Monday, September 14, 2020

Puisi-Puisi Lutfi Mardiansyah

MUSIM ISTIRAH
: kepada Mary Oliver

Musim gugur di puisimu
tercipta dari tilam daun-daun
yang tidak mati, melainkan

bermimpi; rebah di bumi,
lebih ngungun alih-alih
diapung angin. Liang-liang

hangat dalam lapik lumut
di pohon-pohon, seperti
berpasang mata, menengarai

akanan jauh, mencatat ilapat
burung-burung loka lain iklim,
meruyup, mendekapkan sayap,

terlelap dalam tubuh kayu.
Solidago dengan surai-surai
salju pertama, putih pada

mahkota kuning keemasannya.
Musim gugur di puisimu
tercipta dari musim istirah;

mimpi, cahaya, angin, awan,
dunia, tarian, kebahagiaan—
segala yang biru dan putih.

2020



KETAKTERHINGGAAN
: kepada Jorge Luis Borges

Puisi ini boleh jadi
adalah salah satu mata rantai—
satu bentuk yang sesuai
dengan seseorang yang menuliskannya—
dari rangkaian tak terputus,
seperti katamu, tak ada habisnya,
takkan pernah sampai pada larik terakhir;
puisi yang satu dan yang banyak itu.

Puisi ini boleh jadi
adalah salah satu pintu gerbang, menganga
seperti mulut agam makhluk purba
dari mitologi yang ditempa oleh mimpi
atau rasa ngeri; metafora-metafora
yang mengepung jalan setapak serta tikungan,
entah akan mengarahkan langkahmu
pada percabangan, dinding buntu
atau lubuk labirin yang gelap dan gaib.

Puisi ini boleh jadi
adalah sisi lain dari sekeping koin,
peta cakram tanpa arah angin.
Puisi ini boleh jadi adalah pantulan
dari sebuah atau seluruh puisi
yang telah dan tengah dan akan ditulis
sepanjang sejarah; tak ada yang kutambahkan,
bahasa telah lengkap di sana, hanya
sebagian bentuknya belum lagi ditemukan.

2020



INVENTARIS
: kepada Jorge Luis Borges

Sebilah pedang tembaga ditempa bahasa
Anglo-Saxon dalam fajar, dan mair
yang ditancapkannya ke jantung sarang naga;

perkara gamam ihwal siapa-memimpikan-siapa
di antara Don Cervantes dan Alonso Quijano;

sepasang cermin berhadapan satu sama lain
dan tak henti saling menggandakan diri;

geometri cangkang kerang yang memetakan
perluasan-perluasan alam semesta;

sekeping koin atau benda berbentuk cakram,
namun hanya memiliki satu sisi;

jangat emas harimau Benggala atau Sumatra;

cahaya bulan di malam-malam siklis tertentu
yang mengalir dari langit ke serambi belakang,
puncak punjung dan bibir sumur;

sekuntum mawar yang mekar di hadapan mata
seorang penyair, dan ia tak bisa melihatnya;

palagan papan catur dan bidak hitam-putih
yang bertempur tanpa membuat gaduh;

seekor burung bulbul yang suatu kali bicara
kepada seorang penyair minor dari Yunani;

jam pasir serta waktu yang coba ditakar dengan
satu tiang, dua ruang, dan ramal tak terbilang;

kitab-kitab apokrifa, ensiklopedia, kamus, atlas,
litograf, mitologi, saga dan sejarah;

berkah-berkah renik, sahaja dan sederhana
yang dianugerahkan bentuk puisi bebas;

jalan tak bernama di Buenos Aires yang lain—

Dengan semua ini, Jorge, apakah kau hendak
mendirikan Babel-mu sendiri?

2020



VEGETASI
: kepada Silvina Ocampo

Di puisimu langit kuning tembus cahaya,
pohon-pohon bersanggama
dan meninggalkan rajah misterius
di tubuh-tubuh kayu.

