Sunday, June 13, 2021

Sebuah Pertemuan Puisi Indonesia-Prancis

Membaca Puisi dan Budaya Tradisi Lisan
 
Sihar Ramses Simatupang
sinarharapan.co.id
 
“Puisi-puisi di Prancis saat ini juga kontemporer,” ujar Isabelle Pincon, penyair Prancis kepada SH di acara “Sebua Pertemuan Puisi Indonesia-Prancis”. Acara itu digelar di Galeri Cemara 6 Jl. HOS Cokroaminoto No. 9-11 Menteng, Selasa (9/3) malam.
 
Itulah yang diungkapkan oleh Pincon terhadap karya-karya penyair Prancis. Ia juga menuturkan tentang ledakan masa surealisme dalam karya sastrawan Prancis sejak tahun 1940-an.
 
Karya para penyair Indonesia yang dimunculkan malam itu juga tak jauh berbeda, kata Pincon. Dengan kata lain, dia merasakan juga varian puisi di Indonesia yang kompleks. Dia mengatakan bahwa sebelumnya dia tak pernah berinteraksi dengan puisi-puisi para penyair Indonesia, namun telah membaca dan mendengarkannya dalam forum pembacaan malam ini. Hasilnya? “Saya suka, misalnya saja, puisi karya Goenawan Mohamad saya lebih sukai,” ujar Isabelle.
 
Begitulah, karya-karya para penyair Prancis dan penyair Indonesia itu sama-sama mengalir. Dua-tiga sajak mereka dibukukan, lalu diurutkan dan dibacakan.
 
Para penyair Indonesia yang dihadirkan termasuk Gunawan Mohamad, Sitor Situmorang, Toeti Heraty Noerhadi, Dorothea Rosa Herliany, Joko Pinurbo, Eka Budianta, Ayatrohaedi, Ajip Rosidi, Ayatro Haedi, Putu Oka Sukanta, dan Rieke Dyah Pitaloka telah duduk di muka penonton yang hadir di galeri itu. Mereka siap membacakan bersama para penyair Prancis yang dihadirkan juga di malam itu: Oscar Riou dan Christian Dumet.
 
Pincon menyebutkan ciri dan karakter puisi para penyair Indonesia juga modern, terlihat dari penekanan pada kebaharuan dan juga pemilihan agar bahasa-bahasa itu tak biasa sehingga menjadi tawaran segar saat diciptakan dalam bentuk puisi.
 
Malam itu, para penyair, selain membaca puisinya sendiri, juga membacakan karya-karya penyair yang lain, termasuk yang kini sudah almarhum tetapi tetap merupakan tonggak sejarah dari bentuk dan karakter puisi. Toeti membaca karya Soebagio Sastrowardoyo, Dorothea membacakan karya puisi Chairil, Sitor Situmorang membaca puisi Toto Sudarto Bachtiar. Atau untuk para penyair dari Prancis Isabelle Pincon, setelah membaca puisi sendiri juga membaca karya penyair Arthur Rimbaude dan Verlaine. Atau Roland Reutenauer, yang membacakan sajak Charles Baudelaire.
 
Pembacaan yang dilakukan lebih pada mengeja secara khidmat teks itu, menurut Pincon tak berbeda jauh dengan pembacaan puisi di Prancis. Di forum yang terjadi atas kerja sama dengan Pusat Kebudayaan Prancis di Jakarta ini, memang pembacaannya teramat variatif, termasuk vokal, inner dan ekspresinya itu.
 
Pincon berkomentar bahwa di dalam teks, karya penyair Indonesia sangat kuat. Sama halnya seperti ia membuat sebuah puisi. Pincon mengatakan saat mencipta teks ia sudah membayangkan bagaimana teknik ngomong dan berbicaranya saat puisi itu harus juga dibacakan.
 
