Tuesday, April 20, 2021

Sisi Teladan Hidup 68 Tahun Santri: Syihabuddin Qalyubi

Muhammad Walidin *
Republika, 21 Sep 2020
 
Buku ini merupakan kisah perjalanan Prof Dr KH Syihabuddin Qalyubi, Lc, MAg seorang guru besar di bidang Ilmu Stilistika Arab yang akrab dipanggil Prof Syihab. Buku dengan tebal 416 halaman ini diterbitkan Idea Press Yogyakarta dalam rangka memperingati ulang tahunnya yang ke-68, bertepatan hari ini, Senin, 21 September 2020. 
 
Ada banyak cara orang dalam memperingati dan mensyukuri hari lahir. Dalam hal ini, Prof Syihab memilih peringatan syukuran dengan menerbitkan buku tentang cerita dirinya. Cerita tersebut merupakan gabungan antara kisah hidup yang ditulis sendiri, kesan sejawat terhadap beliau, dan kisah pemikiran ilmiah yang sempat diabadikan dalam jurnal-jurnal ilmiah.
 
Semua kisah ini membentuk satu citra tentang Prof Syihab sebagai sosok lengkap; Sebagai pribadi, pelajar, mahasiswa, suami, ayah, dosen, akademisi, teman sejawat, dan guru besar. 
 
Buku ini terbagi menjadi enam bagian. Dimulai dari pembuka (sekapur sirih), foto-foto keluarga, puisi, kisah travelling, kesan para sahabat, dan artikel, baik itu yang terbit di media maupun jurnal. Beberapa bagian menceritakan sebuah episode dari babak kehidupan. Namun demikian, ada juga tulisan yang mengisahkan secara penuh seluruh episode kehidupan Prof Syihab. 
 
Bila ingin melihat secara lengkap episode kehidupan Prof Syihab, bacalah puisi berjudul Salaka Balada dari Muhammad Walidin. Sebuah perjalanan hidup Prof  Syihab akan muncul dalam bahasa imajinatif. Perjalanan ini dimulai dari masa kecil di Sukaraja, masa nyantri di pondok pesantren Sukahideng, saat kuliah di Yogjakarta, ketika kuliah di al-Azhar Mesir, dan juga saat mengabdikan ilmu di Yogyakarta. Narasi serupa namun dalam bentuk lain juga tampil dalam ulasan KH Imam Jazuli dan Dr  Nurul Hak.
 
Sebagai pribadi sekaligus suami yang dipenuhi jiwa muda, kita bisa melihat kekocakan Prof Syihab dalam kisah perjalanannya ke Batam, Singapore, Malaysia, Hongkong, Macau, dan Jepang. Kemudaan Prof Syihab bisa dilihat dari aspek kenekatan sebagai blind traveller ke luar negeri di usia yang tak lagi muda.
 
Kalaupun ini dianggap sebagai bulan madu yang tertunda, maka konsep blind traveller itu adalah tepat, sebab sensasi perjalanan pengantin baru akan terasa karena penuh dengan kenekatan dan rasa keinginan tahuan yang tinggi, khas ala anak muda.  
 
Sosok sebagai ayah yang penyayang penuh kelembutan digambarkan dalam goresan puitis oleh anak-anak yang berbakti, seperti Wawan Purwantoro, Nadia Wasti Utami, Muhammad Nizhal Azhari, dan Nita Siti Mudawamah.
 
Nizhal mengatakan bahwa Prof. Syihab adalah ayah yang terbaik, Nadia menyebut Prof Syihab sebagai ayah yang inspiratif, sementara Nita mengenang Prof Syihab sebagai Aki yang mewarnai jalan hidupnya. 
 
Hal ini juga dirasakan seorang mahasiswa S3, Khairullah (Dosen UIN Raden Intan Lampung) yang merasa bahwa Prof Syihab bukan saja sebagai promotor, tapi sudah seperti orang tua sendiri. Kesan serupa juga muncul dalam kenangan Ir Eddy Abdul Somadi, sebagai adik bungsu dari Prof Syihab. 
 
Kenangan-kenangan sebagai sahabat diceritakan secara kocak oleh Ahmad Rofi Usman dengan judul Persahabatan di Antara Dua Santri. Persahabatan yang indah semasa kuliah di Yogyakarta dan di Mesir menjadi cerita yang tiada habis dikenang sekaligus mendatangkan ibrah dan inspirasi untuk generasi mendatang sebagaimana diungkap oleh sejawat lain, Drs Bachrum Bunyamin.
 
