Wednesday, August 4, 2021

Partai

Agus R. Sarjono *
Majalah Tempo, 3 Okt 2011
 
Partai yang selalu besar jumlah anggotanya dalam semua cerita silat (cersil) Cina, khususnya peranakan Indonesia, adalah Partai Pengemis alias Kay Pang. Partai terbesar ini biasanya ditandai oleh pakaian mereka yang tambalan, dan “Ilmu Tongkat Penggebuk Anjing”, ilmu silat tertinggi khusus buat ketua partainya. Kwee Cheng, tokoh utama Pendekar Rajawali Sakti karya Chin Yung, adalah murid ketua Partai Pengemis.
 
Dalam KBBI, kata partai memiliki banyak pengertian, yakni:
 
1 perkumpulan (segolongan orang) yang seasas, sehaluan, dan setujuan (terutama di bidang politik); 2 penggolongan pemain dalam bulu tangkis dsb: — ganda; — tunggal; 3 kumpulan barang dagangan yg tidak tentu banyaknya: kita boleh membeli – besar atau – kecil.
 
Kay Pang termasuk partai dalam pengertian pertama, meski pada dasarnya bukan partai politik.
 
Selepas reformasi, Indonesia melahirkan banyak partai. Bahkan produk terbesar reformasi adalah partai politik. Meskipun partai politik itu bentuk dan ukurannya beragam, lambang dan bujukannya bermacam-macam, ternyata tiga presiden Indonesia yang berbeda jenisnya memiliki sikap yang sama. Baik Bung Karno, Pak Harto, maupun Gus Dur memandang partai sebagai sesuatu yang negatif. Anehnya, rakyat pun pada umumnya memiliki pandangan negatif dan ketidaksukaan yang sama terhadap partai, terlepas dari apakah mereka penyuka ketiga mantan presiden tersebut atau bukan.
 
Dalam urusan ini, partai di Indonesia boleh berlega hati karena bukan hanya mereka yang dipandang negatif dan tak disukai rakyat. Dalam komik Crayon Shin Chan karya pengarang terkonyol Jepang, Yoshito Usui (almarhum), ada kisah monster paruh baya Kojiwa mengamuk di Tokyo, menghancurkan gedung parlemen. Hiroshi, ayah Shin Chan, membatin: “Apa cuma aku yang merasa senang melihat itu!?” Semua tahu bahwa komik superpopuler ini adalah komik konyol. Tapi rasa senang dihancurkannya gedung parlemen tampaknya mewakili perasaan umum masyarakat Jepang terhadap partai.
 
Untuk kasus Indonesia, kata partai tidak selalu sesuai dengan KBBI, yakni: “seasas, sehaluan, setujuan”. Suatu partai politik bisa saja berisi tokoh-tokoh yang tidak seasas sehaluan, tapi setujuan. Bisa juga seasas, sehaluan, tapi tidak setujuan. Kadang-kadang, di suatu daerah partai yang tidak seasas dan sehaluan tiba-tiba setujuan dalam mengegolkan calon tertentu. Di daerah lain, yang seasas serta sehaluan berkelahi karena tidak setujuan. Partai yang berseteru di daerah A bisa bersetuju di daerah Z, yang bermesraan di daerah X bisa saling menerjang di daerah Y.
 
Apakah dengan demikian makna partai dalam KBBI perlu diubah menjadi: 1. Perkumpulan segolongan orang yang kadang seasas kadang tidak, kadang sehaluan kadang tidak, dan kadang setujuan kadang tidak yang berhasrat untuk dipilih oleh sebanyak-banyaknya rakyat saat pemilu agar dapat ambil bagian dalam pengelolaan kekuasaan negara? Tentu tidak semudah itu. Kasihan para pendekar dari partai persilatan yang umumnya selalu menolak tawaran kaisar untuk menduduki jabatan di pemerintahan, seperti Kwee Cheng (Sin Tiauw Enghiong) atau Thio Boe Kie (To Liong To). Bahkan Suma Han (Pendekar Super Sakti) rela ditinggalkan istri hingga rambutnya memutih karena tidak sudi bergabung ke istana.
 