Di puisimu tak ada dongeng buah terlarang;
dipetik dari tepi ranting yang merunduk,
disimpan di keranjang rotan, buah persik tersipu
seperti pipi perawan dibidik bujuk.

Di puisimu peluk adalah perdu kamperfuli
yang merambati tanaman,
dan berahi adalah getah ganih
yang gemilang.

Di puisimu kicau kucica menyulap puncak pinus
jadi palis-palis malakut; pohon palem
yang pendiam, menyimpan rawi rahasia
segenap gurun Alkitab.

Di puisimu apa pun yang alum, bahkan
yang hanya sekuntum, tak pernah
sia-sia; segalanya dianugerahi tahbis,
segalanya kudus.

Segala sesuatu di puisimu adalah vegetasi;
hutan-hutan purba, bustan-bustan botani,
taman-taman Yunani Kuno yang dibangkitkan,
dipugar dan dipelihara kata-kata.

2020



VARIASI NO.3
: kepada Ricardo Eliecer NeftalĂ­ Reyes Basoalto

Setelah memuja tubuh perempuan
sebagai sebuah dunia, seperti
tak kutemukan lagi amsal-amsal berbunyi
selain sunyi yang kini kau tempati,
yang dulu adalah rumah kata-kataku.

Kali ini hanya ingin kusaksikan
segala yang telah berwarna sepia
tanpa hendak menggubahnya
ke dalam sajak, menjadi sajak:

Ombak yang robek, pohon-pohon pinus,
tiang-tiang kapal, lonceng geming,
cahaya lambat bermain dalam senja
serta suara-suara nostalgia . . .

Sungai-sungai itu masih menyimpan
gema dari nyanyian yang pernah
menghanyutkanku di luar kehendakku,
atas kehendakmu.

Kukira dulu, busur birahiku sendirilah
yang menyarangkan anak panah
serta ciuman-ciuman yang menatah
tangan akikmu; tapi ternyata,
setelah jatuh cinta, segala kuasa
beralih ke tangan kekasih.

Setelah itu, mulut angin melepas kabut
dari segala penjuru. Dan sekarang
tak ada apa pun lagi yang bisa kusaksikan
selain dari jauh, gema suaramu
membuat ladang-ladang gandum
di malam yang mati ini, seperti
memanggil, memintaku menemukan
amsal-amsal baru.

2020

Lutfi Mardiansyah, lahir di Sukabumi, 4 Juli 1991. Menulis puisi dan prosa, serta menerjemahkan karya-karya sastra. http://sastra-indonesia.com/2020/09/puisi-puisi-lutfi-mardiansyah/

No comments:

Post a Comment

A. Anzieb A. Muttaqin A. Qorib Hidayatullah A. Rifqi Hidayat A. Rodhi Murtadho A. Syauqi Sumbawi A.J. Susmana A.S. Laksana A'yat Khalili Abdul Hadi WM Abdul Hopid Abdul Kirno Tanda Abdul Wachid B.S. Acep Zamzam Noor Afrizal Malna Aguk Irawan MN Agus B. Harianto Agus Dermawan T. Agus Noor Agus R. Sarjono Agus R. Subagyo Agus Sri Danardana Agus Sunyoto Agus Wibowo Agusri Junaidi Ahda Imran Ahid Hidayat Ahmad Muchlish Amrin Ahmadun Yosi Herfanda Ajip Rosidi Akhmad Sekhu Akhudiat Ali Audah Alim Bakhtiar Alunk Estohank Amien Kamil Amien Wangsitalaja Aming Aminoedhin Amir Hamzah Ana Mustamin Andhika Mappasomba Andi Achdian Andrenaline Katarsis Anjrah Lelono Broto Anton Wahyudi Anwar Holid Aprinus Salam Arafat Nur Ardy Kresna Crenata Arie MP Tamba Arief Budiman Ariel Heryanto Arif Wibowo Arman A.Z. Arsyad Indradi Aryadi Mellas Aryo Bhawono Asap Studio Asarpin Asep Rahmat Hidayat Asep Sambodja Aulia A Muhammad Awalludin GD Mualif B Kunto Wibisono Badaruddin Amir Balada Bambang Kempling Bambang Soebendo Banjir Bandang Beni Setia Benny Arnas Benny Benke Berita Berita Duka Bernando J. Sujibto Binhad Nurrohmat Boy Mihaballo Budaya Budi Darma Budi P. Hatees Bustan Basir Maras Catatan Cerbung Cerpen Chairil Gibran Ramadhan D. Zawawi Imron D.N. Aidit Daisy Priyanti Dandy Bayu Bramasta Daniel Dhakidae Dareen Tatour Dea Anugrah Dedy Sufriadi Dedy Tri Riyadi Deni Ahmad Fajar Deni Jazuli Denny JA Denny Mizhar Desti Fatin Fauziyyah Dewi Sartika Dhanu Priyo Prabowo Dharmadi Diah Budiana Dian Hartati Didin Tulus Djoko Pitono Djoko Saryono Donny Anggoro Dwi Pranoto Echa Panrita Lopi Eddi Koben Edy A Effendi Edy Firmansyah Eka Budianta Eka Kurniawan Eko Darmoko Eko Faizin Emha Ainun Nadjib Enda Menzies Erlina P. Lestari Erwin Dariyanto Esai Esti Ambirati Evi Idawati Evi Sefiani F. Daus AR F. Rahardi Fahrudin Nasrulloh Faisal Kamandobat Fajar Alayubi Fakhrunnas MA Jabbar Fandy Hutari Farah Noersativa Fatah Anshori Fatah Yasin Noor Faza Bina Al-Alim Felix K. Nesi Ferdian Ananda Majni Fian Firatmaja Gampang Prawoto Gema Erika Nugroho Goenawan Mohamad Gola Gong Gombloh Grathia Pitaloka Gunawan Budi Susanto Gunawan Maryanto Gus Noy H.B. Jassin Hairus Salim Hamka Hamsad Rangkuti Hari Murti Haris Firdaus Harry Aveling Hasan Aspahani Hasif Amini HE. Benyamine Hendri Yetus Siswono Herman Syahara Hermien Y. Kleden Holy Adib Huda S Noor Hudan Hidayat Hudan Nur Humam S Chudori Husni Hamisi I G.G. Maha Adi Iberamsyah Barbary Ida Fitri Idealisa Masyrafina Idrus Ignas Kleden Ikarisma Kusmalina Ike Ayuwandari Ilham Ilham Khoiri Imam Cahyono Imam Muhayat Imam Nawawi Imamuddin SA Iman Budhi Santosa Imron Tohari Indria Pamuhapsari Indrian Koto Irfan Sholeh Fauzi Isbedy Stiawan Z.S. J.J. Kusni Jadid Al Farisy Jajang R Kawentar Jakob Oetama Jalaluddin Rakhmat Jansen H. Sinamo Joni Ariadinata K.H. Bisri Syansuri K.H. M. Najib Muhammad Kahfi Ananda Giatama Kahfie Nazaruddin Kho Ping Hoo Kika Dhersy Putri Kitab Para Malaikat Kritik Sastra Kucing Oren Kunni Masrohanti Kuswinarto L.K. Ara Lagu Laksmi Shitaresmi Lan Fang Latief S. Nugraha Leila S. Chudori Leo Tolstoy Leon