Wednesday, July 14, 2021

Peranakan Arab dan Dunia Perbukuan

Djoko Pitono *
jawapos.com
 
Mantan Menteri Luar Negeri Ali Alatas wafat belum lama ini. Hampir semua media nasional menempatkan berita itu di halaman utama. Berbagai tulisan obituari menyanjung almarhum sebagai sosok abdi negara yang luar biasa. Sebagai diplomat, Ali Alatas sangat piawai. Penampilannya santun dan rendah hati. Tidak pernah menonjolkan diri. Nyaris seluruh hidupnya untuk bangsa dan negara ini.
 
Sebelum itu, tiga pekan lalu, sebuah acara bertajuk Festival Kampoeng Ampel digelar di Balai Pemuda Surabaya. Selain penampilan karya seni, juga ada diskusi dan bedah buku tentang orang-orang Arab dari Hadramaut, Kebangkitan Hadrami di Indonesia karya Natalie Mobini Kesheh. Nama Ali Alatas tentu disebut-sebut karena ketokohannya yang menjulang tinggi.
 
Tetapi, berbicara tentang orang-orang peranakan Arab, tak urung akan menimbulkan keheranan. Orang akan heran karena banyak tokoh hebat peranakan Arab seperti Ali Alatas, tetapi susah mendapatkan buku tentang kehidupan kelompok etnis tersebut. Kita tahu tentang Anies Baswedan PhD, intelektual muda yang kini menjabat rektor Universitas Paramadina. Seperti juga bintang musik rock Achmad Albar, bintang sinetron Shireen Sungkar, Gubernur Gorontalo Fadel Muhammad, promotor balap mobil Helmy Sungkar, tokoh HAM Munir, mantan Menkeu Fuad Bawazier, almarhum Mendikbud Fuad Hassan, mantan Menkeu Mar’ie Muhammad, dan sebagainya.
 
Saya memang heran, karena sulit sekali saya menemukan buku-buku tentang peranakan Arab di Indonesia. Kalau ada, tentu membicarakan masa lalu. Nyaris tidak ada yang berbicara masa kini. Bandingkan dengan buku-buku yang membahas orang-orang Tionghoa. Amat banyak ditemukan di toko buku. Padahal, sekarang jumlah doktor dan profesor keturunan Arab juga banyak. Padahal juga, saat ini tokoh keturunan Arab yang bergerak di dunia perbukuan dan media juga tidak sedikit. Kita mengenal nama Nono Anwar Makarim PhD, tokoh pers mahasiswa 1960-an yang kini jadi ahli hukum dan juga promotor perbukuan. Di Surabaya, ada Adi Amar yang memimpin Penerbit Buku Risalah Gusti. Sedangkan di Bandung ada Haidar Bagir PhD, bos penerbit Mizan, yang baru terpilih sebagai The Best CEO 2008 versi Majalah Swa.
 
Lebih dari itu, orang-orang keturunan Arab ternyata adalah pionir dunia penerbitan di negeri ini. Sebuah artikel yang ditulis Nico Kaptein, ilmuwan Belanda, pada 1993, menunjukkan hal itu. Dalam tulisan berjudul An Arab Printer in Surabaya in 1853, disebutkan bahwa penulis mendapati sebuah buku berbahasa Arab campur bahasa Melayu di Perpustakaan Universitas Leiden terbitan Surabaya. Buku berjudul Sharaf al-anam itu diselesaikan di Kampung Baru, Surabaya, di tepi Kali Mas pada 15 Ramadan tahun 1269 Hijriyah. Penerbitnya, Husayn ibn Muhammad al-Husayn al-Habshi. Sebuah artikel yang menarik, karena juga membicarakan mesin cetak yang saat itu sangat sulit dimiliki orang di luar orang Belanda. Sayangnya, Nico Kaptein tidak bisa memperoleh informasi bagaimana kelanjutan penerbitan tersebut. Bangkrut ataukah disita oleh pemerintah kolonial Belanda.
 
