Soni Farid Maulana
Pikiran Rakyat, 9 Jan 2011
Kegiatan sastra di Bandung, khususnya puisi, sejak tahun 1970-an hingga
kini tidak mati-mati. Masing-masing zaman punya tokohnya sendiri, mulai dari
gerakan Puisi mBeling yang digagas oleh penyair Remy Sylado dan Jeihan
Sukmantoro pada tahun 1972-1973 di majalah Aktuil, hingga digelarnya Pengadilan
Puisi pada 8 September 1974 oleh Yayasan Arena di Aula Universitas Parahyangan
Bandung, dengan tokoh Sutardji Calzoum Bachri, Darmanto Jatman, Slamet
Sukirnanto, Saini KM, Abdul Hadi W.M., Sanento Yuliman, Wing Kardjo, Taufiq
Ismail, dan sejumlah penyair lainnya. Dua kegiatan sastra tersebut, cukup
menghebohkan pada zamannya. Selain itu, bikin marah para penyair lainnya, yang
menjadi sasaran kritik, seperti H.B. Jassin, Goenawan Mohamad, dan Sapardi
Djoko Damono. Di antara yang kena sasaran kritik itu, hanya Rendra yang tidak
bereaksi.
Pada saat itu, penyair Sutardji Calzoum Bachri dan Abdul Hadi W.M., tinggal
di Bandung, sebelum hijrah dan menetap di Jakarta hingga kini. Pada awal
1970-an hingga akhir 1970-an, rumah Jeihan Sukmantoro di Gang Masjid, Padasuka
Bandung, selalu dijadikan markas para seniman, seni rupa, teater, dan penyair.
Gedung Yayasan Pusat Kesenian (YPK) Bandung, jadi tempat berkumpul dan
bertengkar para penyair dan seniman lainnya. "Saya sering mengintip
kegiatan mereka," ujar Suyatna Anirun, pada suatu hari di Redaksi HU
Pikiran Rakyat, Jln. Soekarno-Hatta 147 Bandung.
Selain itu, pada 1975-1976, khazanah puisi Indonesia modern kembali
diguncang oleh Gerakan Puisi Bebas yang dikreasi para penyair yang berhimpun
dalam Grup Apresiasi Sastra (GAS) ITB. Gerakan Puisi Bebas yang dipelopori oleh
penyair Edi Soetryono, Juniarso Ridwan, Krisna Murti, Mamannoor, Candra Johan, dan
Agus Sahari ini memadukan unsur-unsur seni rupa ke dalam teks puisi. Ada
kalanya puisi tersebut berupa rajah serupa isim.
Waktu berlalu. Pada 1980-an, kegiatan sastra di Bandung mulai bergeser,
dari Gedung YPK pindah G.K. Rumentang Siang, di Jln. Baranang Siang No. 1
Bandung. Pada saat itu, penyair Yessi Anwar yang kemudian lebih dikenal dengan
Yesmil Anwar dan Diro Aritonang mendirikan Komunitas Kerabat Pengarang Bandung
(KPB), yang kegiatannya antara lain, menyelenggarakan diskusi sastra dan
pembacaan puisi di G.K. Rumentang Siang Bandung. Kegiatan puncak yang pernah
diselenggarakan KPB adalah Festival Sastra 1980 dan 1981, yang digelar setiap
Desember. Tahun berikutnya KPB menyelenggarakan lomba baca puisi se-Jawa Barat
dan Jakarta.
Dalam perjalanannya kemudian KPB tutup buku. Namun, kegiatan sastra di
Bandung tidak pernah padam. Apa sebab? Setelah KPB vakum, berdiri Kelompok 10
Bandung, dengan pendiri M. Ridlo E`isy. Kelompok 10 Bandung dengan anggota Beni
Setia, Nirwan Dewanto, Herry Dim, Diro Aritonang, Yessi Anwar, Juniarso Ridwan,
Miranda Risang Ayu, Mh. Rustandi Kartakusumah, Prasetyohadi, Mamanoor, Acep
Zamzam Noor, Soni Farid Maulana, Giyarno Emha, Evie Ariadne Sinta Dewi, Kurnia
Effendi, M. Fadjroel Rachman, Wahyu Goemilar, Hikmat Goemelar, dan Aliefya M.
Santrie ini, bukan hanya menyelenggarakan kegiatan baca puisi di G.K. Rumentang
Siang, tetapi juga diskusi sastra, sosial, politik, ekonomi, agama, dan
filsafat dengan nara sumber antara lain Abdul Hadi W.M., Ariel Heryanto,
Sanento Yuliman, Saini K.M., Mh. Rustandi Kartakusumah, dan sejumlah nama
lainnya.
Dalam kegiatannya, Kelompok 10 Bandung tidak hanya bekerja sama dengan H.U.