Interaksi dan Intensitas
 
Hal itu juga dilontarkan Toeti Heraty dalam kata pengantar buku yang sekaligus berfungsi sebagai “semikatalog” acara pembacaan puisi itu: Oleh karena itu, peristiwa “Poesie Musim Semi 2003” yang diulang tahun 2004 menjadi penting. Selain workshop antarpenyair yang bukanlah hal ikhwal terjemahan sajak dan sajaknya didiskusikan, tetapi hal-hal yang lebih umum seperti publikasi karya poesie, penyebaran poesie dan kedudukan poesie di dalam masyarakat.
 
Selain itu, momen ini dikemas lewat pertunjukan dengan patokan katalog dwibahasa: Indonesia dan Prancis, hingga memudahkan para penonton yang berbeda latar bahasa memahami karya yang dibacakan.
 
Pendapat Pascal Riou bahwa di Prancis tak ada lagi tradisi sastra lisan. Sementara itu, Sitor Situmorang berpendapat penyair yang baik bukan hanya pembaca yang baik dan akrab dengan tradisi lisan, dengan upacara ritual dan syair hapalan karena di Indonesia tradisi sangat kaya dan beragam begitu pula dengan puisi.
 
Hal ini menjawab tentang pembacaan Pincon dan Reutenauer yang lebih pada pembacaan biasa dan berbeda dengan Dorothea yang membacakan puisi dengan nada yang terkadang ekspresif dan nada lagu yang terkadang kental, atau bahkan pembacaan puisi Rieke yang sempat disajikan dalam bentuk lagu.
 
Wajar saja, para penyair itu ada juga yang berinteraksi dengan dunia luar negara Indonesia, termasuk bahasa Prancis.
 
Ada juga penyair Indonesia yang memperlihatkan dialog dengan negara Prancis lewat tema karyanya. Hal itu terlihat dari salah satu pembaca karya yaitu Ayatrohaedi yang berjudul Di Katedral Saint Andre, Bordeaux: Di Katedral Saint Andre//seorang pendeta tua//dengan khidmat bersimpuh//di depan patung Maryam.// Berdoa…
 
Selain itu, Isabelle mengungkapkan bahwa momen ini punya dampak di sisi lain yang sangat positif, diharapkan momen pembacaan juga dapat berguna untuk membuka jalinan interaksi di antara penyair kedua negara tersebut.
 
Acara ini, tambah Toeti, memberikan pemahaman tentang kata ke kata atau dari makna ke makna, penghayatan di luar cakrawala sehari-hari. Hal ini juga dapat dijadikan sebagai penyelaman dan mereguk intensitas penghayatan yang berbeda, intensif tetapi tanpa risiko, sebagai pengalaman yang luar biasa.
***

http://sastra-indonesia.com/2010/10/sebuah-pertemuan-puisi-indonesia-prancis/

No comments:

