Wednesday, July 22, 2020

Perupa Muda Abdul Kirno Tanda, Pameran “Tanete”

Moh. Jauhar al-Hakimi
Pameran tunggal Abdul Kirno Tanda bertajuk “Tanete” di Parak Seni, 
Dusun Bodeh RT 03 RW 24, Ambarketawang, Gamping, Sleman, 8 Maret - 15 April 2019.

Seniman-perupa muda Abdul Kirno Tanda mempresentasikan karya dua matranya di Parak Seni, Ambarketawang-Gamping, Sleman. Pameran bertajuk “Tanete” dibuka oleh pemilik Syang Art Space - Magelang, L Ridwan Muljosudarmo, Jumat (8/3) malam.

Empat puluh satu lukisan terbaru dalam berbagai medium dan ukuran dipamerkan Kirno sebagai bagian merekam proses berkarya sejak lulus dari ISI Yogyakarta tahun lalu, dengan mencoba menggali ingatan dan realitas atas kampung ibunya, sebuah desa bernama Tanete di Bulukumba, Sulawesi Selatan.

“Ini merupakan satu langkah baik. Langkah yang tepat untuk seniman muda mengawali kariernya. Harus berani melangkah berpameran. Pesan saya, ini adalah satu awalan dimana satu pameran (terlebih pameran tunggal) adalah hal yang penting. Anda akan dinilai. Apapun hasil dari pameran ini tidak penting. Keberanian untuk berpameran itu lebih penting, itu sudah satu poin tersendiri."

"Perjalanan masih panjang, jangan cepat puas diri karena dunia seni rupa bergulir sangat cepat. Seniman-perupa berlomba-lomba untuk menghasilkan karya yang lebih baik. Artinya ke depannya, karya-karya setelah ini harus juga lebih baik. Pencapaian-pencapaian dan prosesnya akan terus dinilai sejauh mana mampu berkembang. Ini berlaku untuk semua seniman, terutama seniman-perupa muda,” pesan Ridwan saat membuka pameran, Jumat (8/3) malam.

Jika diamati seniman-perupa muda di Yogyakarta dalam lima tahun terakhir mengalami geliat berproses yang cukup pesat-cepat jika dibandingkan dengan generasi-generasi sebelumnya. Perubahan dan perbaikan kurikulum di bangku pendidikan sedikit banyak berpengaruh pada penguasaan teknik, pengenalan dan eksplorasi medium, hingga pembacaan wacana melalui dunia yang telah terhubung yang banyak membantu seniman.

Beruntungnya di wilayah Yogyakarta banyak ruang seni yang memberikan ruang bagi seniman-perupa muda untuk mempresentasikan karya seperti Parak Seni, Sangkring Art Sace, Sarang, serta tumbuhnya ruang-ruang seni baru turut mengambil peran bagi ruang presentasi karya seniman-perupa muda.

A Anzieb dalam tulisan kuratorial pameran menjelaskan bagaimana emosi Kirno yang selama ini sering meledak-ledak, kadang keras, kadang lembut, kadang menjadi peragu yang paling ulung mulai teredam di antara kata, sikap dan perbuatannya lewat garis-garisnya, ruang, warna, komposisi, tekstur dan lain-lain– membuat karya lukisannya seperti memasuki ruang puitis menjadi catatan perjalanan proses karya yang menarik.

Kontemplasi, perhentian, peluruhan rasa untuk tiba-tiba berlari cepat menembus realitas seolah menjadi eksperimen Kirno sekaligus naik-turunnya semangat bersenirupa yang dijalaninya hari ini. Hal tersebut terekam dalam goresan-goresan garis abstrak Kirno dalam citraan pastel, sebuah zona aman dalam wilayah bermain-main warna.

Setidaknya hal tersebut terekam dalam sebuah ruangan yang memajang karya berjudul Terkikisnya Alam, Bukit-bukit, Di Atas Bukit, Bergantinya Musim yang harus berbagi ruang dengan sebuah karya yang cukup kuat berjudul Kaki Ibu Terluka.

Secara keseluruhan Kirno mencoba merawat kenangan atas Tanete, kampung ibunya dalam citraan goresan garis abstrak. Sebuah pilihan yang cukup berani untuk seniman-perupa muda hari ini merekam alam sebuah kampung di kaki Gunung Lompobatang yang secara visual mungkin akan memancing seniman-perupa muda bermain-main dalam visual realis-surealis. Kirno lebih memilih dalam goresan yang abstrak. Tentu Kirno punya alasan tersendiri. Hanya satu karya dimana Kirno bermain-main dengan goresan figuratif-naif dalam karya berjudul To Tanete, orang-orang Tanete.

Dalam hal menyikapi dinamika sosial yang berkembang, sebuah karya berjudul Burung Berkabar bisa jadi menjadi pembacaan Kirno atas hiruk-pikuk suara di masyarakat hari ini. Kabar burung yang merujuk pada berita/kabar yang belum jelas kebenarannya tentu memiliki warna yang beragam, arah yang beragam, serta pembacaan/pemahaman makna yang beragam pula. Dalam Burung Berkabar, justru secara sederhana Kirno merekamnya dalam citraan monochrome hitam-putih.

