Muhammad Walidin *
Republika, 21 Sep 2020
Buku ini merupakan kisah perjalanan Prof Dr KH Syihabuddin Qalyubi, Lc, MAg
seorang guru besar di bidang Ilmu Stilistika Arab yang akrab dipanggil Prof
Syihab. Buku dengan tebal 416 halaman ini diterbitkan Idea Press Yogyakarta
dalam rangka memperingati ulang tahunnya yang ke-68, bertepatan hari ini,
Senin, 21 September 2020.
Ada banyak cara orang dalam memperingati dan mensyukuri hari lahir. Dalam
hal ini, Prof Syihab memilih peringatan syukuran dengan menerbitkan buku
tentang cerita dirinya. Cerita tersebut merupakan gabungan antara kisah hidup
yang ditulis sendiri, kesan sejawat terhadap beliau, dan kisah pemikiran ilmiah
yang sempat diabadikan dalam jurnal-jurnal ilmiah.
Semua kisah ini membentuk satu citra tentang Prof Syihab sebagai sosok
lengkap; Sebagai pribadi, pelajar, mahasiswa, suami, ayah, dosen, akademisi,
teman sejawat, dan guru besar.
Buku ini terbagi menjadi enam bagian. Dimulai dari pembuka (sekapur sirih),
foto-foto keluarga, puisi, kisah travelling, kesan para sahabat, dan artikel,
baik itu yang terbit di media maupun jurnal. Beberapa bagian menceritakan
sebuah episode dari babak kehidupan. Namun demikian, ada juga tulisan yang
mengisahkan secara penuh seluruh episode kehidupan Prof Syihab.
Bila ingin melihat secara lengkap episode kehidupan Prof Syihab, bacalah
puisi berjudul Salaka Balada dari Muhammad Walidin. Sebuah perjalanan hidup
Prof Syihab akan muncul dalam bahasa
imajinatif. Perjalanan ini dimulai dari masa kecil di Sukaraja, masa nyantri di
pondok pesantren Sukahideng, saat kuliah di Yogjakarta, ketika kuliah di
al-Azhar Mesir, dan juga saat mengabdikan ilmu di Yogyakarta. Narasi serupa
namun dalam bentuk lain juga tampil dalam ulasan KH Imam Jazuli dan Dr Nurul Hak.
Sebagai pribadi sekaligus suami yang dipenuhi jiwa muda, kita bisa melihat
kekocakan Prof Syihab dalam kisah perjalanannya ke Batam, Singapore, Malaysia,
Hongkong, Macau, dan Jepang. Kemudaan Prof Syihab bisa dilihat dari aspek
kenekatan sebagai blind traveller ke luar negeri di usia yang tak lagi muda.
Kalaupun ini dianggap sebagai bulan madu yang tertunda, maka konsep blind
traveller itu adalah tepat, sebab sensasi perjalanan pengantin baru akan terasa
karena penuh dengan kenekatan dan rasa keinginan tahuan yang tinggi, khas ala
anak muda.
Sosok sebagai ayah yang penyayang penuh kelembutan digambarkan dalam
goresan puitis oleh anak-anak yang berbakti, seperti Wawan Purwantoro, Nadia
Wasti Utami, Muhammad Nizhal Azhari, dan Nita Siti Mudawamah.
Nizhal mengatakan bahwa Prof. Syihab adalah ayah yang terbaik, Nadia menyebut
Prof Syihab sebagai ayah yang inspiratif, sementara Nita mengenang Prof Syihab
sebagai Aki yang mewarnai jalan hidupnya.
Hal ini juga dirasakan seorang mahasiswa S3, Khairullah (Dosen UIN Raden
Intan Lampung) yang merasa bahwa Prof Syihab bukan saja sebagai promotor, tapi
sudah seperti orang tua sendiri. Kesan serupa juga muncul dalam kenangan Ir
Eddy Abdul Somadi, sebagai adik bungsu dari Prof Syihab.