Post a Comment

A. Anzieb A. Muttaqin A. Qorib Hidayatullah A. Rifqi Hidayat A. Rodhi Murtadho A. Syauqi Sumbawi A.J. Susmana A.S. Laksana A'yat Khalili Abdul Hadi WM Abdul Hopid Abdul Kirno Tanda Abdul Wachid B.S. Acep Zamzam Noor Afrizal Malna Aguk Irawan MN Agus B. Harianto Agus Dermawan T. Agus Noor Agus R. Sarjono Agus R. Subagyo Agus Sri Danardana Agus Sunyoto Agus Wibowo Agusri Junaidi Ahda Imran Ahid Hidayat Ahmad Muchlish Amrin Ahmadun Yosi Herfanda Ajip Rosidi Akhmad Sekhu Akhudiat Ali Audah Alim Bakhtiar Alunk Estohank Amien Kamil Amien Wangsitalaja Aming Aminoedhin Amir Hamzah Ana Mustamin Andhika Mappasomba Andi Achdian Andrenaline Katarsis Anjrah Lelono Broto Anton Wahyudi Anwar Holid Aprinus Salam Arafat Nur Ardy Kresna Crenata Arie MP Tamba Arief Budiman Ariel Heryanto Arif Wibowo Arman A.Z. Arsyad Indradi Aryadi Mellas Aryo Bhawono Asap Studio Asarpin Asep Rahmat Hidayat Asep Sambodja Aulia A Muhammad Awalludin GD Mualif B Kunto Wibisono Badaruddin Amir Balada Bambang Kempling Bambang Soebendo Banjir Bandang Beni Setia Benny Arnas Benny Benke Berita Berita Duka Bernando J. Sujibto Binhad Nurrohmat Boy Mihaballo Budaya Budi Darma Budi P. Hatees Bustan Basir Maras Catatan Cerbung Cerpen Chairil Gibran Ramadhan D. Zawawi Imron D.N. Aidit Daisy Priyanti Dandy Bayu Bramasta Daniel Dhakidae Dareen Tatour Dea Anugrah Dedy Sufriadi Dedy Tri Riyadi Deni Ahmad Fajar Deni Jazuli Denny JA Denny Mizhar Desti Fatin Fauziyyah Dewi Sartika Dhanu Priyo Prabowo Dharmadi Diah Budiana Dian Hartati Didin Tulus Djoko Pitono Djoko Saryono Donny Anggoro Dwi Pranoto Echa Panrita Lopi Eddi Koben Edy A Effendi Edy Firmansyah Eka Budianta Eka Kurniawan Eko Darmoko Eko Faizin Emha Ainun Nadjib Enda Menzies Erlina P. Lestari Erwin Dariyanto Esai Esti Ambirati Evi Idawati Evi Sefiani F. Daus AR F. Rahardi Fahrudin Nasrulloh Faisal Kamandobat Fajar Alayubi Fakhrunnas MA Jabbar Fandy Hutari Farah Noersativa Fatah Anshori Fatah Yasin Noor Faza Bina Al-Alim Felix K. Nesi Ferdian Ananda Majni Fian Firatmaja Gampang Prawoto Gema Erika Nugroho Goenawan Mohamad Gola Gong Gombloh Grathia Pitaloka Gunawan Budi Susanto Gunawan Maryanto Gus Noy H.B. Jassin Hairus Salim Hamka Hamsad Rangkuti Hari Murti Haris Firdaus Harry Aveling Hasan Aspahani Hasif Amini HE. Benyamine Hendri Yetus Siswono Herman Syahara Hermien Y. Kleden Holy Adib Huda S Noor Hudan Hidayat Hudan Nur Humam S Chudori Husni Hamisi I G.G. Maha Adi Iberamsyah Barbary Ida Fitri Idealisa Masyrafina Idrus Ignas Kleden Ikarisma Kusmalina Ike Ayuwandari Ilham Ilham Khoiri Imam Cahyono Imam Muhayat Imam Nawawi Imamuddin SA Iman Budhi Santosa Imron Tohari Indria Pamuhapsari Indrian Koto Irfan Sholeh Fauzi Isbedy Stiawan Z.S. J.J. Kusni Jadid Al Farisy Jajang R Kawentar Jakob Oetama Jalaluddin Rakhmat Jansen H. Sinamo Joni Ariadinata K.H. Bisri Syansuri K.H. M. Najib Muhammad Kahfi Ananda Giatama Kahfie Nazaruddin Kho Ping Hoo Kika Dhersy Putri Kitab Para Malaikat Kritik Sastra Kucing Oren Kunni Masrohanti Kuswinarto L.K. Ara Lagu Laksmi Shitaresmi Lan Fang Latief S. Nugraha Leila S. Chudori Leo Tolstoy Leon