Pikiran Rakyat dan G.K. Rumentang Siang, tetapi juga dengan lembaga-lembaga
lain yang dilakukan secara profesional. Menjelang 1990-an, kegiatan Kelompok 10
Bandung mulai padam, karena masing-masing anggotanya sibuk.
"Forum Sastra Bandung (FSB) yang kami dirikan pada 21 Juli 1992
bertujuan antara lain untuk mengisi kekosongan kegiatan sastra di Kota Bandung,
setelah Kelompok 10 Bandung dan berbagai gerakan sastra lainnya tidak aktif
lagi. Kegiatannya, selain menyelenggarakan pembacaan puisi dengan menampilkan
para penyair dari dalam dan luar Kota Bandung, adalah menyelenggarakan
penerbitan buku, diskusi sastra, dan muhibah sastra. Ada pun sebagian anggota
FSB adalah yang dulu pernah aktif di KPB dan Kelompok 10 Bandung," ujar
Ketua FSB, Juniarso Ridwan, dalam percakapannya dengan penulis, 10 Oktober
2010, di Jln. Tirtasari III No. 9 Bandung.
Pada 1995, FSB memberikan Anugerah Sastra kepada penyair Saini K.M.
"Alasan FSB memberikan Anugerah Sastra kepada penyair Saini K.M., antara
lain karena berhasil menumbuhkembangkan dunia kepenyairan di Jawa Barat
khususnya, dan di Indonesia pada umumnya. Para penyair asuhan Saini K.M.,
banyak yang malang melintang, baik di tingkat lokal maupun di tingkat nasional
dan bahkan internasional. "FSB akan menata kembali kegiatannya di
tahun-tahun mendatang secara lebih profesional lagi," tutur Juniarso, yang
pada 2005-2006 mendapat Anugerah Sastra Lima Besar Khatulistiwa Literary Award,
untuk kumpulan puisi "Semuanya Telah Berubah Tuan" (Ultimus, 2006).
Ada pun penyair dari luar Kota Bandung yang pernah diundang FSB untuk
diskusi dan membacakan sejumlah puisi yang ditulisnya di G.K. Rumentang Siang
adalah Leon Agusta, Sutardji Calzoum Bachri, Abdul Hadi W.M., Afrizal Malna,
Radhar Panca Dahana, Sitok Srengenge, Ahmadun Yosi Herfanda, Ahmad Syubbanuddin
Alwy, Jamal D. Rachman, dan sejumlah penyair lainnya dari Kota Bandung seperti
Soni Farid Maulana, Acep Zamzam Noor, Beni R. Budiman, Cecep Syamsul Hari, Ahda
Imran, Moel Mge, Herry Dim, Nenden Lilis Aisyah, dan dari berbagai komunitas
sastra lainnya
Pada 10-13 April 2002, FSB menyelenggarakan acara Festival Puisi
Internasional Indonesia bekerja sama dengan Bengkel Teater Rendra dan Yayasan
Poet of All Nations (PAN) Belanda di Gedung Gelanggang Generasi Muda (GGM),
Jln. Merdeka Bandung, yang menghadirkan 45 penyair, dari Belanda, Jerman,
Austria, Afrika Selatan, Malaysia, dan Indonesia. Di luar FSB, dalam dua tahun
terakhir di Bandung berdiri Majelis Sastra Bandung (MSB) yang dikelola oleh
penyair Matdon. Kegiatannya, nyaris sama dengan apa yang dilakukan oleh FSB.
"Masih banyak kegiatan sastra yang belum direalisasi oleh FSB,
disebabkan terbatasnya dana yang dipunyai FSB. Keinginan itu antara lain
membuat antologi puisi dan buah pikiran para intelektual Bandung tentang karya
seni, khususnya mengenai karya sastra. Apa yang dilakukan selama ini belum
memberikan arti apa-apa bagi perkembangan dan pertumbuhan sastra di Kota
Bandung maupun di Indonesia," tutur Juniarso Ridwan.
***
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
A. Anzieb
A. Muttaqin
A. Qorib Hidayatullah
A. Rifqi Hidayat
A. Rodhi Murtadho
A. Syauqi Sumbawi
A.J. Susmana
A.S. Laksana
A'yat Khalili
Abdul Hadi WM
Abdul Hopid
Abdul Kirno Tanda
Abdul Wachid B.S.
Acep Zamzam Noor
Afrizal Malna
Aguk Irawan MN
Agus B. Harianto
Agus Dermawan T.
