Saturday, January 30, 2021

Yonatan Raharjo Persembahkan Novel “Lanang”

Novel Yonatan Raharjo, “Lanang” Pemenang Sayembara Novel DKJ 2006
 
SINOPSIS:
Doktor Dewi seorang antek korporasi asing. Berkepentingan memasok produk rekayasa genetika dari luar negeri, dia ciptakanlah hewan transgenik penyebar virus penyakit, Burung Babi Hutan. Sejak kemunculan makhluk aneh ini, area peternakan sapi perah tempat Lanang bekerja tiba-tiba terserang penyakit gaib. Ribuan sapi mati. Warga pun gempar.
 
Bersama pemerintah dan masyarakat, Lanang, dokter hewan yang cerdas, obsesif, dan melankolis, sibuk mencari tahu sebab kematian sapi perah. Seminar dan penelitian dilakukan, tapi penyakit misterius tak kunjung ketemu. Usaha ilmiah pun menemui jalan buntu. Lalu, mengemukalah isu dari seorang dukun hewan bahwa biang keladi kematian sapi adalah Burung Babi Hutan, makhluk jadi-jadian. Polemik mistikisme tradisional versus bioteknologi modern pun menambah ruwet persoalan. Akankah proyek Doktor Dewi berjalan mulus?
 
Ditulis dalam gaya thriller, plot cerita novel ini sungguh menegangkan. Karakter tokoh-tokohnya pun rumit dan penuh intrik. Dengan pendekatan konspirasi, karya ini menjadi bacaan kritis bagi yang tertarik pada isu-isu sosial, psikologi, bioteknologi, dan politik kesehatan.
 
KUTIPAN PUJIAN:
 
”Membaca novel ini, saya segera merasakan kemiripannya dengan kesusastraan Eropa abad ke-20, misalnya novel Prancis Plague (Penyakit Pes) karya Albert Camus atau karya-karya Géza Csáth dalam kesusastraan Hungaria: kita harus menghadapi kehadiran simbolik, mistik, rasional, dan irasional secara bersamaan. Sebagai ”pemula” dalam kesusastraan Indonesia, saya membandingkannya dengan Harimau–Harimau karya Mochtar Lubis. Musikalitas dan plastisitas deskripsi dalam novel ini luar biasa, seperti skenario film!”
—Mihaly Illes, Duta Besar Hungaria untuk Indonesia
 
“Yonathan seperti Taufiq Ismail yang juga dokter hewan, sama dengan Asrul Sani idem ditto dokter hewan. Ditarik lebih jauh ke masa lampau, Marah Rusli, pengarang roman Siti Nurbaya, pun dokter hewan. Saya pikir, tentu ada sesuatu yang “spesial” dengan dokter hewan. Bisa bersajak, bisa mengarang.
… Saya pikir, Yonathan ini wong edan, gendheng, gilo-gilo baso, sifat yang melahirkan kreativitas, orisinalitas. Kukirim sajakku padamu Yonathan. Bunyinya: Katakan beta/manatah batas/antara gila/dengan waras.”
—Rosihan Anwar, Tabloid Cek & Ricek
 
“Kekuatan utama novel ini terletak pada wawasan baru yang mewarnainya. Rumit tapi…. Sangat menarik.”
—Ahmad Tohari, novelis
 
“Novel yang kaya dan dalam, menampilkan berbagai wajah dan genre yang beberapa di antaranya belum dirambah pengarang Indonesia lain: sains, thriller, sosial, psikologi.”
—Prof. Dr. Apsanti Djokosujatno, Guru Besar Sastra Universitas Indonesia
 
”Ada beberapa dokter hewan yang terjun dan bergelut di dunia sastra. Tetapi, agaknya, hanya (Dokter Hewan) Yonathan Rahardjo yang coba memperkaya sastra Indonesia dengan rekayasa genetika sebagai bagian dari pengucapan literernya melalui novel Lanang.”
—Martin Aleida, wartawan Tempo 1971-1984
 
“Penyair yang dokter hewan ini dikenal dengan puisi-puisi kontekstual dan sosialnya. Kritik-kritiknya tajam, kendati dibalut dengan bahasa yang telanjang.”
—Kompas
 
“Lanang adalah perpaduan mengejutkan antara eksperimen biologi mutakhir dengan alam spiritual tradisional. Kerumitan alur cerita, keterampilan bahasa, dan kompleksitas psikologi yang ditampilkannya adalah tawaran gelagat baru yang menakjubkan dalam denyut sastra Indonesia mutakhir.”
—Prof. Dr. I. Bambang Sugiharto, Guru Besar Filsafat Universitas Parahyangan
 