Agusta Lesbumi Yogyakarta Lily Yulianti Farid Linda Christanty Linda Sarmili Lukisan Lutfi Mardiansyah Luwu Utara M. Aan Mansyur M. Faizi M. Raudah Jambak M. Shoim Anwar M.D. Atmaja M’Shoe Mahmud Jauhari Ali Mahwi Air Tawar Majene Malkan Junaidi Maman S. Mahayana Mamasa Mamuju Mardi Luhung Marhalim Zaini Maroeli Simbolon Martin Aleida Masamba Mashuri Media KAMA_PO Melani Budianta Mihar Harahap Misbahus Surur Mochtar Lubis Moh. Jauhar al-Hakimi Mohammad Afifi Mohammad Yamin Much. Khoiri Muhammad Fauzi Muhammad Muhibbuddin Muhammad Ridwan Muhammad Subarkah Muhammad Walidin Muhammad Yasir Muhyiddin Mukhsin Amar Munawir Aziz Musa Ismail Mustamin Almandary N Teguh Prasetyo Nadine Gordimer Nara Ahirullah Nelson Alwi Nikita Mirzani Nirwan Ahmad Arsuka Nizar Qabbani Nugroho Sukmanto Nurani Soyomukti Nurel Javissyarqi Nuruddin Asyhadie Nurul Komariyah Ocehan Onghokham Otto Sukatno CR Pamela Allen Pameran Parakitri T. Simbolon Pelukis Pendidikan Penggalangan Dana Peta Provinsi Sulawesi Barat Polewali Pondok Pesantren Al-Madienah Pondok Pesantren Salafiyah Karossa Pramoedya Ananta Toer Pramuka Prasetyo Agung Pringadi AS Pringgo HR Priska Prosa Pudyo Saptono Puisi Puput Amiranti N Pustaka Ilalang PUstaka puJAngga Putu Fajar Arcana Putu Setia Putu Wijaya R Sutandya Yudha Khaidar R. Timur Budi Raja Radhar Panca Dahana Raedu Basha Ragdi F. Daye Rahmadi Usman Rahmat Sudirman Rahmat Sutandya Yudhanto Rakai Lukman Rakhmat Giryadi Rama Prabu Ratnani Latifah Raudal Tanjung Banua Reiny Dwinanda Remy Sylado Resensi Riadi Ngasiran Rian Harahap Ribut Wijoto Rida K Liamsi Riki Fernando Rofiqi Hasan Ronny Agustinus Rozi Kembara Rusydi Zamzami Rx King Motor S Yoga S. Jai Sabrank Suparno Safar Nurhan Saini K.M. Sajak Salman Rusydie Anwar Salman S Yoga Samsul Anam Sapardi Djoko Damono Sapto Hoedojo Sasti Gotama Sastra Satmoko Budi Santoso Saut Situmorang Sejarah Seni Rupa Sigit Susanto Sihar Ramses Simatupang Sirajudin Siswoyo Sitok Srengenge Sofyan RH. Zaid Soni Farid Maulana Sonia Sosiawan Leak Sukitman Sulawesi Selatan Sunaryono Basuki Ks Sunlie Thomas Alexander Sunu Wasono Suriali Andi Kustomo Suryanto Sastroatmodjo Susi Ivvaty Susianna Sutan Takdir Alisjahbana Sutardji Calzoum Bachri Sutejo Syaifuddin Gani Syamsudin Noer Moenadi Syihabuddin Qalyubi Syu’bah Asa Tari Bamba Manurung Tari Bulu Londong Tari Ma’Bundu Tari Mappande Banua Tari Patuddu Tari Salabose Daeng Poralle Tari Sayyang Pattuqduq Tari Toerang Batu Tata Chacha Tatan Daniel Taufik Ikram Jamil Taufiq Ismail Taufiq Wr. Hidayat Teater Teddi Muhtadin Teguh Setiawan Pinang Teguh Winarsho AS Tenas Effendy Tengsoe Tjahjono Tenni Purwanti Tito Sianipar Tjahjono Widijanto Toeti Heraty Tosiani Tri Wahono Udin Badruddin Udo Z. Karzi Umar Fauzi Ballah Umar Kayam Umbu Landu Paranggi Usman Arrumy UU Hamidy Uwell's King Shop Uwell's Setiawan W.S. Rendra Wahib Muthalib Wahyudi Akmaliah Muhammad Wan Anwar Wawancara Wayan Sunarta Welly Kuswanto Wicaksono Wicaksono Adi Wilson Nadeak Wisata Yohanes Sehandi Yonatan Raharjo Yopie Setia Umbara Yosephine Maryati Yudhis M. Burhanudin Yukio Mishima Yurnaldi Zamakhsyari Abrar