Kenangan-kenangan sebagai sahabat diceritakan secara kocak oleh Ahmad Rofi
Usman dengan judul Persahabatan di Antara Dua Santri. Persahabatan yang indah
semasa kuliah di Yogyakarta dan di Mesir menjadi cerita yang tiada habis
dikenang sekaligus mendatangkan ibrah dan inspirasi untuk generasi mendatang
sebagaimana diungkap oleh sejawat lain, Drs Bachrum Bunyamin.
Persinggungan akademis adalah catatan kesan yang paling banyak tertulis di
buku ini. Sejawat pengajar di UIN Sunan Kalijaga, sebagai orang-orang yang hari
perhari mengamati perkembangan kontribusi akademik Prof Syihab di lingkungan
kerja adalah orang-orang yang paling tahu tentang sosok Prof Syihab.
Sebagai guru besar di bidang Ilmu Stilistika Arab, Prof Syihab telah
menjadi sandaran banyak pelajar dan sarjana. Sebagian terpukau dan
mengidolakan, seperti kesan-kesan yang dituangkan Muhammad Walidin, M Hum, Dr
Anis Masruri, Dr Ubaidillah dan Dr Sujadi Hasan, dan Dr Nurul Hak.
Sebagian lagi memilih bekerja sama dalam penelitian untuk mendapatkan
pengalaman keilmuan dari Professor yang ramah ini, seperti Dr Khabibi Muhammad Luthfi, Akhmad Supriadi,
Zakiatul Fikriyah, dan Ziana Walidah.
Sebagai guru besar di bidang studi Islam, perjalanan kontribusi
pemikirannya juga dapat dilihat di buku ini. Serangan virus Covid-19 yang datang secara tiba-tiba
direspons secara cepat dalam tulisan-tulisan berbobot namun ringan yang terbit
di berbagai media, anatara lain di Republika Online dan Senayan Post.
Kontribusi pemikiran Prof Syihab menjadi sangat krusial di saat masyarakat
masih oleng dengan serbuan virus ini.
Berbagai opini positif negatif datang silih berganti. Pemikiran Prof Syihab
menjadi penenang umat karena beranjak dari kitab-kitab klasik yang membicarakan
wabah. Masyarakat menjadi tahu bahwa wabah seperti ini telah terjadi dalam
peradaban Islam awal. Sahabat dan ilmuwan Muslim telah pula menyediakan solusi
dalam menghadapi serangan wabah yang terjadi.
Tak heran bila artikel tentang wabah corona menghiasi separuh dari
artikel ilmiah yang ada di buku ini.
Sumbangan pemikiran lainnya tentang stilisika Arab dan Alquran yang menjadi
spesialisasinya juga diwakili empat artikel termuat di jurnal. Sebenarnya
keempat artikel ini sangatlah kurang untuk menggambarkan kompetensi beliau
dalam bidang ini. Oleh karena itu, tulisan lain bisa dilihat daftarnya dalam
tulisan KH Imam Jazuli dengan judul Prof Dr KH Syihabudin Qalyubi, Lc, M Ag, Aktifis
NU, dan Pakar Stilistika Alquran.
Di usia ke-68 tahun, Prof Syihab dimetaforakan sebagai akar oleh penyair
Rozi Kembara. “Ketika dunia berkabung, dan orang-orang berbicara dalam bahasa
yang kabur, engkau hanya ingin menjadi akar.” Ya akar yang merasa nyaman tak
terlihat namun menjadi kontributor utama
untuk kehidupan sebatang pohon.
Di usia ke-68 tahun ini, Prof Syihab mampu sejenak tersenyum sebagaimana
puisi Aly D Musyrifa: Burung-Burung Bernyanyi di Hatiku. “Pagi ini,
burung-burung bernyanyi. Di hatiku, membentangkan kembali layar 68 tahun lalu.
Ketika sebutir debu ingin bercahaya, dengan ilmu dan laku. Bertahun-tahun
berjemur menyerap matahari. bekerja memecah cadas batu kebodohan diri.”
