Tuesday, May 4, 2021

Curhat Cinta Dewi Lestari

Kika Dhersy Putri
jawapos.com
 
Judul buku ini Rectoverso. Kalau Anda penikmat karya Dewi Lestari, tentu tak asing dengan kata yang sempat tampil sebagai ”bintang tamu” di buku pertamanya Supernova : Ksatria, Putri, dan Bintang Jatuh. Secara makna harfiah, rectoverso adalah dua citra yang seolah terpisah tapi sesungguhnya satu kesatuan. Ini merefleksikan proyek hibrida, buku sekaligus CD yang dirilis bersamaan, tapi dijual terpisah.
 
Penulis lain, Andre Aksana, pernah melakukan langkah serupa: beli buku karyanya dapat CD soundtrack yang dinyanyikan Andre. Langkah Dewi ini terasa lebih bisa dipertanggungjawabkan karena memang dia penyanyi sungguhan yang sekaligus juga penulis sungguhan. Konon, afdolnya buku ini dibaca sambil mendengarkan CD-nya. Subjudulnya cukup seduktif: ”Sentuh hati dari dua sisi”, ditambah jargonnya: ”Dengarkan kisahnya, baca musiknya.”
 
Buku ini terdiri atas 11 cerita dan 11 lagu dengan judul yang sama persis, dengan urutan yang juga kembar. Saya cuma berani bilang konon, karena baru sempat membaca ceritanya saja. Mungkin paket jualan efektif, mungkin juga punya efek saling melengkapi satu dengan lainnya, saya tidak punya referensi cukup untuk itu.
 
Kalau kata pepatah jangan menilai buku dari sampulnya, sekarang saya malah mengajak Anda mengingkari pepatah itu sama-sama. Tampilan bukunya menjanjikan. Dikemas mewah, hard cover, dengan pembatas buku yang menyatu ala buku skripsi. Nyaman untuk dibaca walau berkonsekuensi logis harganya jadi di atas rata-rata. Bertabur foto dan gambar freehand, tiap cerita dibatasi dengan kertas hijau berisi lirik lagu yang sekaligus menjadi judul ceritanya. Cover-nya siluet pria-wanita, ada jarak di antara mereka. Penanda waspada untuk pembaca supaya tidak berharap banyak untuk dapat rangkaian cerita cinta manis rasa gula-gula.
 
Dari 11 cerita, 9 di antaranya ditulis dalam bahasa Indonesia, dua lainnya dalam bahasa Inggris. Dewi memang pemilih kata (diksi) yang brilian, baik dalam bahasa Indonesia mauun bahasa Inggris. Mungkin bukan pilihan yang bersahabat untuk yang tidak biasa membaca tulisan dalam bahasa Inggris, karena diksinya sering dengan kata-kata ”mewah” untuk kosakata sehari-hari. Tak perlu dipersalahkan, cuma mungkin membuat sebagian pembaca sedikit repot untuk rajin menilik kamus untuk merangkai makna cerita.
 
Beberapa cerita yang kuat alurnya adalah Malaikat Juga Tahu, Cicak di Dinding, Hanya Isyarat, Firasat, dan Peluk. Cerita Malaikat Juga Tahu (hlm. 11) sudah pernah saya baca sebelumnya di sebuah majalah wanita, bercerita tentang cinta segitiga: pemuda autis, gadis idaman, dan adik lelaki pemuda autis yang tampan dan lulusan luar negeri. Tentang cinta yang tidak bisa memilih di satu sisi dan cinta yang ingin dibebaskan memilih di sisi lain. Betapa untuk si pemuda autis, mencintai adalah sesuatu yang absolut dan bagian dari eksistensi diri. Sementara untuk wanita idaman dan adik laki-laki si pemuda autis, cinta adalah tentang pengorbanan dan membuat pilihan. Miris.
 
