Monday, April 5, 2021

Filosofi Cinta Rabiah Al Adawiyah di Panggung Teater

Sihar Ramses Simatupang
sinarharapan.co.id
 
Selama ini kita lebih mengenal sajak-sajak cinta karya Khalil Gibran dan May Ziadah. Padahal, dalam kesusasteraan Indonesia dari abad ke-16, ada nama Hamzah Fansuri dan Rabiah Al Adawiyah yang karyanya tak kalah besar. Di Gedung Kesenian Jakarta, Sabtu (27/12), kumpulan sajak karya Rabiah yang berjudul Love Undererasure (Cinta di Bawah Karet Penghapus) akan dibacakan.
 
Diproduksi Teater Kail, pementasan akan dilakukan oleh para tokoh dari beragam latar belakang dimensi seni antara lain Dewi Yull, Jajang C. Noer, Ria Irawan, Riza Pahlawan, Jose Rizal Manua, Nani Tanjung.
 
Pertunjukan yang disutradarai oleh Sutarno SK ini juga akan didukung oleh para seniman yang dikenal cukup intens yaitu mulai dari Ratih Sanggarwati sebagai costum advisor, Syahrial sebagai penata musik, Tommy F. Alim sebagai penata artistik, Remmy Novaris DM dan Nuruddin Asyhadie sebagai penyusun naskah.
 
Love Underasure berkisah tentang cinta yang terhapus dan menghapus. Latar dari kalimat sederhana tetapi dalam ketika mengedepankan fakta bahwa cinta sering melukai manusia, membuat patah hati, bahkan membunuh kekasihnya atau keluarga yang sedarah dengannya maupun kekerasan antarkomunal. Bahkan, atas nama cinta terhadap nilai yang dijunjung tinggi baik berupa agama atau Tuhan, manusia bahkan bisa saling berperang, meledakkan bom dan melakukan genocide.
 
Dalam kumpulan sajak ini, dipertanyakan kembali apa makna dari cinta, lewat penelusuran kembali cinta yang ada di syair seorang Hamzah Fansuri, penyair dari Barus yang memperkenalkan bentuk pantun pertama dalam kesusastraan Melayu, dan Rabiah Al Adawiyah, perempuan suci dari Basrah yang amat terkenal dalam khasanah sufistik.
 
Dikemas Naratif
 
Dalam pemanggungan, tetap menggunakan performance poetry, sajak-sajak ini memang tak hanya digelar dalam bentuk pembacaan saja, tetapi juga dikemas dalam narasi pengembaraan ulang-alik ruang dan waktu.
 
Kisahnya, seorang presenter Love Love Love, sebuah program talk show di Love TV, mendapat kiriman e-mail Test Kepribadian Dalai Lama dari temannya. Tes tersebut menjanjikan bahwa dalam 96 jam, mantra akan keluar dari tangannya, dan sebuah keajaiban pun akan terjadi dalam kehidupannya, jika hal itu dapat dilaksanakan dengan benar. Ni Rina yang mulanya tak percaya, iseng juga untuk mengisinya.
 
Maka, setelah melakukan itu, keajaiban pun terjadi. Di hari favoritnya itu, Tuhan akhirnya mengirimkan Hamzah Fansuri kepadanya untuk memberikan sebuah karet penghapus, benda yang sebelumnya telah dihadiahkan oleh Rabi’ah kepada Hamzah. Namun, Hamzah tak juga dapat memikirkan rahasia di baliknya. Sebab, ia tak tahu benda apakah itu gerangan.
 
Dari pertemuan itu, dari masuknya Hamzah ke dunia sekarang yang hiruk-pikuk, serta merunut bagaimana segala keajaiban itu dapat terjadi; kegelisahan spiritual Hamzah, pertemuannya dengan Hud-Hud yang membawanya menemui Rabi’ah dan peristiwa ketika ia sedang memikirkan hakikat karet penghapus itu hingga terlelap. Dalam lelap itu, ia mendengar suara Tuhan untuk menemui sang presenter dan memberikan benda itu kepadanya, maka akhirnya keduanya sadar bahwa selama ini manusia tak pernah mencintai apa pun selain dirinya sendiri.
 