Membaca buku ini sangat menyenangkan dan tidak membosankan karena serupa
perpaduan antara kitab puisi, kisah perjalanan, biografi mini, dan jurnal
ilmiah. Model baru buku kompilasi ini erat kaitannya dengan pola kehidupan Prof
Syihab sebagai dosen di Fakultas Adab dan Ilmu Budaya UIN Sunan Kalijaga.
“Hidup haruslah seimbang antara keceriaan dan dunia pekerjaan,” begitu prinsip
hidup beliau. Selamat ulang tahun Prof.!
Judul : Sepenggal Perjalanan Hidup Santri
Penulis : Prof Dr Syihabuddin Qalyubi, Lc, MAg
Penerbit : IDEA Press Yogyakarta
Tebal : 416 halaman
Ukuran : 14,8 x 21 cm
Cetakan : September 2020
ISBN : 978-623-7085-66-9
*) Muhammad Walidin, M Hum, Dosen Fakultas Adab dan Humaniora UIN Raden
Fatah Palembang. http://sastra-indonesia.com/2021/04/sisi-teladan-hidup-68-tahun-santri-syihabuddin-qalyubi/
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
A. Anzieb
A. Muttaqin
A. Qorib Hidayatullah
A. Rifqi Hidayat
A. Rodhi Murtadho
A. Syauqi Sumbawi
A.J. Susmana
A.S. Laksana
A'yat Khalili
Abdul Hadi WM
Abdul Hopid
Abdul Kirno Tanda
Abdul Wachid B.S.
Acep Zamzam Noor
Afrizal Malna
Aguk Irawan MN
Agus B. Harianto
Agus Dermawan T.
Agus Noor
Agus R. Sarjono
Agus R. Subagyo
Agus Sri Danardana
Agus Sunyoto
Agus Wibowo
Agusri Junaidi
Ahda Imran
Ahid Hidayat
Ahmad Muchlish Amrin
Ahmadun Yosi Herfanda
Ajip Rosidi
Akhmad Sekhu
Akhudiat
Ali Audah
Alim Bakhtiar
Alunk Estohank
Amien Kamil
Amien Wangsitalaja
Aming Aminoedhin
Amir Hamzah
Ana Mustamin
Andhika Mappasomba
Andi Achdian
Andrenaline Katarsis
Anjrah Lelono Broto
Anton Wahyudi
Anwar Holid
Aprinus Salam
Arafat Nur
Ardy Kresna Crenata
Arie MP Tamba
Arief Budiman
Ariel Heryanto
Arif Wibowo
Arman A.Z.
Arsyad Indradi
Aryadi Mellas
Aryo Bhawono
Asap Studio
Asarpin
Asep Rahmat Hidayat
Asep Sambodja
Aulia A Muhammad
Awalludin GD Mualif
B Kunto Wibisono
Badaruddin Amir
Balada
Bambang Kempling
Bambang Soebendo
Banjir Bandang
Beni Setia
Benny Arnas
Benny Benke
Berita
Berita Duka
Bernando J. Sujibto
Binhad Nurrohmat
Boy Mihaballo
Budaya
Budi Darma
Budi P. Hatees
Bustan Basir Maras
Catatan
Cerbung
Cerpen
Chairil Gibran Ramadhan
D. Zawawi Imron
D.N. Aidit
Daisy Priyanti
Dandy Bayu Bramasta
Daniel Dhakidae
Dareen Tatour
Dea Anugrah
Dedy Sufriadi
Dedy Tri Riyadi
Deni Ahmad Fajar
Deni Jazuli
Denny JA
Denny Mizhar
Desti Fatin Fauziyyah
Dewi Sartika
Dhanu Priyo Prabowo
Dharmadi
Diah Budiana