Kisah orang-orang peranakan Arab jelas sangat menarik. Saya membayangkan setelah ini akan terbit buku-buku yang membicarakan kelompok etnis ini. Tentang generasi masa kininya, bukan masa lalu. Selama ini memang hanya buku-buku ”masa lalu” yang ada. Itu pun sudah sulit ditemukan, kecuali di perpustakaan tertentu. Misalnya, buku Hadramaut Dan Koloni Arab di Nusantara karya L.W.C. van den Berg. Buku ini terbit pertama kali dalam bahasa Belanda pada 1886. Buku ini memang bagus. Tetapi, ya itu tadi, berbicara masa lalu, karena memang sudah lama ditulis.
 
Dari buku van den Berg kita tahu bagaimana kerasnya perjuangan para lelaki Hadramaut untuk bisa datang ke Indonesia. Dari kota-kota pedalaman di Hadramaut, mereka harus berjalan kaki ratusan kilometer ke kota kawasan pantai (pelabuhan), sebelum akhirnya naik kapal berbulan-bulan lamanya hingga tiba di Indonesia.
 
Meskipun ada orang-orang Arab Yaman yang datang jauh hari sebelumnya, gelombang besar imigran Arab diperkirakan tiba di negeri ini setelah abad ke-17. Mereka tinggal di kantong-kantong pemukiman kota-kota pantai Jawa seperti Batavia (Jakarta), Cirebon, Pekalongan, Tegal, Semarang, Gresik, Surabaya, Bangil, dan sebagainya. Di antara mereka juga tinggal di kota pedalaman seperti Solo dan Jogjakarta. Sebagian kecil dari mereka bahkan sampai ke Maluku Utara seperti Ternate, Tidore, dan juga ke NTT dan Timor Leste (dulu Timor Timur). Mereka datang tanpa istri, kemudian kawin dengan perempuan setempat hingga peranak-pinak.
 
Saya membayangkan, para penulis akan mengabadikan beragam kisah yang menarik tentang orang-orang peranakan Arab masa kini itu. Bagaimana kaum mudanya? Apa kekhasan kehidupan mereka? Apa yang membedakan mereka dengan generasi sebelumnya?
 
Orang-orang Arab di masa lalu memang dikenal sangat rajin dan ulet bekerja. Mereka dilukiskan sebagai orang-orang yang hemat dalam mengumpulkan uang hasil dagangnya, dan setelah cukup banyak mereka belikan tanah atau rumah. Rumah yang mereka beli kemudian mereka sewakan, uangnya ditabung dan setelah terkumpul mereka belikan rumah lainnya. Begitu seterusnya.
 
Bukan sesuatu yang aneh bila seorang keturunan Arab memiliki 10 hingga 20 rumah dan gedung bangunan kantor. Namun, anak cucu mereka dewasa ini tidak mempunyai ketekunan dan keuletan seperti itu. Setelah orang tua dan kakeknya meninggal, mereka menjual begitu saja harta warisan keluarga.
 
Di masa lalu, banyak rumah dan bangunan megah di banyak jalan protokol di Surabaya dan Jakarta adalah milik orang-orang keturunan Arab. Namun sekarang, bangunan-bangunan itu telah berganti pemilik.
 
Fakta-fakta seperti itulah baru sebagian topik yang layak ditulis sebagai buku. Kita tunggu.

*) Jurnalis dan editor buku. http://sastra-indonesia.com/2009/01/peranakan-arab-dan-dunia-perbukuan/

No comments:

Post a Comment

A. Anzieb A. Muttaqin A. Qorib Hidayatullah A. Rifqi Hidayat A. Rodhi Murtadho A. Syauqi Sumbawi A.J. Susmana A.S. Laksana A'yat Khalili Abdul Hadi WM Abdul Hopid Abdul Kirno Tanda Abdul Wachid B.S. Acep Zamzam Noor Afrizal Malna Aguk Irawan MN Agus B. Harianto Agus Dermawan T. Agus Noor Agus R. Sarjono Agus R. Subagyo Agus Sri Danardana Agus Sunyoto Agus Wibowo Agusri Junaidi Ahda Imran Ahid Hidayat Ahmad Muchlish Amrin Ahmadun Yosi Herfanda Ajip Rosidi Akhmad Sekhu Akhudiat Ali Audah Alim Bakhtiar Alunk Estohank Amien Kamil Amien Wangsitalaja Aming Aminoedhin Amir Hamzah Ana Mustamin Andhika Mappasomba Andi Achdian Andrenaline Katarsis Anjrah Lelono Broto Anton Wahyudi Anwar Holid Aprinus Salam Arafat Nur Ardy Kresna Crenata Arie MP Tamba Arief Budiman Ariel Heryanto Arif Wibowo Arman A.Z. Arsyad Indradi Aryadi Mellas Aryo Bhawono Asap Studio Asarpin Asep Rahmat Hidayat Asep Sambodja Aulia A Muhammad Awalludin GD Mualif B Kunto Wibisono Badaruddin Amir Balada Bambang Kempling Bambang Soebendo Banjir Bandang Beni Setia Benny Arnas Benny Benke Berita Berita Duka Bernando J. Sujibto Binhad Nurrohmat Boy Mihaballo Budaya Budi Darma Budi P. Hatees Bustan Basir Maras Catatan Cerbung Cerpen Chairil Gibran Ramadhan D. Zawawi Imron D.N. Aidit Daisy Priyanti Dandy Bayu Bramasta Daniel Dhakidae Dareen Tatour Dea Anugrah Dedy Sufriadi Dedy Tri Riyadi Deni Ahmad Fajar Deni Jazuli Denny JA Denny Mizhar Desti Fatin Fauziyyah Dewi Sartika Dhanu Priyo Prabowo Dharmadi Diah Budiana Dian Hartati Didin Tulus Djoko Pitono Djoko Saryono Donny Anggoro Dwi Pranoto Echa Panrita Lopi Eddi Koben Edy A Effendi Edy Firmansyah Eka Budianta Eka Kurniawan Eko Darmoko Eko Faizin Emha Ainun Nadjib Enda Menzies Erlina P. Lestari Erwin Dariyanto Esai Esti Ambirati Evi Idawati Evi Sefiani F. Daus AR F. Rahardi Fahrudin Nasrulloh Faisal Kamandobat Fajar Alayubi Fakhrunnas MA Jabbar Fandy Hutari Farah Noersativa Fatah Anshori Fatah Yasin Noor Faza Bina Al-Alim Felix K. Nesi Ferdian Ananda Majni Fian Firatmaja Gampang Prawoto Gema Erika Nugroho Goenawan Mohamad Gola Gong Gombloh Grathia Pitaloka Gunawan Budi Susanto Gunawan Maryanto Gus Noy H.B. Jassin Hairus Salim Hamka Hamsad Rangkuti Hari Murti Haris Firdaus Harry Aveling Hasan Aspahani Hasif Amini HE. Benyamine Hendri Yetus Siswono Herman Syahara Hermien Y. Kleden Holy Adib Huda S Noor Hudan Hidayat Hudan Nur Humam S Chudori Husni Hamisi I G.G. Maha Adi Iberamsyah Barbary Ida Fitri Idealisa Masyrafina Idrus Ignas Kleden Ikarisma Kusmalina Ike Ayuwandari Ilham Ilham Khoiri Imam Cahyono Imam Muhayat Imam Nawawi Imamuddin SA Iman Budhi Santosa Imron Tohari Indria Pamuhapsari Indrian Koto Irfan Sholeh Fauzi Isbedy Stiawan Z.S. J.J. Kusni Jadid Al Farisy Jajang R Kawentar Jakob Oetama Jalaluddin Rakhmat Jansen H. Sinamo Joni Ariadinata K.H. Bisri Syansuri K.H. M. Najib Muhammad Kahfi Ananda Giatama Kahfie Nazaruddin Kho Ping Hoo Kika Dhersy Putri Kitab Para Malaikat Kritik Sastra Kucing Oren Kunni Masrohanti Kuswinarto L.K. Ara Lagu Laksmi Shitaresmi Lan Fang Latief S. Nugraha Leila S. Chudori Leo Tolstoy Leon