Cicak dan punggung jadi objek romantis di tangan Dewi. Gambar cicak flouresence ternyata bahasa untuk cinta rahasia seorang pelukis terhadap calon istri sahabatnya (hlm. 81). Punggung di Hanya Isyarat (hlm. 39) adalah simbol kenyamanan dari cinta rahasia. Ternyata tatap mata atau sentuhan kulit ke kulit dengan orang yang kita kagumi bisa berubah terlalu menyiksa. Overdosis untuk si pencinta diam-diam. Firasat (hlm. 89) juga sama, tentang cinta diam-diam seorang ”murid” pada ”guru”-nya. Jangan bayangkan sekolah formal, ini cerita tentang sekumpulan orang yang punya minat sama dalam membaca firasat. Bahwa cinta pun tak pernah jadi terlalu kuat untuk mencegah nasib buruk. Ternyata belajar dan bisa membaca firasat bukan alat (dan tidak pernah jadi alat) untuk melindungi orang yang kita cintai. Mampu membahasakan firasat lebih kepada belajar untuk menerima dan berdamai dengan kenyataan buruk yang kita tahu lebih dulu.
 
Kalau Anda cukup rajin dengar gosip selebriti dan ingin tahu apa yang sebenarnya terjadi pada Dewi dan Marcell dengan cara yang lebih beradab dari menonton infotainment, baca baik-baik Peluk (hlm. 51). Berdasar asumsi pribadi saya, ini cerita tentang perpisahan mereka. Curhat perpisahan yang paling manis, paling tidak ditulis paling indah oleh pelakunya yang kebetulan penulis, walau tak menutup kemungkinan akan ada juga komentar sinis bahwa ini pembenaran paling cantik yang pernah dibuat. Hati diibaratkan air, lengkap dengan sifat alaminya. Hati mestinya selalu jatuh ke tempat yang lebih rendah supaya bisa mengalir. Saat dia cuma bisa menggenang bahkan lalu membeku jadi stalakmit, mestinya harus dicari solusinya untuk tetap mengalir dan berpisah adalah salah satu solusi yang masuk akal dan menuruti kata hati. Jadi ini bisa jadi bonus untuk para pembaca buku yang sekaligus juga penghobi gosip.
 
Sepertinya Dewi masih ingin curhat tentang cinta. Tapi bukan jenis cinta yang manis-manis, karena buku ini tentang wajah lain cinta. Yang pilu. Yang sedih. Cinta bertepuk sebelah tangan, cinta tak sampai, cinta rahasia, juga perpisahan dan patah hati. Jadi, Anda siap dicurhati tentang cinta oleh Dewi Lestari.
 
*) Penggemar buku, tinggal di Surabaya.
 
Judul Buku: Rectoverso
Penulis: Dee (Dewi Lestari)
Penerbit: Goodfaith
Cetakan: I, Juli 2008
Tebal: xvi + 148 Halaman.

http://sastra-indonesia.com/2009/01/curhat-cinta-dewi-lestari/

No comments:

Post a Comment

A. Anzieb A. Muttaqin A. Qorib Hidayatullah A. Rifqi Hidayat A. Rodhi Murtadho A. Syauqi Sumbawi A.J. Susmana A.S. Laksana A'yat Khalili Abdul Hadi WM Abdul Hopid Abdul Kirno Tanda Abdul Wachid B.S. Acep Zamzam Noor Afrizal Malna Aguk Irawan MN Agus B. Harianto Agus Dermawan T. Agus Noor Agus R. Sarjono Agus R. Subagyo Agus Sri Danardana Agus Sunyoto Agus Wibowo Agusri Junaidi Ahda Imran Ahid Hidayat Ahmad Muchlish Amrin Ahmadun Yosi Herfanda Ajip Rosidi Akhmad Sekhu Akhudiat Ali Audah Alim Bakhtiar Alunk Estohank Amien Kamil Amien Wangsitalaja Aming Aminoedhin Amir Hamzah Ana Mustamin Andhika Mappasomba Andi Achdian Andrenaline Katarsis Anjrah Lelono Broto Anton Wahyudi Anwar Holid Aprinus Salam Arafat Nur Ardy Kresna Crenata Arie MP Tamba Arief Budiman Ariel Heryanto Arif Wibowo Arman A.Z. Arsyad Indradi Aryadi Mellas Aryo Bhawono Asap Studio Asarpin Asep Rahmat Hidayat Asep Sambodja Aulia A Muhammad Awalludin GD Mualif B Kunto Wibisono Badaruddin Amir Balada Bambang Kempling Bambang Soebendo Banjir Bandang Beni Setia Benny Arnas Benny Benke Berita Berita Duka Bernando J. Sujibto Binhad Nurrohmat Boy Mihaballo Budaya Budi Darma Budi P. Hatees Bustan Basir Maras Catatan Cerbung Cerpen Chairil Gibran Ramadhan D. Zawawi Imron D.N. Aidit Daisy Priyanti Dandy Bayu Bramasta Daniel Dhakidae Dareen Tatour Dea Anugrah Dedy Sufriadi Dedy Tri Riyadi Deni Ahmad Fajar Deni Jazuli Denny JA Denny Mizhar Desti Fatin Fauziyyah Dewi Sartika Dhanu Priyo Prabowo Dharmadi Diah Budiana Dian Hartati Didin Tulus Djoko Pitono Djoko Saryono Donny Anggoro Dwi Pranoto Echa Panrita Lopi Eddi Koben Edy A Effendi Edy Firmansyah Eka Budianta Eka Kurniawan Eko Darmoko Eko Faizin Emha Ainun Nadjib Enda Menzies Erlina P. Lestari Erwin Dariyanto Esai Esti Ambirati Evi Idawati Evi Sefiani F. Daus AR F. Rahardi Fahrudin Nasrulloh Faisal Kamandobat Fajar Alayubi Fakhrunnas MA Jabbar Fandy Hutari Farah Noersativa Fatah Anshori Fatah Yasin Noor Faza Bina Al-Alim Felix K. Nesi Ferdian Ananda Majni Fian Firatmaja Gampang Prawoto Gema Erika Nugroho Goenawan Mohamad Gola Gong Gombloh Grathia Pitaloka Gunawan Budi Susanto Gunawan Maryanto Gus Noy H.B. Jassin Hairus Salim Hamka Hamsad Rangkuti Hari Murti Haris Firdaus Harry Aveling Hasan Aspahani Hasif Amini HE. Benyamine Hendri Yetus Siswono Herman Syahara Hermien Y. Kleden Holy Adib Huda S Noor Hudan Hidayat Hudan Nur Humam S Chudori Husni Hamisi I G.G. Maha Adi Iberamsyah Barbary Ida Fitri Idealisa Masyrafina Idrus Ignas Kleden Ikarisma Kusmalina Ike Ayuwandari Ilham Ilham Khoiri Imam Cahyono Imam Muhayat Imam Nawawi Imamuddin SA Iman Budhi Santosa Imron Tohari Indria Pamuhapsari Indrian Koto Irfan Sholeh Fauzi Isbedy Stiawan Z.S. J.J. Kusni Jadid Al Farisy Jajang R Kawentar Jakob Oetama Jalaluddin Rakhmat Jansen H. Sinamo Joni Ariadinata K.H. Bisri Syansuri K.H. M. Najib Muhammad Kahfi Ananda Giatama Kahfie Nazaruddin Kho Ping Hoo Kika Dhersy Putri Kitab Para Malaikat Kritik Sastra Kucing Oren Kunni Masrohanti Kuswinarto L.K. Ara Lagu Laksmi Shitaresmi Lan Fang Latief S. Nugraha Leila S. Chudori Leo Tolstoy Leon