Dian Hartati
Didin Tulus
Djoko Pitono
Djoko Saryono
Donny Anggoro
Dwi Pranoto
Echa Panrita Lopi
Eddi Koben
Edy A Effendi
Edy Firmansyah
Eka Budianta
Eka Kurniawan
Eko Darmoko
Eko Faizin
Emha Ainun Nadjib
Enda Menzies
Erlina P. Lestari
Erwin Dariyanto
Esai
Esti Ambirati
Evi Idawati
Evi Sefiani
F. Daus AR
F. Rahardi
Fahrudin Nasrulloh
Faisal Kamandobat
Fajar Alayubi
Fakhrunnas MA Jabbar
Fandy Hutari
Farah Noersativa
Fatah Anshori
Fatah Yasin Noor
Faza Bina Al-Alim
Felix K. Nesi
Ferdian Ananda Majni
Fian Firatmaja
Gampang Prawoto
Gema Erika Nugroho
Goenawan Mohamad
Gola Gong
Gombloh
Grathia Pitaloka
Gunawan Budi Susanto
Gunawan Maryanto
Gus Noy
H.B. Jassin
Hairus Salim
Hamka
Hamsad Rangkuti
Hari Murti
Haris Firdaus
Harry Aveling
Hasan Aspahani
Hasif Amini
HE. Benyamine
Hendri Yetus Siswono
Herman Syahara
Hermien Y. Kleden
Holy Adib
Huda S Noor
Hudan Hidayat
Hudan Nur
Humam S Chudori
Husni Hamisi
I G.G. Maha Adi
Iberamsyah Barbary
Ida Fitri
Idealisa Masyrafina
Idrus
Ignas Kleden
Ikarisma Kusmalina
Ike Ayuwandari
Ilham
Ilham Khoiri
Imam Cahyono
Imam Muhayat
Imam Nawawi
Imamuddin SA
Iman Budhi Santosa
Imron Tohari
Indria Pamuhapsari
Indrian Koto
Irfan Sholeh Fauzi
Isbedy Stiawan Z.S.
J.J. Kusni
Jadid Al Farisy
Jajang R Kawentar
Jakob Oetama
Jalaluddin Rakhmat
Jansen H. Sinamo
Joni Ariadinata
K.H. Bisri Syansuri
K.H. M. Najib Muhammad
Kahfi Ananda Giatama
Kahfie Nazaruddin
Kho Ping Hoo
Kika Dhersy Putri
Kitab Para Malaikat
Kritik Sastra
Kucing Oren
Kunni Masrohanti
Kuswinarto
L.K. Ara
Lagu
Laksmi Shitaresmi
Lan Fang
Latief S. Nugraha
Leila S. Chudori
Leo Tolstoy
Leon Agusta
Lesbumi Yogyakarta
Lily Yulianti Farid
Linda Christanty
Linda Sarmili
Lukisan
Lutfi Mardiansyah
Luwu Utara
M. Aan Mansyur
M. Faizi
M. Raudah Jambak
M. Shoim Anwar
M.D. Atmaja
M’Shoe
Mahmud Jauhari Ali
Mahwi Air Tawar
Majene
Malkan Junaidi
Maman S. Mahayana
Mamasa
Mamuju
Mardi Luhung
Marhalim Zaini
Maroeli Simbolon
Martin Aleida
Masamba
Mashuri
Media KAMA_PO
Melani Budianta
Mihar Harahap
Misbahus Surur
Mochtar Lubis
Moh. Jauhar al-Hakimi
Mohammad Afifi
Mohammad Yamin
Much. Khoiri
Muhammad Fauzi
Muhammad Muhibbuddin
Muhammad Ridwan
Muhammad Subarkah
Muhammad Walidin
Muhammad Yasir
Muhyiddin
Mukhsin Amar
Munawir Aziz
Musa Ismail
Mustamin Almandary
N Teguh Prasetyo
Nadine Gordimer
Nara Ahirullah
Nelson Alwi
Nikita Mirzani
Nirwan Ahmad Arsuka
Nizar Qabbani