Pameran seni rupa "Tanete" berlangsung hingga 15 April 2019 di Parak Seni, Dusun Bodeh RT 03 RW 24, Desa Ambarketawang, Kecamatan Gamping – Sleman.

Editor : Sotyati
http://www.satuharapan.com/read-detail/read/pameran-perupa-muda-tanete

Lukisan Abdul Kirno Tanda dalam foto lainnya:

No comments:

Post a Comment

A. Anzieb A. Muttaqin A. Qorib Hidayatullah A. Rifqi Hidayat A. Rodhi Murtadho A. Syauqi Sumbawi A.J. Susmana A.S. Laksana A'yat Khalili Abdul Hadi WM Abdul Hopid Abdul Kirno Tanda Abdul Wachid B.S. Acep Zamzam Noor Afrizal Malna Aguk Irawan MN Agus B. Harianto Agus Dermawan T. Agus Noor Agus R. Sarjono Agus R. Subagyo Agus Sri Danardana Agus Sunyoto Agus Wibowo Agusri Junaidi Ahda Imran Ahid Hidayat Ahmad Muchlish Amrin Ahmadun Yosi Herfanda Ajip Rosidi Akhmad Sekhu Akhudiat Ali Audah Alim Bakhtiar Alunk Estohank Amien Kamil Amien Wangsitalaja Aming Aminoedhin Amir Hamzah Ana Mustamin Andhika Mappasomba Andi Achdian Andrenaline Katarsis Anjrah Lelono Broto Anton Wahyudi Anwar Holid Aprinus Salam Arafat Nur Ardy Kresna Crenata Arie MP Tamba Arief Budiman Ariel Heryanto Arif Wibowo Arman A.Z. Arsyad Indradi Aryadi Mellas Aryo Bhawono Asap Studio Asarpin Asep Rahmat Hidayat Asep Sambodja Aulia A Muhammad Awalludin GD Mualif B Kunto Wibisono Badaruddin Amir Balada Bambang Kempling Bambang Soebendo Banjir Bandang Beni Setia Benny Arnas Benny Benke Berita Berita Duka Bernando J. Sujibto Binhad Nurrohmat Boy Mihaballo Budaya Budi Darma Budi P. Hatees Bustan Basir Maras Catatan Cerbung Cerpen Chairil Gibran Ramadhan D. Zawawi Imron D.N. Aidit Daisy Priyanti Dandy Bayu Bramasta Daniel Dhakidae Dareen Tatour Dea Anugrah Dedy Sufriadi Dedy Tri Riyadi Deni Ahmad Fajar Deni Jazuli Denny JA Denny Mizhar Desti Fatin Fauziyyah Dewi Sartika Dhanu Priyo Prabowo Dharmadi Diah Budiana Dian Hartati Didin Tulus Djoko Pitono Djoko Saryono Donny Anggoro Dwi Pranoto Echa Panrita Lopi Eddi Koben Edy A Effendi Edy Firmansyah Eka Budianta Eka Kurniawan Eko Darmoko Eko Faizin Emha Ainun Nadjib Enda Menzies Erlina P. Lestari Erwin Dariyanto Esai Esti Ambirati Evi Idawati Evi Sefiani F. Daus AR F. Rahardi Fahrudin Nasrulloh Faisal Kamandobat Fajar Alayubi Fakhrunnas MA Jabbar Fandy Hutari Farah Noersativa Fatah Anshori Fatah Yasin Noor Faza Bina Al-Alim Felix K. Nesi Ferdian Ananda Majni Fian Firatmaja Gampang Prawoto Gema Erika Nugroho Goenawan Mohamad Gola Gong Gombloh Grathia Pitaloka Gunawan Budi Susanto Gunawan Maryanto Gus Noy H.B. Jassin Hairus Salim Hamka Hamsad Rangkuti Hari Murti Haris Firdaus Harry Aveling Hasan Aspahani Hasif Amini HE. Benyamine Hendri Yetus Siswono Herman Syahara Hermien Y. Kleden Holy Adib Huda S Noor Hudan Hidayat Hudan Nur Humam S Chudori Husni Hamisi I G.G. Maha Adi Iberamsyah Barbary Ida Fitri Idealisa Masyrafina Idrus Ignas Kleden Ikarisma Kusmalina Ike Ayuwandari Ilham Ilham Khoiri Imam Cahyono Imam Muhayat Imam Nawawi Imamuddin SA Iman Budhi Santosa Imron Tohari Indria Pamuhapsari Indrian Koto Irfan Sholeh Fauzi Isbedy Stiawan Z.S. J.J. Kusni Jadid Al Farisy Jajang R Kawentar Jakob Oetama Jalaluddin Rakhmat Jansen H. Sinamo Joni Ariadinata K.H. Bisri Syansuri K.H. M. Najib Muhammad Kahfi Ananda Giatama Kahfie Nazaruddin Kho Ping Hoo Kika Dhersy Putri Kitab Para Malaikat