani Syamsudin Noer Moenadi Syihabuddin Qalyubi Syu’bah Asa Tari Bamba Manurung Tari Bulu Londong Tari Ma’Bundu Tari Mappande Banua Tari Patuddu Tari Salabose Daeng Poralle Tari Sayyang Pattuqduq Tari Toerang Batu Tata Chacha Tatan Daniel Taufik Ikram Jamil Taufiq Ismail Taufiq Wr. Hidayat Teater Teddi Muhtadin Teguh Setiawan Pinang Teguh Winarsho AS Tenas Effendy Tengsoe Tjahjono Tenni Purwanti Tito Sianipar Tjahjono Widijanto Toeti Heraty Tosiani Tri Wahono Udin Badruddin Udo Z. Karzi Umar Fauzi Ballah Umar Kayam Umbu Landu Paranggi Usman Arrumy UU Hamidy Uwell's King Shop Uwell's Setiawan W.S. Rendra Wahib Muthalib Wahyudi Akmaliah Muhammad Wan Anwar Wawancara Wayan Sunarta Welly Kuswanto Wicaksono Wicaksono Adi Wilson Nadeak Wisata Yohanes Sehandi Yonatan Raharjo Yopie Setia Umbara Yosephine Maryati Yudhis M. Burhanudin Yukio Mishima Yurnaldi Zamakhsyari Abrar