“Jalinan cerita dan tokohnya memang buah imajinasi, tapi latar belakang teknologi dan konspirasi global (yang jadi setting ceritanya) boleh jadi mendekati kenyataan. Gabungan fiksi dan kenyataan yang membuat masyarakat perlu berpikir ulang ihwal teknologi!”
—Hira Jhamtani, pengamat kehidupan, Gianyar, Bali
 
“Cara bercerita dalam novel Lanang memperkaya khazanah susastra Indonesia, sebuah cara penceritaan yang baru, rinci, telaten, merayap, namun arahnya pasti dan penuh kejutan.
Penceritaan hal-hal sensitif, yang menjadi kontroversi berbagai pihak dalam konteks sastra dan moralitas sastra Indonesia, mampu disampaikan secara terbuka dan terus terang namun tidak blak-blakan dan vulgar, dikemas dalam kata dan kalimat indah khas susastra, dengan tetap menjaga dan mempertahankan greget suasana dan makna.
Konflik kejiwaan dan karakter tokoh utama ditampilkan secara mendalam, menghadirkan konflik itu terasa nyata, dan memang sebetulnya mewakili kondisi kejiwaan dan spiritualitas manusia Indonesia pada umumnya dalam menghadapi masalah yang menyangkut kepentingan bangsa.”
—Ahmadun Yosi Herfanda, Redaktur Budaya Harian Republika
 
“Novel ini menggarap satu tema yang sangat menantang: rekayasa genetika. Sebuah tema yang memerlukan pengetahuan khusus dan kecakapan menulis yang lebih dari cukup. Dalam beberapa hal, sang pengarang telah memenuhinya. Selebihnya, biar sidang pembaca yang menilai.”
—Zen Hae, penulis sastra, Ketua Komite Sastra Dewan Kesenian Jakarta
 
“Yonathan Rahardjo, seorang dokter hewan lulusan Universitas Airlangga Surabaya, memilih berkecimpung di dunia tulis-menulis ketimbang berpraktek sebagai dokter hewan….
Dari semua tulisan yang dibuatnya, Yonathan menyadari dirinya cenderung menyukai tulisan-tulisan yang mengungkap rasa, yaitu tulisan sastra, bukan berita ilmiah ataupun laporan, tapi bahasa indah yang di dalamnya ada prosa dan puisi, yang punya benang merah dengan apa yang ia lakukan waktu kecil.”
—Bisnis Indonesia
 
”Novel (Dokter Hewan) Lanang mengangkat kisah kemanusiaan dokter hewan dan seluk-beluknya secara rinci, gamblang dan imajinatif dalam menyelidiki misteri kematian hewan dalam jumlah besar, yang memengaruhi hajat hidup masyarakat dan bangsa.
Jatuh bangunnya Drh. Lanang dalam menyelidiki kasus penyakit penyebab kematian hewan itu merupakan cermin apa yang sesungguhnya terjadi di bidang kedokteran hewan dan peternakan di tanah air, dengan menggunakan dasar ilmiah dan dikembangkan sebagai fiksi dengan berbagai kemungkinan yang bisa terjadi.
Novel yang patut menjadi bacaan “wajib” bagi kalangan kedokteran hewan dan peternakan serta peminat seni sastra pada umumnya. Penyajiannya sangat inspiratif dan menjadi jembatan emas antara dunia ilmiah kedokteran hewan dan dunia kemanusiaan (humaniora).”
—Prof. Drh. Charles Ranggatabbu, MSc, PhD, pakar Kedokteran Hewan, Guru Besar dan Dekan Fakultas Kedokteran Hewan Universitas Gajah Mada Jogjakarta
 
“’Kita kembali pada karya sastra saja,’ ujar Yonathan Rahardjo, salah satu pemenang sayembara novel Dewan Kesenian Jakarta. Karyanya adalah salah satu di antara pilihan juri yang mencengangkan publik sastra karena realisme hampir nampak dalam karya para pemenang ini.”
—Sihar Ramses Simatupang, Sinar Harapan
 
“Yonathan Rahardjo selama ini mencermati berbagai tema kehidupan, seperti kehidupan politik yang bobrok, porak porandanya lingkungan, dan berbagai kenyataan sosial lainnya. Semua itu dicurahkannya….”
—Warta Kota
 
“Sebuah roman yang akan membawa kita meruntuhkan blokade terhadap orang lain sebagai impersonalitas menuju sesuatu yang personal dengan menciptakan ruang intim. Orang lain hadir dengan berbagai “cara memahami” sebagai warisan budaya dalam menetapkan berbagai definisi berikut batas-batas kategori dan klasifikasi yang kaku. Roman ini mendobrak batas-batas itu dan menjadikan semua tokoh ceritanya sebagai cermin yang dalam untuk menjenguk diri kita sebagai manusia dengan kecemasan, harapan, rasa sakit, dan cinta.”
—Wicaksono Adi, kritikus seni, Juara I Lomba Kritik Sastra Dewan Kesenian Jakarta 2004
 