Agus Noor
Agus R. Sarjono
Agus R. Subagyo
Agus Sri Danardana
Agus Sunyoto
Agus Wibowo
Agusri Junaidi
Ahda Imran
Ahid Hidayat
Ahmad Muchlish Amrin
Ahmadun Yosi Herfanda
Ajip Rosidi
Akhmad Sekhu
Akhudiat
Ali Audah
Alim Bakhtiar
Alunk Estohank
Amien Kamil
Amien Wangsitalaja
Aming Aminoedhin
Amir Hamzah
Ana Mustamin
Andhika Mappasomba
Andi Achdian
Andrenaline Katarsis
Anjrah Lelono Broto
Anton Wahyudi
Anwar Holid
Aprinus Salam
Arafat Nur
Ardy Kresna Crenata
Arie MP Tamba
Arief Budiman
Ariel Heryanto
Arif Wibowo
Arman A.Z.
Arsyad Indradi
Aryadi Mellas
Aryo Bhawono
Asap Studio
Asarpin
Asep Rahmat Hidayat
Asep Sambodja
Aulia A Muhammad
Awalludin GD Mualif
B Kunto Wibisono
Badaruddin Amir
Balada
Bambang Kempling
Bambang Soebendo
Banjir Bandang
Beni Setia
Benny Arnas
Benny Benke
Berita
Berita Duka
Bernando J. Sujibto
Binhad Nurrohmat
Boy Mihaballo
Budaya
Budi Darma
Budi P. Hatees
Bustan Basir Maras
Catatan
Cerbung
Cerpen
Chairil Gibran Ramadhan
D. Zawawi Imron
D.N. Aidit
Daisy Priyanti
Dandy Bayu Bramasta
Daniel Dhakidae
Dareen Tatour
Dea Anugrah
Dedy Sufriadi
Dedy Tri Riyadi
Deni Ahmad Fajar
Deni Jazuli
Denny JA
Denny Mizhar
Desti Fatin Fauziyyah
Dewi Sartika
Dhanu Priyo Prabowo
Dharmadi
Diah Budiana
Dian Hartati
Didin Tulus
Djoko Pitono
Djoko Saryono
Donny Anggoro
Dwi Pranoto
Echa Panrita Lopi
Eddi Koben
Edy A Effendi
Edy Firmansyah
Eka Budianta
Eka Kurniawan
Eko Darmoko
Eko Faizin
Emha Ainun Nadjib
Enda Menzies
Erlina P. Lestari
Erwin Dariyanto
Esai
Esti Ambirati
Evi Idawati
Evi Sefiani
F. Daus AR
F. Rahardi
Fahrudin Nasrulloh
Faisal Kamandobat
Fajar Alayubi
Fakhrunnas MA Jabbar
Fandy Hutari
Farah Noersativa
Fatah Anshori
Fatah Yasin Noor
Faza Bina Al-Alim
Felix K. Nesi
Ferdian Ananda Majni
Fian Firatmaja
Gampang Prawoto
Gema Erika Nugroho
Goenawan Mohamad
Gola Gong
Gombloh
Grathia Pitaloka
Gunawan Budi Susanto
Gunawan Maryanto
Gus Noy
H.B. Jassin
Hairus Salim
Hamka
Hamsad Rangkuti
Hari Murti
Haris Firdaus
Harry Aveling
Hasan Aspahani
Hasif Amini
HE. Benyamine
Hendri Yetus Siswono
Herman Syahara
Hermien Y. Kleden
Holy Adib
Huda S Noor
Hudan Hidayat
Hudan Nur
Humam S Chudori
Husni Hamisi
I G.G. Maha Adi
Iberamsyah Barbary
Ida Fitri
Idealisa Masyrafina
Idrus
Ignas Kleden
Ikarisma Kusmalina
Ike Ayuwandari
Ilham
Ilham Khoiri
Imam Cahyono
Imam Muhayat
Imam Nawawi
Imamuddin SA
Iman Budhi Santosa
Imron Tohari
Indria Pamuhapsari
Indrian Koto
Irfan Sholeh Fauzi
Isbedy Stiawan Z.S.