Kritik Sastra Kucing Oren Kunni Masrohanti Kuswinarto L.K. Ara Lagu Laksmi Shitaresmi Lan Fang Latief S. Nugraha Leila S. Chudori Leo Tolstoy Leon Agusta Lesbumi Yogyakarta Lily Yulianti Farid Linda Christanty Linda Sarmili Lukisan Lutfi Mardiansyah Luwu Utara M. Aan Mansyur M. Faizi M. Raudah Jambak M. Shoim Anwar M.D. Atmaja M’Shoe Mahmud Jauhari Ali Mahwi Air Tawar Majene Malkan Junaidi Maman S. Mahayana Mamasa Mamuju Mardi Luhung Marhalim Zaini Maroeli Simbolon Martin Aleida Masamba Mashuri Media KAMA_PO Melani Budianta Mihar Harahap Misbahus Surur Mochtar Lubis Moh. Jauhar al-Hakimi Mohammad Afifi Mohammad Yamin Much. Khoiri Muhammad Fauzi Muhammad Muhibbuddin Muhammad Ridwan Muhammad Subarkah Muhammad Walidin Muhammad Yasir Muhyiddin Mukhsin Amar Munawir Aziz Musa Ismail Mustamin Almandary N Teguh Prasetyo Nadine Gordimer Nara Ahirullah Nelson Alwi Nikita Mirzani Nirwan Ahmad Arsuka Nizar Qabbani Nugroho Sukmanto Nurani Soyomukti Nurel Javissyarqi Nuruddin Asyhadie Nurul Komariyah Ocehan Onghokham Otto Sukatno CR Pamela Allen Pameran Parakitri T. Simbolon Pelukis Pendidikan Penggalangan Dana Peta Provinsi Sulawesi Barat Polewali Pondok Pesantren Al-Madienah Pondok Pesantren Salafiyah Karossa Pramoedya Ananta Toer Pramuka Prasetyo Agung Pringadi AS Pringgo HR Priska Prosa Pudyo Saptono Puisi Puput Amiranti N Pustaka Ilalang PUstaka puJAngga Putu Fajar Arcana Putu Setia Putu Wijaya R Sutandya Yudha Khaidar R. Timur Budi Raja Radhar Panca Dahana Raedu Basha Ragdi F. Daye Rahmadi Usman Rahmat Sudirman Rahmat Sutandya Yudhanto Rakai Lukman Rakhmat Giryadi Rama Prabu Ratnani Latifah Raudal Tanjung Banua Reiny Dwinanda Remy Sylado Resensi Riadi Ngasiran Rian Harahap Ribut Wijoto Rida K Liamsi Riki Fernando Rofiqi Hasan Ronny Agustinus Rozi Kembara Rusydi Zamzami Rx King Motor S Yoga S. Jai Sabrank Suparno Safar Nurhan Saini K.M. Sajak Salman Rusydie Anwar Salman S Yoga Samsul Anam Sapardi Djoko Damono Sapto Hoedojo Sasti Gotama Sastra Satmoko Budi Santoso Saut Situmorang Sejarah Seni Rupa Sigit Susanto Sihar Ramses Simatupang Sirajudin Siswoyo Sitok Srengenge Sofyan RH. Zaid Soni Farid Maulana Sonia Sosiawan Leak Sukitman Sulawesi Selatan Sunaryono Basuki Ks Sunlie Thomas Alexander Sunu Wasono Suriali Andi Kustomo Suryanto Sastroatmodjo Susi Ivvaty Susianna Sutan Takdir Alisjahbana Sutardji Calzoum Bachri Sutejo Syaifuddin Gani Syamsudin Noer Moenadi Syihabuddin Qalyubi Syu’bah Asa Tari Bamba Manurung Tari Bulu Londong Tari Ma’Bundu Tari Mappande Banua Tari Patuddu Tari Salabose Daeng Poralle Tari Sayyang Pattuqduq Tari Toerang Batu Tata Chacha Tatan Daniel Taufik Ikram Jamil Taufiq Ismail Taufiq Wr. Hidayat Teater Teddi Muhtadin Teguh Setiawan Pinang Teguh Winarsho AS Tenas Effendy Tengsoe Tjahjono Tenni Purwanti Tito Sianipar Tjahjono Widijanto Toeti Heraty Tosiani Tri Wahono Udin Badruddin Udo Z. Karzi Umar Fauzi Ballah Umar Kayam Umbu Landu Paranggi Usman Arrumy UU Hamidy Uwell's King Shop Uwell's Setiawan W.S. Rendra Wahib Muthalib Wahyudi Akmaliah Muhammad Wan Anwar Wawancara Wayan Sunarta Welly Kuswanto Wicaksono Wicaksono Adi Wilson Nadeak Wisata Yohanes Sehandi Yonatan Raharjo Yopie Setia Umbara Yosephine Maryati Yudhis M. Burhanudin Yukio Mishima Yurnaldi Zamakhsyari Abrar