***
http://sastra-indonesia.com/2010/10/yonatan-raharjo-persembahkan-novel-lanang/

No comments:

Post a Comment

A. Anzieb A. Muttaqin A. Qorib Hidayatullah A. Rifqi Hidayat A. Rodhi Murtadho A. Syauqi Sumbawi A.J. Susmana A.S. Laksana A'yat Khalili Abdul Hadi WM Abdul Hopid Abdul Kirno Tanda Abdul Wachid B.S. Acep Zamzam Noor Afrizal Malna Aguk Irawan MN Agus B. Harianto Agus Dermawan T. Agus Noor Agus R. Sarjono Agus R. Subagyo Agus Sri Danardana Agus Sunyoto Agus Wibowo Agusri Junaidi Ahda Imran Ahid Hidayat Ahmad Muchlish Amrin Ahmadun Yosi Herfanda Ajip Rosidi Akhmad Sekhu Akhudiat Ali Audah Alim Bakhtiar Alunk Estohank Amien Kamil Amien Wangsitalaja Aming Aminoedhin Amir Hamzah Ana Mustamin Andhika Mappasomba Andi Achdian Andrenaline Katarsis Anjrah Lelono Broto Anton Wahyudi Anwar Holid Aprinus Salam Arafat Nur Ardy Kresna Crenata Arie MP Tamba Arief Budiman Ariel Heryanto Arif Wibowo Arman A.Z. Arsyad Indradi Aryadi Mellas Aryo Bhawono Asap Studio Asarpin Asep Rahmat Hidayat Asep Sambodja Aulia A Muhammad Awalludin GD Mualif B Kunto Wibisono Badaruddin Amir Balada Bambang Kempling Bambang Soebendo Banjir Bandang Beni Setia Benny Arnas Benny Benke Berita Berita Duka Bernando J. Sujibto Binhad Nurrohmat Boy Mihaballo Budaya Budi Darma Budi P. Hatees Bustan Basir Maras Catatan Cerbung Cerpen Chairil Gibran Ramadhan D. Zawawi Imron D.N. Aidit Daisy Priyanti Dandy Bayu Bramasta Daniel Dhakidae Dareen Tatour Dea Anugrah Dedy Sufriadi Dedy Tri Riyadi Deni Ahmad Fajar Deni Jazuli Denny JA Denny Mizhar Desti Fatin Fauziyyah Dewi Sartika Dhanu Priyo Prabowo Dharmadi Diah Budiana Dian Hartati Didin Tulus Djoko Pitono Djoko Saryono Donny Anggoro Dwi Pranoto Echa Panrita Lopi Eddi Koben Edy A Effendi Edy Firmansyah Eka Budianta Eka Kurniawan Eko Darmoko Eko Faizin Emha Ainun Nadjib Enda Menzies Erlina P. Lestari Erwin Dariyanto Esai Esti Ambirati Evi Idawati Evi Sefiani F. Daus AR F. Rahardi Fahrudin Nasrulloh Faisal Kamandobat Fajar Alayubi Fakhrunnas MA Jabbar Fandy Hutari Farah Noersativa Fatah Anshori Fatah Yasin Noor Faza Bina Al-Alim Felix K. Nesi Ferdian Ananda Majni Fian Firatmaja Gampang Prawoto Gema Erika Nugroho Goenawan Mohamad Gola Gong Gombloh Grathia Pitaloka Gunawan Budi Susanto Gunawan Maryanto Gus Noy H.B. Jassin Hairus Salim Hamka Hamsad Rangkuti Hari Murti Haris Firdaus Harry Aveling Hasan Aspahani Hasif Amini HE. Benyamine Hendri Yetus Siswono Herman Syahara Hermien Y. Kleden Holy Adib Huda S Noor Hudan Hidayat Hudan Nur Humam S Chudori Husni Hamisi I G.G. Maha Adi Iberamsyah Barbary Ida Fitri Idealisa Masyrafina Idrus Ignas Kleden Ikarisma Kusmalina Ike Ayuwandari Ilham Ilham Khoiri Imam Cahyono Imam Muhayat Imam Nawawi Imamuddin SA Iman Budhi Santosa Imron Tohari Indria Pamuhapsari Indrian Koto Irfan Sholeh Fauzi Isbedy Stiawan Z.S. J.J. Kusni Jadid Al Farisy Jajang R Kawentar Jakob Oetama Jalaluddin Rakhmat Jansen H. Sinamo Joni Ariadinata K.H. Bisri Syansuri K.H. M. Najib Muhammad Kahfi Ananda Giatama Kahfie Nazaruddin Kho Ping Hoo Kika Dhersy Putri Kitab Para Malaikat Kritik Sastra Kucing Oren Kunni Masrohanti Kuswinarto L.K. Ara Lagu Laksmi Shitaresmi Lan Fang