Monday, September 21, 2020

Surat untuk Didin Tulus

Andrenaline Katarsis

Kepada Didin, sahabat baik...

Din, aku bukan pekerja yang saban awal bulan mendapat gaji tetap dan rutin. Sama seperti kamu, aku pun bekerja serabutan. Apa pun aku kerjakan, atau meminjam bahasa kalbu, 'yang penting halal'. Ah, sepertinya batas uang halal dan uang tengik itu setipis kertas HVS ya, Din....

Din, beberapa bulan belakangan ini dunia sedang ditimpa kesialan. Pageblug sampar korona dan kroni-kroninya memaksa kita jadi mirip kucing rumahan ya, Din. Kerjaan kita hanya tidur dan makan saja. Okelah, sesekali bercinta, itu pun kalau sempat. Tapi kalau pikiran sedang kalut, kelamin jadi mati rasa ya, Din.

Tapi kita manusia, Din. Urusan kita bukan melulu mengurusi ranjang dan centong nasi saja, Din. Lebih dari itu, kita juga butuh kemerdekaan dan dayacipta zonder exploitation de l'homme par l'homme, Din. Ahay, mencipta, Din! Manusia mesti kreatif dan terus memutar otak supaya urusan-urusan dapur, ranjang dan hal-hal yang tak pernah selesai itu mau-tidak mau harus bisa diselesaikan juga ya, Din. Demi apa, Din? Demi orang-orang di rumah bisa tersenyum dan bahagia. Senyum, Din, senyum!

Din, bertahun-tahun kita berteman, dan selama itu aku menilaimu sebagai pribadi yang mencintai dunia buku. Ya, dunia buku. Pikiran dan ruang-ruang kamarmu jadi sesak bergelimang buku. Hingga kamu pun terbesit untuk mendirikan rumah penerbitan Tulus Pustaka sebagai corak produksi kamu memperoleh penghasilan. Di luar sana mungkin banyak yang nyinyir dengan usaha kamu. Tapi itu bagian dari dinamika, Din. Jadi, biarin aja ya... Jalan terus saja.

Din, sama sepertimu, aku juga menanduk nasib dan mendulang pemasukan dari dunia buku. Coba lihat, Din. Aku juga melakukan apa yang juga kamu lakukan: jualan buku meskipun kembang kempis, menulis meskipun jarang dimuat, ngetik ulang naskah buku sampai linu-linu kita punya punggung dan pinggang, jadi editor partikelir atau dengan ilmu desain digital seadanya nekat jadi tukang desain sampul biar bukunya nanti terlihat perbawa dan pas.

Itu semua dilakukan sendiri karena aku tahu kita memang tidak punya cukup uang untuk bisa mengupahi orang lain, bukan? Ya, hanya pekerjaan-pekerjaan itulah yang aku bisa, Din. Lain tidak. Kalau kamu sih agak mendingan, Din. Bisa jualan cangkir, rempah-rempah, tahu bulat, kaldu ayam dan gula semut. Aku nggak bisa seperti kamu lho, Din. The show must go on, Din...

Eh, ngomong-ngomong dengan pekerjaan yang hasilnya tidak terlampau besar ini, sama sepertimu, aku tetap dan selalu bersyukur, Din. Sebab ternyata aku masih bisa menghidupi diri. Bisa ngasih uang jajan anak, dan aduhai, ternyata masih bisa juga buat sekadar pelesir naik gunung. Nah, kalau kamu pasti tidak suka naik gunung ya? Ya, aku tahu karena sakit yang menggerogoti tubuhmu sehingga kamu semakin kurus, ringkih dan sering batuk-batuk. Penyakitmu itu tidak memungkinkan kamu bisa naik gunung. Naik gunung itu berat dan eungap, Din. Kamu nggak akan kuat. Jadi biar aku saja. Hihi...