J.J. Kusni
Jadid Al Farisy
Jajang R Kawentar
Jakob Oetama
Jalaluddin Rakhmat
Jansen H. Sinamo
Joni Ariadinata
K.H. Bisri Syansuri
K.H. M. Najib Muhammad
Kahfi Ananda Giatama
Kahfie Nazaruddin
Kho Ping Hoo
Kika Dhersy Putri
Kitab Para Malaikat
Kritik Sastra
Kucing Oren
Kunni Masrohanti
Kuswinarto
L.K. Ara
Lagu
Laksmi Shitaresmi
Lan Fang
Latief S. Nugraha
Leila S. Chudori
Leo Tolstoy
Leon Agusta
Lesbumi Yogyakarta
Lily Yulianti Farid
Linda Christanty
Linda Sarmili
Lukisan
Lutfi Mardiansyah
Luwu Utara
M. Aan Mansyur
M. Faizi
M. Raudah Jambak
M. Shoim Anwar
M.D. Atmaja
M’Shoe
Mahmud Jauhari Ali
Mahwi Air Tawar
Majene
Malkan Junaidi
Maman S. Mahayana
Mamasa
Mamuju
Mardi Luhung
Marhalim Zaini
Maroeli Simbolon
Martin Aleida
Masamba
Mashuri
Media KAMA_PO
Melani Budianta
Mihar Harahap
Misbahus Surur
Mochtar Lubis
Moh. Jauhar al-Hakimi
Mohammad Afifi
Mohammad Yamin
Much. Khoiri
Muhammad Fauzi
Muhammad Muhibbuddin
Muhammad Ridwan
Muhammad Subarkah
Muhammad Walidin
Muhammad Yasir
Muhyiddin
Mukhsin Amar
Munawir Aziz
Musa Ismail
Mustamin Almandary
N Teguh Prasetyo
Nadine Gordimer
Nara Ahirullah
Nelson Alwi
Nikita Mirzani
Nirwan Ahmad Arsuka
Nizar Qabbani
Nugroho Sukmanto
Nurani Soyomukti
Nurel Javissyarqi
Nuruddin Asyhadie
Nurul Komariyah
Ocehan
Onghokham
Otto Sukatno CR
Pamela Allen
Pameran
Parakitri T. Simbolon
Pelukis
Pendidikan
Penggalangan Dana
Peta Provinsi Sulawesi Barat
Polewali
Pondok Pesantren Al-Madienah
Pondok Pesantren Salafiyah Karossa
Pramoedya Ananta Toer
Pramuka
Prasetyo Agung
Pringadi AS
Pringgo HR
Priska
Prosa
Pudyo Saptono
Puisi
Puput Amiranti N
Pustaka Ilalang
PUstaka puJAngga
Putu Fajar Arcana
Putu Setia
Putu Wijaya
R Sutandya Yudha Khaidar
R. Timur Budi Raja
Radhar Panca Dahana
Raedu Basha
Ragdi F. Daye
Rahmadi Usman
Rahmat Sudirman
Rahmat Sutandya Yudhanto
Rakai Lukman
Rakhmat Giryadi
Rama Prabu
Ratnani Latifah
Raudal Tanjung Banua
Reiny Dwinanda
Remy Sylado
Resensi
Riadi Ngasiran
Rian Harahap
Ribut Wijoto
Rida K Liamsi
Riki Fernando
Rofiqi Hasan
Ronny Agustinus
Rozi Kembara
Rusydi Zamzami
Rx King Motor
S Yoga
S. Jai
Sabrank Suparno
Safar Nurhan
Saini K.M.
Sajak
Salman Rusydie Anwar
Salman S Yoga
Samsul Anam
Sapardi Djoko Damono
Sapto Hoedojo
Sasti Gotama
Sastra
Satmoko Budi Santoso
Saut Situmorang
Sejarah
Seni Rupa
Sigit Susanto
Sihar Ramses Simatupang
Sirajudin
Siswoyo
Sitok Srengenge
Sofyan RH. Zaid
Soni Farid Maulana
Sonia
Sosiawan Leak
Sukitman
Sulawesi Selatan
Sunaryono Basuki Ks
Sunlie Thomas Alexander
Sunu Wasono
Suriali Andi Kustomo
Suryanto Sastroatmodjo
Susi Ivvaty
Susianna
Sutan Takdir Alisjahbana
Sutardji Calzoum Bachri
Sutejo
Syaifuddin Gani
Syamsudin Noer Moenadi
Syihabuddin Qalyubi
Syu’bah Asa
Tari Bamba Manurung
Tari Bulu Londong
Tari Ma’Bundu
Tari Mappande Banua
Tari Patuddu
Tari Salabose Daeng Poralle
Tari Sayyang Pattuqduq
Tari Toerang Batu
Tata Chacha
Tatan Daniel
Taufik Ikram Jamil
Taufiq Ismail
Taufiq Wr. Hidayat
Teater
Teddi Muhtadin
Teguh Setiawan Pinang
Teguh Winarsho AS
Tenas Effendy
Tengsoe Tjahjono
Tenni Purwanti
Tito Sianipar
Tjahjono Widijanto
Toeti Heraty
Tosiani
Tri Wahono
Udin Badruddin
Udo Z. Karzi
Umar Fauzi Ballah
Umar Kayam
Umbu Landu Paranggi
Usman Arrumy
UU Hamidy
Uwell's King Shop
Uwell's Setiawan
W.S. Rendra
Wahib Muthalib
Wahyudi Akmaliah Muhammad
Wan Anwar
Wawancara
Wayan Sunarta
Welly Kuswanto
Wicaksono
Wicaksono Adi
Wilson Nadeak
Wisata
Yohanes Sehandi
Yonatan Raharjo
Yopie Setia Umbara
Yosephine Maryati
Yudhis M. Burhanudin
Yukio Mishima
Yurnaldi
Zamakhsyari Abrar
No comments:
Post a Comment