Pengertian “partai” yang kedua, berkenaan dengan olahraga. Dalam bulu tangkis, partai ganda campuran, misalnya, adalah pemain ganda yang terdiri atas satu perempuan dan satu lelaki. Pengertian kedua ini tidak digunakan dalam urusan partai politik meski di partai itu, misalnya, ada tokoh ganda: kadang ekstrem kanan kadang ekstrem tengah, sekaligus.
 
Pengertian “partai” yang ketiga, berkenaan dengan jumlah barang dagangan. Jika ada iklan berbunyi, “Menerima pesanan sarung, baik partai besar maupun partai kecil”, yang dimaksudkan adalah Anda dapat membeli sarung, sedikit ataupun banyak. Ketaksaan (ambiguitas) bahasa Indonesia yang sakti terlihat dalam kalimat ini: “Kami menerima pesanan kaus dan spanduk partai, baik partai besar maupun partai kecil.” Maknanya, pengusaha tersebut menerima pesanan kaus dan spanduk partai, baik dalam jumlah banyak maupun sedikit. Namun kalimat itu dapat juga dimaknai bahwa pengusaha tersebut menerima pesanan kaus dan spanduk partai, baik dari partai besar maupun partai gurem.
 
Dengan begitu, dalam berurusan dengan kata “partai”, kita harus ekstrahati-hati, apakah kata partai tersebut digunakan dalam konteks perdagangan, olahraga, atau politik.
 
Maka, jika ada spanduk bertulisan “Dijual cepat! Partai besar maupun kecil!”, sebaiknya diteliti dulu barang dagangan apa yang dipasangi spanduk tadi, sehingga kita tahu duduk perkaranya dan tidak langsung datang menyerahkan segepok uang. Salah-salah, kita bisa ditangkap Komisi Pemberantasan Korupsi karena diduga hendak membeli partai tertentu sehingga harus buru-buru mengekspor diri (dan bukan barang) ke luar negeri untuk menghindari penyidikan.
***

*) Agus R. Sarjono, Sastrawan, Pemimpin Redaksi Jurnal Kritik. http://sastra-indonesia.com/2017/08/partai/

No comments:

Post a Comment

A. Anzieb A. Muttaqin A. Qorib Hidayatullah A. Rifqi Hidayat A. Rodhi Murtadho A. Syauqi Sumbawi A.J. Susmana A.S. Laksana A'yat Khalili Abdul Hadi WM Abdul Hopid Abdul Kirno Tanda Abdul Wachid B.S. Acep Zamzam Noor Afrizal Malna Aguk Irawan MN Agus B. Harianto Agus Dermawan T. Agus Noor Agus R. Sarjono Agus R. Subagyo Agus Sri Danardana Agus Sunyoto Agus Wibowo Agusri Junaidi Ahda Imran Ahid Hidayat Ahmad Muchlish Amrin Ahmadun Yosi Herfanda Ajip Rosidi Akhmad Sekhu Akhudiat Ali Audah Alim Bakhtiar Alunk Estohank Amien Kamil Amien Wangsitalaja Aming Aminoedhin Amir Hamzah Ana Mustamin Andhika Mappasomba Andi Achdian Andrenaline Katarsis Anjrah Lelono Broto Anton Wahyudi Anwar Holid Aprinus Salam Arafat Nur Ardy Kresna Crenata Arie MP Tamba Arief Budiman Ariel Heryanto Arif Wibowo Arman A.Z. Arsyad Indradi Aryadi Mellas Aryo Bhawono Asap Studio Asarpin Asep Rahmat Hidayat Asep Sambodja Aulia A Muhammad Awalludin GD Mualif B Kunto Wibisono Badaruddin Amir Balada Bambang Kempling Bambang Soebendo Banjir Bandang Beni Setia Benny Arnas Benny Benke Berita Berita Duka Bernando J. Sujibto Binhad Nurrohmat Boy Mihaballo Budaya Budi Darma Budi P. Hatees Bustan Basir Maras Catatan Cerbung Cerpen Chairil Gibran Ramadhan D. Zawawi Imron D.N. Aidit Daisy Priyanti Dandy Bayu Bramasta Daniel Dhakidae Dareen Tatour Dea Anugrah Dedy Sufriadi Dedy Tri Riyadi Deni Ahmad Fajar Deni Jazuli Denny JA Denny Mizhar Desti Fatin Fauziyyah Dewi Sartika Dhanu Priyo Prabowo Dharmadi Diah Budiana Dian Hartati Didin Tulus Djoko Pitono Djoko Saryono Donny Anggoro Dwi Pranoto Echa Panrita Lopi Eddi Koben Edy A Effendi Edy Firmansyah Eka Budianta Eka Kurniawan Eko Darmoko Eko Faizin Emha Ainun Nadjib Enda Menzies Erlina P. Lestari Erwin Dariyanto Esai Esti Ambirati Evi Idawati Evi Sefiani F. Daus AR F. Rahardi Fahrudin Nasrulloh Faisal Kamandobat Fajar Alayubi Fakhrunnas MA Jabbar Fandy Hutari Farah Noersativa Fatah Anshori Fatah Yasin Noor Faza Bina Al-Alim Felix K. Nesi Ferdian Ananda Majni Fian Firatmaja Gampang Prawoto Gema Erika Nugroho Goenawan Mohamad Gola Gong Gombloh Grathia Pitaloka Gunawan Budi Susanto Gunawan Maryanto Gus Noy H.B. Jassin Hairus Salim Hamka Hamsad Rangkuti Hari Murti Haris Firdaus Harry Aveling Hasan Aspahani Hasif Amini HE. Benyamine Hendri Yetus Siswono Herman Syahara Hermien Y. Kleden Holy Adib Huda S Noor Hudan Hidayat Hudan Nur Humam S Chudori Husni Hamisi I G.G. Maha Adi Iberamsyah Barbary Ida Fitri Idealisa Masyrafina Idrus Ignas Kleden Ikarisma Kusmalina Ike Ayuwandari Ilham Ilham Khoiri Imam Cahyono Imam Muhayat Imam Nawawi Imamuddin SA Iman Budhi Santosa Imron Tohari Indria Pamuhapsari Indrian Koto Irfan Sholeh Fauzi Isbedy Stiawan Z.S. J.J. Kusni Jadid Al Farisy Jajang R Kawentar Jakob Oetama Jalaluddin Rakhmat Jansen H. Sinamo Joni Ariadinata K.H. Bisri Syansuri K.H. M. Najib Muhammad Kahfi Ananda Giatama Kahfie Nazaruddin Kho Ping Hoo Kika Dhersy Putri Kitab Para Malaikat Kritik Sastra Kucing Oren Kunni Masrohanti Kuswinarto L.K. Ara Lagu Laksmi Shitaresmi Lan Fang Latief S. Nugraha Leila S. Chudori Leo Tolstoy Leon