Didin Tulus,

Beberapa hari belakangan ini kulihat kamu sedang sedih, tertekan dan marah atas kasus hukum yang menimpamu. Kamu limbung tapi kamu tetap berusaha untuk kuat dan bertahan. Banyak orang dan netizen Yang Maha Benar di luar sana membicarakanmu. Ada suara nyinyir, tapi banyak juga yang mendukung, mendoakanmu dan simpati padamu, lho Din. Percayalah Din, kamu nggak sendiri! You're not alone, my friend...

Membaca statusmu di Facebook, aku jadi terharu dan teringat hikayat David dan Goliath. Kamu pasti sudah membaca cerita itu. Ya, aku membayangkan kamu adalah David yang sedang berjibaku melawan para Goliath. Dan di akhir kisah, David kecil itu berhasil menumbangkan Goliath yang durjana. Aku yakin kamu pun akan seperti David. Gusti Allah teu saré, Din... Dan kamu tahu Din, doa yang dikabulkan Allah adalah doa-doa orang yang teraniaya. Catat itu Din!

Din, kelak jika kisruh yang menimpamu saat ini berakhir, kamu jangan pernah lupa satu hal bahwa di dalam dunia maya dan semesta isinya ternyata ada manusia-manusia yang lebih suka menyorongkan jari tengah ketimbang ibu jari. Banyak manusia pemarah dan pembenci. Banyak yang terbawa perasaan. Terlalu hipokrit malu-malu kucing dan ingin dibilang heroik. Sosial media itu ya Din, yang disindir seorang tapi yang ribut sekampung. Aduh, berisik dan liar sekali, Din! Dan kamu harus hati-hati soal itu, Din. Salah ngomong sedikit saja bisa jadi perkara hukum. Berisik sekali itu, Din! Eh, tapi itu cuma pendapatku pribadi, lho ya. Jangan dimasukkan ke dalam hati ya!

Oiya, Din, mungkin secuplik sajak Zainal Arifin Thoha ini bisa sedikit menyejukkan hatimu, Din: "Seseorang yang mencinta mungkin punya wajah tapi tak punya mata // Seseorang yang mencinta tak sepenuhnya mungkin benar-benar cinta tapi berkhianat juga"

Oke, Din, kembalilah ke khitahmu sebagai pegiat buku. Ayo, bangun lagilah penerbitanmu itu. Aku mendukungmu. Kembali ke buku, Din. Sing sabar jeung tawakal, nya Din! Sudah, cuma itu saja. Takut kepanjangan suratnya euy, dan kamu malah jadi bete.

Cag!

21 September 2020

No comments:

Post a Comment

A. Anzieb A. Muttaqin A. Qorib Hidayatullah A. Rifqi Hidayat A. Rodhi Murtadho A. Syauqi Sumbawi A.J. Susmana A.S. Laksana A'yat Khalili Abdul Hadi WM Abdul Hopid Abdul Kirno Tanda Abdul Wachid B.S. Acep Zamzam Noor Afrizal Malna Aguk Irawan MN Agus B. Harianto Agus Dermawan T. Agus Noor Agus R. Sarjono Agus R. Subagyo Agus Sri Danardana Agus Sunyoto Agus Wibowo Agusri Junaidi Ahda Imran Ahid Hidayat Ahmad Muchlish Amrin Ahmadun Yosi Herfanda Ajip Rosidi Akhmad Sekhu Akhudiat Ali Audah Alim Bakhtiar Alunk Estohank Amien Kamil Amien Wangsitalaja Aming Aminoedhin Amir Hamzah Ana Mustamin Andhika Mappasomba Andi Achdian Andrenaline Katarsis Anjrah Lelono Broto Anton Wahyudi Anwar Holid Aprinus Salam Arafat Nur Ardy Kresna Crenata Arie MP Tamba Arief Budiman Ariel Heryanto Arif Wibowo Arman A.Z. Arsyad Indradi Aryadi Mellas Aryo Bhawono Asap Studio Asarpin Asep Rahmat Hidayat Asep Sambodja Aulia A Muhammad Awalludin GD Mualif B Kunto Wibisono Badaruddin Amir Balada Bambang Kempling Bambang Soebendo Banjir Bandang Beni Setia Benny Arnas Benny Benke Berita Berita Duka Bernando J. Sujibto Binhad Nurrohmat Boy Mihaballo Budaya Budi Darma Budi P. Hatees Bustan Basir Maras Catatan Cerbung Cerpen Chairil Gibran Ramadhan D. Zawawi Imron D.N. Aidit Daisy Priyanti Dandy Bayu Bramasta Daniel Dhakidae Dareen Tatour Dea Anugrah Dedy Sufriadi Dedy Tri Riyadi Deni Ahmad Fajar Deni Jazuli Denny JA Denny Mizhar Desti Fatin Fauziyyah Dewi Sartika Dhanu Priyo Prabowo Dharmadi Diah Budiana Dian Hartati Didin Tulus Djoko Pitono Djoko Saryono Donny Anggoro Dwi Pranoto Echa Panrita Lopi Eddi Koben Edy A Effendi Edy Firmansyah Eka Budianta Eka Kurniawan Eko Darmoko Eko Faizin Emha Ainun Nadjib Enda Menzies Erlina P. Lestari Erwin Dariyanto Esai Esti Ambirati Evi Idawati Evi Sefiani F. Daus AR F. Rahardi Fahrudin Nasrulloh Faisal Kamandobat Fajar Alayubi Fakhrunnas MA Jabbar Fandy Hutari Farah Noersativa Fatah Anshori Fatah Yasin Noor Faza Bina Al-Alim Felix K. Nesi Ferdian Ananda Majni Fian Firatmaja Gampang Prawoto Gema Erika Nugroho Goenawan Mohamad Gola Gong Gombloh Grathia Pitaloka Gunawan Budi Susanto Gunawan Maryanto Gus Noy H.B. Jassin Hairus Salim Hamka Hamsad Rangkuti Hari Murti Haris Firdaus Harry Aveling Hasan Aspahani Hasif Amini HE. Benyamine Hendri Yetus Siswono Herman Syahara Hermien Y. Kleden Holy Adib Huda S Noor Hudan Hidayat Hudan Nur Humam S Chudori Husni Hamisi I G.G. Maha Adi Iberamsyah Barbary Ida Fitri Idealisa Masyrafina Idrus Ignas Kleden Ikarisma Kusmalina Ike Ayuwandari Ilham Ilham Khoiri Imam Cahyono Imam Muhayat Imam Nawawi Imamuddin SA Iman Budhi Santosa Imron Tohari Indria Pamuhapsari Indrian Koto Irfan Sholeh Fauzi Isbedy Stiawan Z.S. J.J. Kusni Jadid Al Farisy Jajang R Kawentar Jakob Oetama Jalaluddin Rakhmat Jansen H. Sinamo Joni Ariadinata K.H. Bisri Syansuri K.H. M. Najib Muhammad Kahfi Ananda Giatama Kahfie Nazaruddin Kho Ping Hoo Kika Dhersy Putri Kitab Para Malaikat Kritik Sastra Kucing Oren Kunni Masrohanti Kuswinarto L.K. Ara Lagu Laksmi Shitaresmi Lan Fang Latief S. Nugraha Leila S. Chudori Leo Tolstoy Leon