Agusta Lesbumi Yogyakarta Lily Yulianti Farid Linda Christanty Linda Sarmili Lukisan Lutfi Mardiansyah Luwu Utara M. Aan Mansyur M. Faizi M. Raudah Jambak M. Shoim Anwar M.D. Atmaja M’Shoe Mahmud Jauhari Ali Mahwi Air Tawar Majene Malkan Junaidi Maman S. Mahayana Mamasa Mamuju Mardi Luhung Marhalim Zaini Maroeli Simbolon Martin Aleida Masamba Mashuri Media KAMA_PO Melani Budianta Mihar Harahap Misbahus Surur Mochtar Lubis Moh. Jauhar al-Hakimi Mohammad Afifi Mohammad Yamin Much. Khoiri Muhammad Fauzi Muhammad Muhibbuddin Muhammad Ridwan Muhammad Subarkah Muhammad Walidin Muhammad Yasir Muhyiddin Mukhsin Amar Munawir Aziz Musa Ismail Mustamin Almandary N Teguh Prasetyo Nadine Gordimer Nara Ahirullah Nelson Alwi Nikita Mirzani Nirwan Ahmad Arsuka Nizar Qabbani Nugroho Sukmanto Nurani Soyomukti Nurel Javissyarqi Nuruddin Asyhadie Nurul Komariyah Ocehan Onghokham Otto Sukatno CR Pamela Allen Pameran Parakitri T. Simbolon Pelukis Pendidikan Penggalangan Dana Peta Provinsi Sulawesi Barat Polewali Pondok Pesantren Al-Madienah Pondok Pesantren Salafiyah Karossa Pramoedya Ananta Toer Pramuka Prasetyo Agung Pringadi AS Pringgo HR Priska Prosa Pudyo Saptono Puisi Puput Amiranti N Pustaka Ilalang PUstaka puJAngga Putu Fajar Arcana Putu Setia Putu Wijaya R Sutandya Yudha Khaidar R. Timur Budi Raja Radhar Panca Dahana Raedu Basha Ragdi F. Daye Rahmadi Usman Rahmat Sudirman Rahmat Sutandya Yudhanto Rakai Lukman Rakhmat Giryadi Rama Prabu Ratnani Latifah Raudal Tanjung Banua Reiny Dwinanda Remy Sylado Resensi Riadi Ngasiran Rian Harahap Ribut Wijoto Rida K Liamsi Riki Fernando Rofiqi Hasan Ronny Agustinus Rozi Kembara Rusydi Zamzami Rx King Motor S Yoga S. Jai Sabrank Suparno Safar Nurhan Saini K.M. Sajak Salman Rusydie Anwar Salman S Yoga Samsul Anam Sapardi Djoko Damono Sapto Hoedojo Sasti Gotama Sastra Satmoko Budi Santoso Saut Situmorang Sejarah Seni Rupa Sigit Susanto Sihar Ramses Simatupang Sirajudin Siswoyo Sitok Srengenge Sofyan RH. Zaid Soni Farid Maulana Sonia Sosiawan Leak Sukitman Sulawesi Selatan Sunaryono Basuki Ks Sunlie Thomas Alexander Sunu Wasono Suriali Andi Kustomo Suryanto Sastroatmodjo Susi Ivvaty Susianna Sutan Takdir Alisjahbana Sutardji Calzoum Bachri Sutejo Syaifuddin Gani Syamsudin Noer Moenadi Syihabuddin Qalyubi Syu’bah Asa Tari Bamba Manurung Tari Bulu Londong Tari Ma’Bundu Tari Mappande Banua Tari Patuddu Tari Salabose Daeng Poralle Tari Sayyang Pattuqduq Tari Toerang Batu Tata Chacha Tatan Daniel Taufik Ikram Jamil Taufiq Ismail Taufiq Wr. Hidayat Teater Teddi Muhtadin Teguh Setiawan Pinang Teguh Winarsho AS Tenas Effendy Tengsoe Tjahjono Tenni Purwanti Tito Sianipar Tjahjono Widijanto Toeti Heraty Tosiani Tri Wahono Udin Badruddin Udo Z. Karzi Umar Fauzi Ballah Umar Kayam Umbu Landu Paranggi Usman Arrumy UU Hamidy Uwell's King Shop Uwell's Setiawan W.S. Rendra Wahib Muthalib Wahyudi Akmaliah Muhammad Wan Anwar Wawancara Wayan Sunarta Welly Kuswanto Wicaksono Wicaksono Adi Wilson Nadeak Wisata Yohanes Sehandi Yonatan Raharjo Yopie Setia Umbara Yosephine Maryati Yudhis M. Burhanudin Yukio Mishima Yurnaldi Zamakhsyari Abrar