Cinta mereka dipenuhi hasrat-hasrat kekuasaan dan narsisisme dalam ekstase akhirnya ditemukan pencerahan berupa lenyapnya keinginan untuk menguasai dan memiliki objek yang dicintai, bukan dalam struktur yang menyisakan keakuan, tapi implikasi dari totalitarianisme, yaitu berupa ketiadaan. Sebab, hakikat diri sebenarnya juga adalah ketiadaan.
***
 
http://sastra-indonesia.com/2010/11/filosofi-cinta-rabi%e2%80%99ah-al-adawiyah-di-panggung-teater/

No comments:

Post a Comment

A. Anzieb A. Muttaqin A. Qorib Hidayatullah A. Rifqi Hidayat A. Rodhi Murtadho A. Syauqi Sumbawi A.J. Susmana A.S. Laksana A'yat Khalili Abdul Hadi WM Abdul Hopid Abdul Kirno Tanda Abdul Wachid B.S. Acep Zamzam Noor Afrizal Malna Aguk Irawan MN Agus B. Harianto Agus Dermawan T. Agus Noor Agus R. Sarjono Agus R. Subagyo Agus Sri Danardana Agus Sunyoto Agus Wibowo Agusri Junaidi Ahda Imran Ahid Hidayat Ahmad Muchlish Amrin Ahmadun Yosi Herfanda Ajip Rosidi Akhmad Sekhu Akhudiat Ali Audah Alim Bakhtiar Alunk Estohank Amien Kamil Amien Wangsitalaja Aming Aminoedhin Amir Hamzah Ana Mustamin Andhika Mappasomba Andi Achdian Andrenaline Katarsis Anjrah Lelono Broto Anton Wahyudi Anwar Holid Aprinus Salam Arafat Nur Ardy Kresna Crenata Arie MP Tamba Arief Budiman Ariel Heryanto Arif Wibowo Arman A.Z. Arsyad Indradi Aryadi Mellas Aryo Bhawono Asap Studio Asarpin Asep Rahmat Hidayat Asep Sambodja Aulia A Muhammad Awalludin GD Mualif B Kunto Wibisono Badaruddin Amir Balada Bambang Kempling Bambang Soebendo Banjir Bandang Beni Setia Benny Arnas Benny Benke Berita Berita Duka Bernando J. Sujibto Binhad Nurrohmat Boy Mihaballo Budaya Budi Darma Budi P. Hatees Bustan Basir Maras Catatan Cerbung Cerpen Chairil Gibran Ramadhan D. Zawawi Imron D.N. Aidit Daisy Priyanti Dandy Bayu Bramasta Daniel Dhakidae Dareen Tatour Dea Anugrah Dedy Sufriadi Dedy Tri Riyadi Deni Ahmad Fajar Deni Jazuli Denny JA Denny Mizhar Desti Fatin Fauziyyah Dewi Sartika Dhanu Priyo Prabowo Dharmadi Diah Budiana Dian Hartati Didin Tulus Djoko Pitono Djoko Saryono Donny Anggoro Dwi Pranoto Echa Panrita Lopi Eddi Koben Edy A Effendi Edy Firmansyah Eka Budianta Eka Kurniawan Eko Darmoko Eko Faizin Emha Ainun Nadjib Enda Menzies Erlina P. Lestari Erwin Dariyanto Esai Esti Ambirati Evi Idawati Evi Sefiani F. Daus AR F. Rahardi Fahrudin Nasrulloh Faisal Kamandobat Fajar Alayubi Fakhrunnas MA Jabbar Fandy Hutari Farah Noersativa Fatah Anshori Fatah Yasin Noor Faza Bina Al-Alim Felix K. Nesi Ferdian Ananda Majni Fian Firatmaja Gampang Prawoto Gema Erika Nugroho Goenawan Mohamad Gola Gong Gombloh Grathia Pitaloka Gunawan Budi Susanto Gunawan Maryanto Gus Noy H.B. Jassin Hairus Salim Hamka Hamsad Rangkuti Hari Murti Haris Firdaus Harry Aveling Hasan Aspahani Hasif Amini HE. Benyamine Hendri Yetus Siswono Herman Syahara Hermien Y. Kleden Holy Adib Huda S Noor Hudan Hidayat Hudan Nur Humam S Chudori Husni Hamisi I G.G. Maha Adi Iberamsyah Barbary Ida Fitri Idealisa Masyrafina Idrus Ignas Kleden Ikarisma Kusmalina Ike Ayuwandari Ilham Ilham Khoiri Imam Cahyono Imam Muhayat Imam Nawawi Imamuddin SA Iman Budhi Santosa Imron Tohari Indria Pamuhapsari Indrian Koto Irfan Sholeh Fauzi Isbedy Stiawan Z.S. J.J. Kusni Jadid Al Farisy Jajang R Kawentar Jakob Oetama Jalaluddin Rakhmat Jansen H. Sinamo Joni Ariadinata K.H. Bisri Syansuri K.H. M. Najib Muhammad Kahfi