Persinggungan akademis adalah catatan kesan yang paling banyak tertulis di buku ini. Sejawat pengajar di UIN Sunan Kalijaga, sebagai orang-orang yang hari perhari mengamati perkembangan kontribusi akademik Prof Syihab di lingkungan kerja adalah orang-orang yang paling tahu tentang sosok Prof Syihab.
 
Sebagai guru besar di bidang Ilmu Stilistika Arab, Prof Syihab telah menjadi sandaran banyak pelajar dan sarjana. Sebagian terpukau dan mengidolakan, seperti kesan-kesan yang dituangkan Muhammad Walidin, M Hum, Dr Anis Masruri, Dr Ubaidillah dan Dr Sujadi Hasan, dan Dr Nurul Hak.
 
Sebagian lagi memilih bekerja sama dalam penelitian untuk mendapatkan pengalaman keilmuan dari Professor yang ramah ini, seperti Dr  Khabibi Muhammad Luthfi, Akhmad Supriadi, Zakiatul Fikriyah, dan Ziana Walidah. 
 
Sebagai guru besar di bidang studi Islam, perjalanan kontribusi pemikirannya juga dapat dilihat di buku ini. Serangan virus  Covid-19 yang datang secara tiba-tiba direspons secara cepat dalam tulisan-tulisan berbobot namun ringan yang terbit di berbagai media, anatara lain di Republika Online dan Senayan Post. Kontribusi pemikiran Prof Syihab menjadi sangat krusial di saat masyarakat masih oleng dengan serbuan virus ini. 
 
Berbagai opini positif negatif datang silih berganti. Pemikiran Prof Syihab menjadi penenang umat karena beranjak dari kitab-kitab klasik yang membicarakan wabah. Masyarakat menjadi tahu bahwa wabah seperti ini telah terjadi dalam peradaban Islam awal. Sahabat dan ilmuwan Muslim telah pula menyediakan solusi dalam menghadapi serangan wabah yang terjadi.  Tak heran bila artikel tentang wabah corona menghiasi separuh dari artikel ilmiah yang ada di buku ini.
 
Sumbangan pemikiran lainnya tentang stilisika Arab dan Alquran yang menjadi spesialisasinya juga diwakili empat artikel termuat di jurnal. Sebenarnya keempat artikel ini sangatlah kurang untuk menggambarkan kompetensi beliau dalam bidang ini. Oleh karena itu, tulisan lain bisa dilihat daftarnya dalam tulisan KH Imam Jazuli dengan judul Prof Dr KH Syihabudin Qalyubi, Lc, M Ag, Aktifis NU, dan Pakar Stilistika Alquran.
 
Di usia ke-68 tahun, Prof Syihab dimetaforakan sebagai akar oleh penyair Rozi Kembara. “Ketika dunia berkabung, dan orang-orang berbicara dalam bahasa yang kabur, engkau hanya ingin menjadi akar.” Ya akar yang merasa nyaman tak terlihat namun menjadi  kontributor utama untuk kehidupan sebatang pohon.
 
Di usia ke-68 tahun ini, Prof Syihab mampu sejenak tersenyum sebagaimana puisi Aly D Musyrifa: Burung-Burung Bernyanyi di Hatiku. “Pagi ini, burung-burung bernyanyi. Di hatiku, membentangkan kembali layar 68 tahun lalu. Ketika sebutir debu ingin bercahaya, dengan ilmu dan laku. Bertahun-tahun berjemur menyerap matahari. bekerja memecah cadas batu kebodohan diri.”
 
Membaca buku ini sangat menyenangkan dan tidak membosankan karena serupa perpaduan antara kitab puisi, kisah perjalanan, biografi mini, dan jurnal ilmiah. Model baru buku kompilasi ini erat kaitannya dengan pola kehidupan Prof Syihab sebagai dosen di Fakultas Adab dan Ilmu Budaya UIN Sunan Kalijaga. “Hidup haruslah seimbang antara keceriaan dan dunia pekerjaan,” begitu prinsip hidup beliau. Selamat ulang tahun Prof.!
 
Judul : Sepenggal Perjalanan Hidup Santri
Penulis : Prof Dr Syihabuddin Qalyubi, Lc, MAg
Penerbit : IDEA Press Yogyakarta
Tebal : 416 halaman
Ukuran : 14,8 x 21 cm
Cetakan : September 2020
ISBN : 978-623-7085-66-9
 
*) Muhammad Walidin, M Hum, Dosen Fakultas Adab dan Humaniora UIN Raden Fatah Palembang. http://sastra-indonesia.com/2021/04/sisi-teladan-hidup-68-tahun-santri-syihabuddin-qalyubi/

No comments:

Post a Comment

A. Anzieb A. Muttaqin A. Qorib Hidayatullah A. Rifqi Hidayat A. Rodhi Murtadho A. Syauqi Sumbawi A.J. Susmana A.S. Laksana A'yat Khalili Abdul Hadi WM Abdul Hopid Abdul Kirno Tanda Abdul Wachid B.S. Acep Zamzam Noor Afrizal Malna Aguk Irawan MN Agus B. Harianto Agus Dermawan T. Agus Noor Agus R. Sarjono Agus R. Subagyo Agus Sri Danardana Agus Sunyoto Agus Wibowo Agusri Junaidi Ahda Imran Ahid Hidayat Ahmad Muchlish Amrin Ahmadun Yosi Herfanda Ajip Rosidi Akhmad Sekhu Akhudiat Ali Audah Alim Bakhtiar Alunk Estohank Amien Kamil Amien Wangsitalaja Aming Aminoedhin Amir Hamzah Ana Mustamin Andhika Mappasomba Andi Achdian Andrenaline Katarsis Anjrah Lelono Broto Anton Wahyudi Anwar Holid Aprinus Salam Arafat Nur Ardy Kresna Crenata Arie MP Tamba Arief Budiman Ariel Heryanto Arif Wibowo Arman A.Z. Arsyad Indradi Aryadi Mellas Aryo Bhawono Asap Studio Asarpin Asep Rahmat Hidayat Asep Sambodja Aulia A Muhammad Awalludin GD Mualif B Kunto Wibisono Badaruddin Amir Balada Bambang Kempling Bambang Soebendo Banjir Bandang Beni Setia Benny Arnas Benny Benke Berita Berita Duka Bernando J. Sujibto Binhad Nurrohmat Boy Mihaballo Budaya Budi Darma Budi P. Hatees Bustan Basir Maras Catatan Cerbung Cerpen Chairil Gibran Ramadhan D. Zawawi Imron D.N. Aidit Daisy Priyanti Dandy Bayu Bramasta Daniel Dhakidae Dareen Tatour Dea Anugrah Dedy Sufriadi Dedy Tri Riyadi Deni Ahmad Fajar Deni Jazuli Denny JA Denny Mizhar Desti Fatin Fauziyyah Dewi Sartika Dhanu Priyo Prabowo Dharmadi Diah Budiana Dian Hartati Didin Tulus Djoko Pitono Djoko Saryono Donny Anggoro Dwi Pranoto Echa Panrita Lopi Eddi Koben Edy A Effendi Edy Firmansyah Eka Budianta Eka Kurniawan Eko Darmoko Eko Faizin Emha Ainun Nadjib Enda Menzies Erlina P. Lestari Erwin Dariyanto Esai Esti Ambirati Evi Idawati Evi Sefiani F. Daus AR F. Rahardi Fahrudin Nasrulloh Faisal Kamandobat Fajar Alayubi Fakhrunnas MA Jabbar Fandy Hutari Farah Noersativa Fatah Anshori Fatah Yasin Noor Faza Bina Al-Alim Felix K. Nesi Ferdian Ananda Majni Fian Firatmaja Gampang Prawoto Gema Erika Nugroho Goenawan Mohamad Gola Gong Gombloh Grathia Pitaloka Gunawan Budi Susanto Gunawan Maryanto Gus Noy H.B. Jassin Hairus Salim Hamka Hamsad Rangkuti Hari Murti Haris Firdaus Harry Aveling Hasan Aspahani Hasif Amini HE. Benyamine Hendri Yetus Siswono Herman Syahara Hermien Y. Kleden Holy Adib Huda S Noor Hudan Hidayat Hudan Nur Humam S Chudori Husni Hamisi I G.G. Maha Adi Iberamsyah Barbary Ida Fitri Idealisa Masyrafina Idrus Ignas Kleden Ikarisma Kusmalina Ike Ayuwandari Ilham Ilham Khoiri Imam Cahyono Imam Muhayat Imam Nawawi Imamuddin SA Iman Budhi Santosa Imron Tohari Indria Pamuhapsari Indrian Koto Irfan Sholeh Fauzi Isbedy Stiawan Z.S. J.J. Kusni Jadid Al Farisy Jajang R Kawentar Jakob Oetama Jalaluddin Rakhmat Jansen H. Sinamo Joni Ariadinata K.H. Bisri Syansuri K.H. M. Najib Muhammad Kahfi Ananda Giatama Kahfie Nazaruddin Kho Ping Hoo Kika Dhersy Putri Kitab Para Malaikat Kritik Sastra Kucing Oren Kunni Masrohanti Kuswinarto L.K. Ara Lagu Laksmi Shitaresmi Lan Fang Latief S. Nugraha Leila S. Chudori Leo Tolstoy Leon