Agusta Lesbumi Yogyakarta Lily Yulianti Farid Linda Christanty Linda Sarmili Lukisan Lutfi Mardiansyah Luwu Utara M. Aan Mansyur M. Faizi M. Raudah Jambak M. Shoim Anwar M.D. Atmaja M’Shoe Mahmud Jauhari Ali Mahwi Air Tawar Majene Malkan Junaidi Maman S. Mahayana Mamasa Mamuju Mardi Luhung Marhalim Zaini Maroeli Simbolon Martin Aleida Masamba Mashuri Media KAMA_PO Melani Budianta Mihar Harahap Misbahus Surur Mochtar Lubis Moh. Jauhar al-Hakimi Mohammad Afifi Mohammad Yamin Much. Khoiri Muhammad Fauzi Muhammad Muhibbuddin Muhammad Ridwan Muhammad Subarkah Muhammad Walidin Muhammad Yasir Muhyiddin Mukhsin Amar Munawir Aziz Musa Ismail Mustamin Almandary N Teguh Prasetyo Nadine Gordimer Nara Ahirullah Nelson Alwi Nikita Mirzani Nirwan Ahmad Arsuka Nizar Qabbani Nugroho Sukmanto Nurani Soyomukti Nurel Javissyarqi Nuruddin Asyhadie Nurul Komariyah Ocehan Onghokham Otto Sukatno CR Pamela Allen Pameran Parakitri T. Simbolon Pelukis Pendidikan Penggalangan Dana Peta Provinsi Sulawesi Barat Polewali Pondok Pesantren Al-Madienah Pondok Pesantren Salafiyah Karossa Pramoedya Ananta Toer Pramuka Prasetyo Agung Pringadi AS Pringgo HR Priska Prosa Pudyo Saptono Puisi Puput Amiranti N Pustaka Ilalang PUstaka puJAngga Putu Fajar Arcana Putu Setia Putu Wijaya R Sutandya Yudha Khaidar R. Timur Budi Raja Radhar Panca Dahana Raedu Basha Ragdi F. Daye Rahmadi Usman Rahmat Sudirman Rahmat Sutandya Yudhanto Rakai Lukman Rakhmat Giryadi Rama Prabu Ratnani Latifah Raudal Tanjung Banua Reiny Dwinanda Remy Sylado Resensi Riadi Ngasiran Rian Harahap Ribut Wijoto Rida K Liamsi Riki Fernando Rofiqi Hasan Ronny Agustinus Rozi Kembara Rusydi Zamzami Rx King Motor S Yoga S. Jai Sabrank Suparno Safar Nurhan Saini K.M. Sajak Salman Rusydie Anwar Salman S Yoga Samsul Anam Sapardi Djoko Damono Sapto Hoedojo Sasti Gotama Sastra Satmoko Budi Santoso Saut Situmorang Sejarah Seni Rupa Sigit Susanto Sihar Ramses Simatupang Sirajudin Siswoyo Sitok Srengenge Sofyan RH. Zaid Soni Farid Maulana Sonia Sosiawan Leak Sukitman Sulawesi Selatan Sunaryono Basuki Ks Sunlie Thomas Alexander Sunu Wasono Suriali Andi Kustomo Suryanto Sastroatmodjo Susi Ivvaty Susianna Sutan Takdir Alisjahbana Sutardji Calzoum Bachri Sutejo Syaifuddin Gani Syamsudin Noer Moenadi Syihabuddin Qalyubi Syu’bah Asa Tari Bamba Manurung Tari Bulu Londong Tari Ma’Bundu Tari Mappande Banua Tari Patuddu Tari Salabose Daeng Poralle Tari Sayyang Pattuqduq Tari Toerang Batu Tata Chacha Tatan Daniel Taufik Ikram Jamil Taufiq Ismail Taufiq Wr. Hidayat Teater Teddi Muhtadin Teguh Setiawan Pinang Teguh Winarsho AS Tenas Effendy Tengsoe Tjahjono Tenni Purwanti Tito Sianipar Tjahjono Widijanto Toeti Heraty Tosiani Tri Wahono Udin Badruddin Udo Z. Karzi Umar Fauzi Ballah Umar Kayam Umbu Landu Paranggi Usman Arrumy UU Hamidy Uwell's King Shop Uwell's Setiawan W.S. Rendra Wahib Muthalib Wahyudi Akmaliah Muhammad Wan Anwar Wawancara Wayan Sunarta Welly Kuswanto Wicaksono Wicaksono Adi Wilson Nadeak Wisata Yohanes Sehandi Yonatan Raharjo Yopie Setia Umbara Yosephine Maryati Yudhis M. Burhanudin Yukio Mishima Yurnaldi Zamakhsyari Abrar