Ananda Giatama Kahfie Nazaruddin Kho Ping Hoo Kika Dhersy Putri Kitab Para Malaikat Kritik Sastra Kucing Oren Kunni Masrohanti Kuswinarto L.K. Ara Lagu Laksmi Shitaresmi Lan Fang Latief S. Nugraha Leila S. Chudori Leo Tolstoy Leon Agusta Lesbumi Yogyakarta Lily Yulianti Farid Linda Christanty Linda Sarmili Lukisan Lutfi Mardiansyah Luwu Utara M. Aan Mansyur M. Faizi M. Raudah Jambak M. Shoim Anwar M.D. Atmaja M’Shoe Mahmud Jauhari Ali Mahwi Air Tawar Majene Malkan Junaidi Maman S. Mahayana Mamasa Mamuju Mardi Luhung Marhalim Zaini Maroeli Simbolon Martin Aleida Masamba Mashuri Media KAMA_PO Melani Budianta Mihar Harahap Misbahus Surur Mochtar Lubis Moh. Jauhar al-Hakimi Mohammad Afifi Mohammad Yamin Much. Khoiri Muhammad Fauzi Muhammad Muhibbuddin Muhammad Ridwan Muhammad Subarkah Muhammad Walidin Muhammad Yasir Muhyiddin Mukhsin Amar Munawir Aziz Musa Ismail Mustamin Almandary N Teguh Prasetyo Nadine Gordimer Nara Ahirullah Nelson Alwi Nikita Mirzani Nirwan Ahmad Arsuka Nizar Qabbani Nugroho Sukmanto Nurani Soyomukti Nurel Javissyarqi Nuruddin Asyhadie Nurul Komariyah Ocehan Onghokham Otto Sukatno CR Pamela Allen Pameran Parakitri T. Simbolon Pelukis Pendidikan Penggalangan Dana Peta Provinsi Sulawesi Barat Polewali Pondok Pesantren Al-Madienah Pondok Pesantren Salafiyah Karossa Pramoedya Ananta Toer Pramuka Prasetyo Agung Pringadi AS Pringgo HR Priska Prosa Pudyo Saptono Puisi Puput Amiranti N Pustaka Ilalang PUstaka puJAngga Putu Fajar Arcana Putu Setia Putu Wijaya R Sutandya Yudha Khaidar R. Timur Budi Raja Radhar Panca Dahana Raedu Basha Ragdi F. Daye Rahmadi Usman Rahmat Sudirman Rahmat Sutandya Yudhanto Rakai Lukman Rakhmat Giryadi Rama Prabu Ratnani Latifah Raudal Tanjung Banua Reiny Dwinanda Remy Sylado Resensi Riadi Ngasiran Rian Harahap Ribut Wijoto Rida K Liamsi Riki Fernando Rofiqi Hasan Ronny Agustinus Rozi Kembara Rusydi Zamzami Rx King Motor S Yoga S. Jai Sabrank Suparno Safar Nurhan Saini K.M. Sajak Salman Rusydie Anwar Salman S Yoga Samsul Anam Sapardi Djoko Damono Sapto Hoedojo Sasti Gotama Sastra Satmoko Budi Santoso Saut Situmorang Sejarah Seni Rupa Sigit Susanto Sihar Ramses Simatupang Sirajudin Siswoyo Sitok Srengenge Sofyan RH. Zaid Soni Farid Maulana Sonia Sosiawan Leak Sukitman Sulawesi Selatan Sunaryono Basuki Ks Sunlie Thomas Alexander Sunu Wasono Suriali Andi Kustomo Suryanto Sastroatmodjo Susi Ivvaty Susianna Sutan Takdir Alisjahbana Sutardji Calzoum Bachri Sutejo Syaifuddin Gani Syamsudin Noer Moenadi Syihabuddin Qalyubi Syu’bah Asa Tari Bamba Manurung Tari Bulu Londong Tari Ma’Bundu Tari Mappande Banua Tari Patuddu Tari Salabose Daeng Poralle Tari Sayyang Pattuqduq Tari Toerang Batu Tata Chacha Tatan Daniel Taufik Ikram Jamil Taufiq Ismail Taufiq Wr. Hidayat Teater Teddi Muhtadin Teguh Setiawan Pinang Teguh Winarsho AS Tenas Effendy Tengsoe Tjahjono Tenni Purwanti Tito Sianipar Tjahjono Widijanto Toeti Heraty Tosiani Tri Wahono Udin Badruddin Udo Z. Karzi Umar Fauzi Ballah Umar Kayam Umbu Landu Paranggi Usman Arrumy UU Hamidy Uwell's King Shop Uwell's Setiawan W.S. Rendra Wahib Muthalib Wahyudi Akmaliah Muhammad Wan Anwar Wawancara Wayan Sunarta Welly Kuswanto Wicaksono Wicaksono Adi Wilson Nadeak Wisata Yohanes Sehandi Yonatan Raharjo Yopie Setia Umbara Yosephine Maryati Yudhis M. Burhanudin Yukio Mishima Yurnaldi Zamakhsyari Abrar