Latief S. Nugraha Leila S. Chudori Leo Tolstoy Leon Agusta Lesbumi Yogyakarta Lily Yulianti Farid Linda Christanty Linda Sarmili Lukisan Lutfi Mardiansyah Luwu Utara M. Aan Mansyur M. Faizi M. Raudah Jambak M. Shoim Anwar M.D. Atmaja M’Shoe Mahmud Jauhari Ali Mahwi Air Tawar Majene Malkan Junaidi Maman S. Mahayana Mamasa Mamuju Mardi Luhung Marhalim Zaini Maroeli Simbolon Martin Aleida Masamba Mashuri Media KAMA_PO Melani Budianta Mihar Harahap Misbahus Surur Mochtar Lubis Moh. Jauhar al-Hakimi Mohammad Afifi Mohammad Yamin Much. Khoiri Muhammad Fauzi Muhammad Muhibbuddin Muhammad Ridwan Muhammad Subarkah Muhammad Walidin Muhammad Yasir Muhyiddin Mukhsin Amar Munawir Aziz Musa Ismail Mustamin Almandary N Teguh Prasetyo Nadine Gordimer Nara Ahirullah Nelson Alwi Nikita Mirzani Nirwan Ahmad Arsuka Nizar Qabbani Nugroho Sukmanto Nurani Soyomukti Nurel Javissyarqi Nuruddin Asyhadie Nurul Komariyah Ocehan Onghokham Otto Sukatno CR Pamela Allen Pameran Parakitri T. Simbolon Pelukis Pendidikan Penggalangan Dana Peta Provinsi Sulawesi Barat Polewali Pondok Pesantren Al-Madienah Pondok Pesantren Salafiyah Karossa Pramoedya Ananta Toer Pramuka Prasetyo Agung Pringadi AS Pringgo HR Priska Prosa Pudyo Saptono Puisi Puput Amiranti N Pustaka Ilalang PUstaka puJAngga Putu Fajar Arcana Putu Setia Putu Wijaya R Sutandya Yudha Khaidar R. Timur Budi Raja Radhar Panca Dahana Raedu Basha Ragdi F. Daye Rahmadi Usman Rahmat Sudirman Rahmat Sutandya Yudhanto Rakai Lukman Rakhmat Giryadi Rama Prabu Ratnani Latifah Raudal Tanjung Banua Reiny Dwinanda Remy Sylado Resensi Riadi Ngasiran Rian Harahap Ribut Wijoto Rida K Liamsi Riki Fernando Rofiqi Hasan Ronny Agustinus Rozi Kembara Rusydi Zamzami Rx King Motor S Yoga S. Jai Sabrank Suparno Safar Nurhan Saini K.M. Sajak Salman Rusydie Anwar Salman S Yoga Samsul Anam Sapardi Djoko Damono Sapto Hoedojo Sasti Gotama Sastra Satmoko Budi Santoso Saut Situmorang Sejarah Seni Rupa Sigit Susanto Sihar Ramses Simatupang Sirajudin Siswoyo Sitok Srengenge Sofyan RH. Zaid Soni Farid Maulana Sonia Sosiawan Leak Sukitman Sulawesi Selatan Sunaryono Basuki Ks Sunlie Thomas Alexander Sunu Wasono Suriali Andi Kustomo Suryanto Sastroatmodjo Susi Ivvaty Susianna Sutan Takdir Alisjahbana Sutardji Calzoum Bachri Sutejo Syaifuddin Gani Syamsudin Noer Moenadi Syihabuddin Qalyubi Syu’bah Asa Tari Bamba Manurung Tari Bulu Londong Tari Ma’Bundu Tari Mappande Banua Tari Patuddu Tari Salabose Daeng Poralle Tari Sayyang Pattuqduq Tari Toerang Batu Tata Chacha Tatan Daniel Taufik Ikram Jamil Taufiq Ismail Taufiq Wr. Hidayat Teater Teddi Muhtadin Teguh Setiawan Pinang Teguh Winarsho AS Tenas Effendy Tengsoe Tjahjono Tenni Purwanti Tito Sianipar Tjahjono Widijanto Toeti Heraty Tosiani Tri Wahono Udin Badruddin Udo Z. Karzi Umar Fauzi Ballah Umar Kayam Umbu Landu Paranggi Usman Arrumy UU Hamidy Uwell's King Shop Uwell's Setiawan W.S. Rendra Wahib Muthalib Wahyudi Akmaliah Muhammad Wan Anwar Wawancara Wayan Sunarta Welly Kuswanto Wicaksono Wicaksono Adi Wilson Nadeak Wisata Yohanes Sehandi Yonatan Raharjo Yopie Setia Umbara Yosephine Maryati Yudhis M. Burhanudin Yukio Mishima Yurnaldi Zamakhsyari Abrar