Nugroho Sukmanto
Nurani Soyomukti
Nurel Javissyarqi
Nuruddin Asyhadie
Nurul Komariyah
Ocehan
Onghokham
Otto Sukatno CR
Pamela Allen
Pameran
Parakitri T. Simbolon
Pelukis
Pendidikan
Penggalangan Dana
Peta Provinsi Sulawesi Barat
Polewali
Pondok Pesantren Al-Madienah
Pondok Pesantren Salafiyah Karossa
Pramoedya Ananta Toer
Pramuka
Prasetyo Agung
Pringadi AS
Pringgo HR
Priska
Prosa
Pudyo Saptono
Puisi
Puput Amiranti N
Pustaka Ilalang
PUstaka puJAngga
Putu Fajar Arcana
Putu Setia
Putu Wijaya
R Sutandya Yudha Khaidar
R. Timur Budi Raja
Radhar Panca Dahana
Raedu Basha
Ragdi F. Daye
Rahmadi Usman
Rahmat Sudirman
Rahmat Sutandya Yudhanto
Rakai Lukman
Rakhmat Giryadi
Rama Prabu
Ratnani Latifah
Raudal Tanjung Banua
Reiny Dwinanda
Remy Sylado
Resensi
Riadi Ngasiran
Rian Harahap
Ribut Wijoto
Rida K Liamsi
Riki Fernando
Rofiqi Hasan
Ronny Agustinus
Rozi Kembara
Rusydi Zamzami
Rx King Motor
S Yoga
S. Jai
Sabrank Suparno
Safar Nurhan
Saini K.M.
Sajak
Salman Rusydie Anwar
Salman S Yoga
Samsul Anam
Sapardi Djoko Damono
Sapto Hoedojo
Sasti Gotama
Sastra
Satmoko Budi Santoso
Saut Situmorang
Sejarah
Seni Rupa
Sigit Susanto
Sihar Ramses Simatupang
Sirajudin
Siswoyo
Sitok Srengenge
Sofyan RH. Zaid
Soni Farid Maulana
Sonia
Sosiawan Leak
Sukitman
Sulawesi Selatan
Sunaryono Basuki Ks
Sunlie Thomas Alexander
Sunu Wasono
Suriali Andi Kustomo
Suryanto Sastroatmodjo
Susi Ivvaty
Susianna
Sutan Takdir Alisjahbana
Sutardji Calzoum Bachri
Sutejo
Syaifuddin Gani
Syamsudin Noer Moenadi
Syihabuddin Qalyubi
Syu’bah Asa
Tari Bamba Manurung
Tari Bulu Londong
Tari Ma’Bundu
Tari Mappande Banua
Tari Patuddu
Tari Salabose Daeng Poralle
Tari Sayyang Pattuqduq
Tari Toerang Batu
Tata Chacha
Tatan Daniel
Taufik Ikram Jamil
Taufiq Ismail
Taufiq Wr. Hidayat
Teater
Teddi Muhtadin
Teguh Setiawan Pinang
Teguh Winarsho AS
Tenas Effendy
Tengsoe Tjahjono
Tenni Purwanti
Tito Sianipar
Tjahjono Widijanto
Toeti Heraty
Tosiani
Tri Wahono
Udin Badruddin
Udo Z. Karzi
Umar Fauzi Ballah
Umar Kayam
Umbu Landu Paranggi
Usman Arrumy
UU Hamidy
Uwell's King Shop
Uwell's Setiawan
W.S. Rendra
Wahib Muthalib
Wahyudi Akmaliah Muhammad
Wan Anwar
Wawancara
Wayan Sunarta
Welly Kuswanto
Wicaksono
Wicaksono Adi
Wilson Nadeak
Wisata
Yohanes Sehandi
Yonatan Raharjo
Yopie Setia Umbara
Yosephine Maryati
Yudhis M. Burhanudin
Yukio Mishima
Yurnaldi
Zamakhsyari Abrar
No comments:
Post a Comment