Agusta Lesbumi Yogyakarta Lily Yulianti Farid Linda Christanty Linda Sarmili Lukisan Lutfi Mardiansyah Luwu Utara M. Aan Mansyur M. Faizi M. Raudah Jambak M. Shoim Anwar M.D. Atmaja M’Shoe Mahmud Jauhari Ali Mahwi Air Tawar Majene Malkan Junaidi Maman S. Mahayana Mamasa Mamuju Mardi Luhung Marhalim Zaini Maroeli Simbolon Martin Aleida Masamba Mashuri Media KAMA_PO Melani Budianta Mihar Harahap Misbahus Surur Mochtar Lubis Moh. Jauhar al-Hakimi Mohammad Afifi Mohammad Yamin Much. Khoiri Muhammad Fauzi Muhammad Muhibbuddin Muhammad Ridwan Muhammad Subarkah Muhammad Walidin Muhammad Yasir Muhyiddin Mukhsin Amar Munawir Aziz Musa Ismail Mustamin Almandary N Teguh Prasetyo Nadine Gordimer Nara Ahirullah Nelson Alwi Nikita Mirzani Nirwan Ahmad Arsuka Nizar Qabbani Nugroho Sukmanto Nurani Soyomukti Nurel Javissyarqi Nuruddin Asyhadie Nurul Komariyah Ocehan Onghokham Otto Sukatno CR Pamela Allen Pameran Parakitri T. Simbolon Pelukis Pendidikan Penggalangan Dana Peta Provinsi Sulawesi Barat Polewali Pondok Pesantren Al-Madienah Pondok Pesantren Salafiyah Karossa Pramoedya Ananta Toer Pramuka Prasetyo Agung Pringadi AS Pringgo HR Priska Prosa Pudyo Saptono Puisi Puput Amiranti N Pustaka Ilalang PUstaka puJAngga Putu Fajar Arcana Putu Setia Putu Wijaya R Sutandya Yudha Khaidar R. Timur Budi Raja Radhar Panca Dahana Raedu Basha Ragdi F. Daye Rahmadi Usman Rahmat Sudirman Rahmat Sutandya Yudhanto Rakai Lukman Rakhmat Giryadi Rama Prabu Ratnani Latifah Raudal Tanjung Banua Reiny Dwinanda Remy Sylado Resensi Riadi Ngasiran Rian Harahap Ribut Wijoto Rida K Liamsi Riki Fernando Rofiqi Hasan Ronny Agustinus Rozi Kembara Rusydi Zamzami Rx King Motor S Yoga S. Jai Sabrank Suparno Safar Nurhan Saini K.M. Sajak Salman Rusydie Anwar Salman S Yoga Samsul Anam Sapardi Djoko Damono Sapto Hoedojo Sasti Gotama Sastra Satmoko Budi Santoso Saut Situmorang Sejarah Seni Rupa Sigit Susanto Sihar Ramses Simatupang Sirajudin Siswoyo Sitok Srengenge Sofyan RH. Zaid Soni Farid Maulana Sonia Sosiawan Leak Sukitman Sulawesi Selatan Sunaryono Basuki Ks Sunlie Thomas Alexander Sunu Wasono Suriali Andi Kustomo Suryanto Sastroatmodjo Susi Ivvaty Susianna Sutan Takdir Alisjahbana Sutardji Calzoum Bachri Sutejo Syaifuddin Gani Syamsudin Noer Moenadi Syihabuddin Qalyubi Syu’bah Asa Tari Bamba Manurung Tari Bulu Londong Tari Ma’Bundu Tari Mappande Banua Tari Patuddu Tari Salabose Daeng Poralle Tari Sayyang Pattuqduq Tari Toerang Batu Tata Chacha Tatan Daniel Taufik Ikram Jamil Taufiq Ismail Taufiq Wr. Hidayat Teater Teddi Muhtadin Teguh Setiawan Pinang Teguh Winarsho AS Tenas Effendy Tengsoe Tjahjono Tenni Purwanti Tito Sianipar Tjahjono Widijanto Toeti Heraty Tosiani Tri Wahono Udin Badruddin Udo Z. Karzi Umar Fauzi Ballah Umar Kayam Umbu Landu Paranggi Usman Arrumy UU Hamidy Uwell's King Shop Uwell's Setiawan W.S. Rendra Wahib Muthalib Wahyudi Akmaliah Muhammad Wan Anwar Wawancara Wayan Sunarta Welly Kuswanto Wicaksono Wicaksono Adi Wilson Nadeak Wisata Yohanes Sehandi Yonatan Raharjo Yopie Setia Umbara Yosephine Maryati Yudhis M. Burhanudin Yukio Mishima Yurnaldi Zamakhsyari Abrar