Agusta Lesbumi Yogyakarta Lily Yulianti Farid Linda Christanty Linda Sarmili Lukisan Lutfi Mardiansyah Luwu Utara M. Aan Mansyur M. Faizi M. Raudah Jambak M. Shoim Anwar M.D. Atmaja M’Shoe Mahmud Jauhari Ali Mahwi Air Tawar Majene Malkan Junaidi Maman S. Mahayana Mamasa Mamuju Mardi Luhung Marhalim Zaini Maroeli Simbolon Martin Aleida Masamba Mashuri Media KAMA_PO Melani Budianta Mihar Harahap Misbahus Surur Mochtar Lubis Moh. Jauhar al-Hakimi Mohammad Afifi Mohammad Yamin Much. Khoiri Muhammad Fauzi Muhammad Muhibbuddin Muhammad Ridwan Muhammad Subarkah Muhammad Walidin Muhammad Yasir Muhyiddin Mukhsin Amar Munawir Aziz Musa Ismail Mustamin Almandary N Teguh Prasetyo Nadine Gordimer Nara Ahirullah Nelson Alwi Nikita Mirzani Nirwan Ahmad Arsuka Nizar Qabbani Nugroho Sukmanto Nurani Soyomukti Nurel Javissyarqi Nuruddin Asyhadie Nurul Komariyah Ocehan Onghokham Otto Sukatno CR Pamela Allen Pameran Parakitri T. Simbolon Pelukis Pendidikan Penggalangan Dana Peta Provinsi Sulawesi Barat Polewali Pondok Pesantren Al-Madienah Pondok Pesantren Salafiyah Karossa Pramoedya Ananta Toer Pramuka Prasetyo Agung Pringadi AS Pringgo HR Priska Prosa Pudyo Saptono Puisi Puput Amiranti N Pustaka Ilalang PUstaka puJAngga Putu Fajar Arcana Putu Setia Putu Wijaya R Sutandya Yudha Khaidar R. Timur Budi Raja Radhar Panca Dahana Raedu Basha Ragdi F. Daye Rahmadi Usman Rahmat Sudirman Rahmat Sutandya Yudhanto Rakai Lukman Rakhmat Giryadi Rama Prabu Ratnani Latifah Raudal Tanjung Banua Reiny Dwinanda Remy Sylado Resensi Riadi Ngasiran Rian Harahap Ribut Wijoto Rida K Liamsi Riki Fernando Rofiqi Hasan Ronny Agustinus Rozi Kembara Rusydi Zamzami Rx King Motor S Yoga S. Jai Sabrank Suparno Safar Nurhan Saini K.M. Sajak Salman Rusydie Anwar Salman S Yoga Samsul Anam Sapardi Djoko Damono Sapto Hoedojo Sasti Gotama Sastra Satmoko Budi Santoso Saut Situmorang Sejarah Seni Rupa Sigit Susanto Sihar Ramses Simatupang Sirajudin Siswoyo Sitok Srengenge Sofyan RH. Zaid Soni Farid Maulana Sonia Sosiawan Leak Sukitman Sulawesi Selatan Sunaryono Basuki Ks Sunlie Thomas Alexander Sunu Wasono Suriali Andi Kustomo Suryanto Sastroatmodjo Susi Ivvaty Susianna Sutan Takdir Alisjahbana Sutardji Calzoum Bachri Sutejo Syaifuddin Gani Syamsudin Noer Moenadi Syihabuddin Qalyubi Syu’bah Asa Tari Bamba Manurung Tari Bulu Londong Tari Ma’Bundu Tari Mappande Banua Tari Patuddu Tari Salabose Daeng Poralle Tari Sayyang Pattuqduq Tari Toerang Batu Tata Chacha Tatan Daniel Taufik Ikram Jamil Taufiq Ismail Taufiq Wr. Hidayat Teater Teddi Muhtadin Teguh Setiawan Pinang Teguh Winarsho AS Tenas Effendy Tengsoe Tjahjono Tenni Purwanti Tito Sianipar Tjahjono Widijanto Toeti Heraty Tosiani Tri Wahono Udin Badruddin Udo Z. Karzi Umar Fauzi Ballah Umar Kayam Umbu Landu Paranggi Usman Arrumy UU Hamidy Uwell's King Shop Uwell's Setiawan W.S. Rendra Wahib Muthalib Wahyudi Akmaliah Muhammad Wan Anwar Wawancara Wayan Sunarta Welly Kuswanto Wicaksono Wicaksono Adi Wilson Nadeak Wisata Yohanes Sehandi Yonatan Raharjo Yopie Setia Umbara Yosephine Maryati Yudhis M. Burhanudin Yukio Mishima Yurnaldi Zamakhsyari Abrar