Agusta Lesbumi Yogyakarta Lily Yulianti Farid Linda Christanty Linda Sarmili Lukisan Lutfi Mardiansyah Luwu Utara M. Aan Mansyur M. Faizi M. Raudah Jambak M. Shoim Anwar M.D. Atmaja M’Shoe Mahmud Jauhari Ali Mahwi Air Tawar Majene Malkan Junaidi Maman S. Mahayana Mamasa Mamuju Mardi Luhung Marhalim Zaini Maroeli Simbolon Martin Aleida Masamba Mashuri Media KAMA_PO Melani Budianta Mihar Harahap Misbahus Surur Mochtar Lubis Moh. Jauhar al-Hakimi Mohammad Afifi Mohammad Yamin Much. Khoiri Muhammad Fauzi Muhammad Muhibbuddin Muhammad Ridwan Muhammad Subarkah Muhammad Walidin Muhammad Yasir Muhyiddin Mukhsin Amar Munawir Aziz Musa Ismail Mustamin Almandary N Teguh Prasetyo Nadine Gordimer Nara Ahirullah Nelson Alwi Nikita Mirzani Nirwan Ahmad Arsuka Nizar Qabbani Nugroho Sukmanto Nurani Soyomukti Nurel Javissyarqi Nuruddin Asyhadie Nurul Komariyah Ocehan Onghokham Otto Sukatno CR Pamela Allen Pameran Parakitri T. Simbolon Pelukis Pendidikan Penggalangan Dana Peta Provinsi Sulawesi Barat Polewali Pondok Pesantren Al-Madienah Pondok Pesantren Salafiyah Karossa Pramoedya Ananta Toer Pramuka Prasetyo Agung Pringadi AS Pringgo HR Priska Prosa Pudyo Saptono Puisi Puput Amiranti N Pustaka Ilalang PUstaka puJAngga Putu Fajar Arcana Putu Setia Putu Wijaya R Sutandya Yudha Khaidar R. Timur Budi Raja Radhar Panca Dahana Raedu Basha Ragdi F. Daye Rahmadi Usman Rahmat Sudirman Rahmat Sutandya Yudhanto Rakai Lukman Rakhmat Giryadi Rama Prabu Ratnani Latifah Raudal Tanjung Banua Reiny Dwinanda Remy Sylado Resensi Riadi Ngasiran Rian Harahap Ribut Wijoto Rida K Liamsi Riki Fernando Rofiqi Hasan Ronny Agustinus Rozi Kembara Rusydi Zamzami Rx King Motor S Yoga S. Jai Sabrank Suparno Safar Nurhan Saini K.M. Sajak Salman Rusydie Anwar Salman S Yoga Samsul Anam Sapardi Djoko Damono Sapto Hoedojo Sasti Gotama Sastra Satmoko Budi Santoso Saut Situmorang Sejarah Seni Rupa Sigit Susanto Sihar Ramses Simatupang Sirajudin Siswoyo Sitok Srengenge Sofyan RH. Zaid Soni Farid Maulana Sonia Sosiawan Leak Sukitman Sulawesi Selatan Sunaryono Basuki Ks Sunlie Thomas Alexander Sunu Wasono Suriali Andi Kustomo Suryanto Sastroatmodjo Susi Ivvaty Susianna Sutan Takdir Alisjahbana Sutardji Calzoum Bachri Sutejo Syaifuddin Gani Syamsudin Noer Moenadi Syihabuddin Qalyubi Syu’bah Asa Tari Bamba Manurung Tari Bulu Londong Tari Ma’Bundu Tari Mappande Banua Tari Patuddu Tari Salabose Daeng Poralle Tari Sayyang Pattuqduq Tari Toerang Batu Tata Chacha Tatan Daniel Taufik Ikram Jamil Taufiq Ismail Taufiq Wr. Hidayat Teater Teddi Muhtadin Teguh Setiawan Pinang Teguh Winarsho AS Tenas Effendy Tengsoe Tjahjono Tenni Purwanti Tito Sianipar Tjahjono Widijanto Toeti Heraty Tosiani Tri Wahono Udin Badruddin Udo Z. Karzi Umar Fauzi Ballah Umar Kayam Umbu Landu Paranggi Usman Arrumy UU Hamidy Uwell's King Shop Uwell's Setiawan W.S. Rendra Wahib Muthalib Wahyudi Akmaliah Muhammad Wan Anwar Wawancara Wayan Sunarta Welly Kuswanto Wicaksono Wicaksono Adi Wilson Nadeak Wisata Yohanes Sehandi Yonatan Raharjo Yopie Setia Umbara Yosephine Maryati Yudhis M. Burhanudin Yukio Mishima Yurnaldi Zamakhsyari Abrar