Agusta Lesbumi Yogyakarta Lily Yulianti Farid Linda Christanty Linda Sarmili Lukisan Lutfi Mardiansyah Luwu Utara M. Aan Mansyur M. Faizi M. Raudah Jambak M. Shoim Anwar M.D. Atmaja M’Shoe Mahmud Jauhari Ali Mahwi Air Tawar Majene Malkan Junaidi Maman S. Mahayana Mamasa Mamuju Mardi Luhung Marhalim Zaini Maroeli Simbolon Martin Aleida Masamba Mashuri Media KAMA_PO Melani Budianta Mihar Harahap Misbahus Surur Mochtar Lubis Moh. Jauhar al-Hakimi Mohammad Afifi Mohammad Yamin Much. Khoiri Muhammad Fauzi Muhammad Muhibbuddin Muhammad Ridwan Muhammad Subarkah Muhammad Walidin Muhammad Yasir Muhyiddin Mukhsin Amar Munawir Aziz Musa Ismail Mustamin Almandary N Teguh Prasetyo Nadine Gordimer Nara Ahirullah Nelson Alwi Nikita Mirzani Nirwan Ahmad Arsuka Nizar Qabbani Nugroho Sukmanto Nurani Soyomukti Nurel Javissyarqi Nuruddin Asyhadie Nurul Komariyah Ocehan Onghokham Otto Sukatno CR Pamela Allen Pameran Parakitri T. Simbolon Pelukis Pendidikan Penggalangan Dana Peta Provinsi Sulawesi Barat Polewali Pondok Pesantren Al-Madienah Pondok Pesantren Salafiyah Karossa Pramoedya Ananta Toer Pramuka Prasetyo Agung Pringadi AS Pringgo HR Priska Prosa Pudyo Saptono Puisi Puput Amiranti N Pustaka Ilalang PUstaka puJAngga Putu Fajar Arcana Putu Setia Putu Wijaya R Sutandya Yudha Khaidar R. Timur Budi Raja Radhar Panca Dahana Raedu Basha Ragdi F. Daye Rahmadi Usman Rahmat Sudirman Rahmat Sutandya Yudhanto Rakai Lukman Rakhmat Giryadi Rama Prabu Ratnani Latifah Raudal Tanjung Banua Reiny Dwinanda Remy Sylado Resensi Riadi Ngasiran Rian Harahap Ribut Wijoto Rida K Liamsi Riki Fernando Rofiqi Hasan Ronny Agustinus Rozi Kembara Rusydi Zamzami Rx King Motor S Yoga S. Jai Sabrank Suparno Safar Nurhan Saini K.M. Sajak Salman Rusydie Anwar Salman S Yoga Samsul Anam Sapardi Djoko Damono Sapto Hoedojo Sasti Gotama Sastra Satmoko Budi Santoso Saut Situmorang Sejarah Seni Rupa Sigit Susanto Sihar Ramses Simatupang Sirajudin Siswoyo Sitok Srengenge Sofyan RH. Zaid Soni Farid Maulana Sonia Sosiawan Leak Sukitman Sulawesi Selatan Sunaryono Basuki Ks Sunlie Thomas Alexander Sunu Wasono Suriali Andi Kustomo Suryanto Sastroatmodjo Susi Ivvaty Susianna Sutan Takdir Alisjahbana Sutardji Calzoum Bachri Sutejo Syaifuddin Gani Syamsudin Noer Moenadi Syihabuddin Qalyubi Syu’bah Asa Tari Bamba Manurung Tari Bulu Londong Tari Ma’Bundu Tari Mappande Banua Tari Patuddu Tari Salabose Daeng Poralle Tari Sayyang Pattuqduq Tari Toerang Batu Tata Chacha Tatan Daniel Taufik Ikram Jamil Taufiq Ismail Taufiq Wr. Hidayat Teater Teddi Muhtadin Teguh Setiawan Pinang Teguh Winarsho AS Tenas Effendy Tengsoe Tjahjono Tenni Purwanti Tito Sianipar Tjahjono Widijanto Toeti Heraty Tosiani Tri Wahono Udin Badruddin Udo Z. Karzi Umar Fauzi Ballah Umar Kayam Umbu Landu Paranggi Usman Arrumy UU Hamidy Uwell's King Shop Uwell's Setiawan W.S. Rendra Wahib Muthalib Wahyudi Akmaliah Muhammad Wan Anwar Wawancara Wayan Sunarta Welly Kuswanto Wicaksono Wicaksono Adi Wilson Nadeak Wisata Yohanes Sehandi Yonatan Raharjo Yopie Setia Umbara Yosephine Maryati Yudhis M. Burhanudin Yukio Mishima Yurnaldi Zamakhsyari Abrar